17

25 19 15
                                    

happy reading

_______________________

Sepasang dua sejoli sedang mengobrol dikantin sekolah, mereka tampak asyik mengobrol tanpa memperdulikan sekitar, siapa lagi kalau bukan Nata dan Tiara.

Tiba tiba dari pintu masuk kantin, terlihat tiga orang perempuan yang berjalan kearah meja Nata dan Tiara.

Nata menolehkan pandangannya keatas melihat siapa yang datang, Kanzia.

Tiara mendelik bosan, menghela nafas kasar. "Nyonya kanzia yang terhormat, ada apa?" Tanya Tiara dengan malas.

Kanzia menyunggingkan senyumannya, Ia membenarkan rambutnya dengan tangan yang menyilang di dada.

"Gue? mau ngasih pelajaran buat cewek perebut." Sinis Kanzia melirik Nata.

Yang dilirik hanya diam sambil meminus juice nya yang belum habis, Nata mengedarkan pandangannya dan tidak sengaja melihat Raja bersama teman temannya berjalan kesini, Nata melambaikan tangannya.

Raja yang melihat Nata yang sedang dikerumuni oleh tiga orang, ia penasaran ada apa yang terjadi. Raja berlari kearah Nata disusul teman temannya.

"Heh gausah ngadu, sombong banget dideketin banyak cowok gatel banget si janda." Kesal Kanzia ketika melihat Nata melambaikan tangan kearah pelindungnya.

Kanzia kelabakan sendiri karena Raja berada didepannya. Sebenarnya Kanzia takut pada Raja dan teman temannya, cuman karena emosi Kanzia gelap mata.

"Hei cantik, kenapa?" Tanya Raja pada Nata, ia berdiri dihadapan Nata dan melihat Kanzia dengan dingin.

"Udah disini aja makannya." Titah Nata.

Raja mengambil kursi, disusul dengan teman temannya.

"Mau ngapain lagi si maneh kancing, udah lah jangan ganggu kehidupan orang." Kata Jonathan.

"Tau apa Lo soal kehidupan? hidup lo aja belum tentu berguna." Lalu diiringi tertawa Kanzia dan teman temannya.

Jonathan yang akan bertindak kasar pada Kanzia ditahan oleh Haikal.

"Gausah di ladenin, dia emang pengen kita bergerak."  Ujar Haikal.

Kanzia mendekati Alby yang sedari tadi fokus memperhatikan Nata, Ia tidak ingin ikut campur lagi dengan Kanzia yang membuat dirinya muak.

Kanzia menempel pada Alby, ia menggandeng tangan Alby. Nata yang melihat itu mendelik.

"Kak Kanzia maaf, tapi kakak kayak ulat bulu tau." Cerca Nata pada Kanzia, mereka tertawa dengan puas melihat Kanzia yang dihina oleh Nata.

Kanzia tidak terima. "Maksud lo apa? Jaga omongan Lo ga sopan sama yang lebih dewasa."

"Yang harus nya jaga omongan itu kamu Kanzia, kamu itu sudah dewasa. Harusnya kamu memperlihatkan sikap yang baik pada adik kelas kamu, Jangan memperlihatkan sikap yang buruk seperti yang kamu lakukan. Ingat kamu wanita jangan seenaknya nurunin harga diri pada laki laki yang jelas jelas tidak mau pada kamu." Tiba tiba Ardha menimpali perkataan Kanzia.

Kanzia yang malu, akhirnya ia keluar kantin disusul dengan teman temannya.

"Hebat euy pak Ardha, gercep." Puji Jonatan pada Ardha, Ardha hanya tersenyum.

"Terimakasih pak, kalau gaada bapak pasti bakalan ribut." Kata Raja.

"Itu sudah kewajiban saya sebagai guru, saya duluan ya." Pamit Ardha dan sekilas melirik Nata.

Tiara yang melihat Ardha melirik Nata, ia menyenggol bahu temannya itu dengan tertawa.

"Cieeee pak Ardha tuh barusan ngeliatin." Goda Tiara pada Nata.

"Ih Tia, udah jangan gitu maluuu." Cicitnya.

Mereka melanjutkan makannya lagi, Teman teman raja dengan memesan makanan. Mereka makan dengan bercanda, Tak lupa menjudge Kanzia dengan perilaku tadi.

~~~

||Diparkiran sekolah

"Seperti biasa, kakak Lo ngebet lama." Jengah Tiara menunggu kakak nya Nata.

Nata menghela nafas lelah. "Males banget, lama lagi."

Suara langkah kaki mendekati mereka, mereka fikir Raja. Namun ternyata bukan, Seperti biasa mahkluk astral.

"Enak banget ya Lo, udah jelekin gue sekarang malah anteng anteng nya disini." Cerocos Kanzia sambil mengibaskan rambut nya kearah Nata.

"Sorry ya sebelumnya, mau nya apa si ka?" Tanya Tiara mulai kesal sedari tadi.

Kanzia tertawa, ia menatap Tiara tajam. "Mau gue? Suruh temen lo jauhin alby, Karna apa? karna ga cocok sampai mana pun, gue yang cocok bersanding sama alby." Pd sekali Kanzia.

"Maaf ya ka, tapi saya ga deketin a alby. a alby nya yang deketin aku." Bantah Nata tidak terima.

"Serius lo? ngarep ap-"

"Kalau emang iya kenapa? gue yang deketin dia. lo gausah ikut campur deh mulai sekarang." Potong Alby dari belakang, ia berjalan sambil memasukan tangannya kedalam kantung celana.

Alby berjalan sendiri, entah kemana teman - temannya yang lain. Ia berjalan melewati Kanzia dan mendekati Nata, menggandeng Nata dengan menatap Kanzia tajam.

"Lo liat? gue sama nata gabakalan ada yang bisa pisahin gue. ibaratnya lem dengan kertas, kalau sudah disatuin gabakalan bisa lepas lagi kan? yang ada rata gabisa dibuka." Ucap Alby kepada Kanzia.

"Al, kamu bercanda kan? kamu bilang sama orang tua aku kemarin kamu bakalan jagain aku, kamu bakalan sama aku. tapi kenapa sekarang kamu malah pilih perempuan diluar sana yang belum kamu ketahui bagaimana sifat aslinya." Sindir Kanzia.

"Oh ya? tapi gue udah tau tentang semua kehidupan nata, entah dari segi manapun gue tau Kanzia. Jangan seolah - olah kita deket, minimal tau batasan."

Kanzia dibuat skakmat, ia mulai memanas matanya. bulir bulir dari bola matanya pun mulai mengalir, ia mengusap air matanya dengan kasar.

"Kamu jahat Al, awas aja aku gabakalan tinggal diam." Ancam Kanzia lalu pergi dari hadapan mereka.

Alby melihat kepergian Kanzia dengan masa bodo, Ia berbalik menghadap Nata. "Udah ya jangan didengerin, ada aku. Mau pulang bareng?"

Nata mengangguk. "Iya engga, ayo deh pulang bareng a raja gatau kemana lama."

"Raja masih dikantin, katanya laper mungkin lupa."

"Yaudah nat ada a alby ini, aku pulang duluan ya." Pamit Tiara langsung berlari kearah luar sekolah.

"Hati - hati." Teriak Nata masih mampu didengar oleh Tiara, Tiara dari kejauhan menganggukan kepalanya lalu memasuki mobilnya.

"Ayo, nanti keburu sore."

"Eh iya ayo a."

Mereka pulang berdua tanpa sepengetahuan Raja, setelah beberapa menit Raja sudah diparkiran. Namun ia kelimpungan mencari Nata, Raja panik bukan main.

"Anjir si nata kemana si? kok gaada mana di telfon ga aktif lagi di chat ceklis satu, habis gue dimarahin ini." Gerutu Raja, teman - temannya hanya menghela nafas, salah Raja kenapa bisa lupa.

"Udah lah ja, mungkin nata pulang duluan." Ucap Jonathan menenangkan.

Raja berdecak kesal, ia melajukan motornya dengan cepat. Teman - temannya hanya bisa menggelengkan kepalanya, sudah biasa raja seperti itu.

~~~~

05.08.2024
Sukabumi.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STORY IN BANDUNG, ALBY DAN NATA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang