14

49 44 15
                                    

happy reading

____________________

Hari Senin, dimana hari yang dihindari oleh anak sekolahan maupun yang sudah bekerja. Entah kenapa berhadapan dengan hari Senin badan selalu malas untuk menghadapi hari Senin.

Nata dan Raja sedang makan bersama orang tuanya, Mereka makan dengan hening tanpa mengobrol itu yang diterapkan oleh Wijaya kepada anak - anaknya ketika sedang makan tidak boleh ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.

Setelah selesai, mereka berdiam dulu di meja makan. Raja yang terlihat masih mengantuk, dan Nata yang terlihat malas.

"Kalian kenapa? Malas sekolah?." Tanya Wijaya dengan bariton tegas nya.

"Kalian sudah besar jangan bermalas - malasan seperti itu sayang, Dan kamu Raja sebentar lagi kamu akan lulus karena waktu tidak terasa. Dan kamu Nata, Jangan malas ya 2 tahun waktu yang tidak terasa kalau kata ibu." Ucap Renata panjang lebar kepada anak - anaknya.

"Raja ga malas bu, cuman Raja masih ngantuk hehe." Cengir Raja.

"Nata juga ga malas kok bu, Nata kan anak baik ga kayak a raja ya bu." Timpal Nata yang sedang menistakan Raja.

"Wah enak aja, bu raja juga ga malas ya raja anak baik kan penurut juga." Bela Raja tidak mau kalah.

Wijaya dan Renata hanya tersenyum. "Kalian anak ibu semua sama, ibu ga membeda - bedakan kalian. Dimata ibu dan ayah  kalian anak hebat saling menyayangi satu sama lain." Jelas Renata dan diangguki oleh Wijaya.

"Sudah sudah, ini sudah mau siang kalian kapan mau berangkat?" Tanya Wijaya pada anak anaknya.

"Sekarang ayah." Ucap mereka bebarengan.

"Raja pamit dulu ya."  Sambil menyalami kedua lengan orangtuanya.

"Nata juga pamit dulu." Disusul Nata.

"Assalamualaikum." Raja dan Nata berjalan kearah luar rumah.

"Waalaikumsallam." Jawab Renata dan Wijaya. Mereka tersenyum melihat keluarga nya yang hangat ini.

"Terimakasih sayang sudah mendidik anak - anak kita dengan baik hingga mereka menyayangi satu sama lain." Ucap Wijaya pada Renata.

"Sudah kewajiban seorang ibu."

~~~

Dikelas Nata dan Tiara sedang belajar dengan fokus, Nata memperhatikan pelajaran itu dengan seksama.

"Mengerti, ada yang mau dipertanyakan?." Tutup Ardha ketika jam pelajaran sudah akan selesai.

"Tidak." Ucap satu kelas dengan riuh.

Ardha merapihkan buku nya. "Kalau begitu saya keluar dulu." Pamit Ardha.

Tak lama Ardha keluar bel istirahat pun berbunyi. Dengan berbondong - bondong mereka keluar dari kelas untuk pergi ke kantin kehidupan.

Nata dan Tiara jalan bebarengan. Nata memilih menempati tempat duduk kantin, Dan Tiara yang memesan.

Raja dan teman teman baru saja datang dan duduk di meja sebelah Nata namun ada yang kurang, Mereka tertawa biasa obrolan laki laki.

STORY IN BANDUNG, ALBY DAN NATA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang