Chapter Eight : La Viggo

240 18 8
                                    

{Attention Vibe's}{BxB Area}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Attention Vibe's}
{BxB Area}

***

|Kediaman La Viggo|

Grady bergegas pulang setelah menerima panggilan beruntun dari Bryant yang menyuruhnya kembali. Pasti ada sesuatu yang diinginkan orang tua itu dari mengirimnya mengikuti Larry dan Anderson.

Grady memasuki rumah dengan perasaan gelisah karena harus menghadapi ayahnya sekarang. Apalagi dia harus berbohong sesuai janjinya pada Larry.

Saat berjalan melewati ruang tamu, ia menemui kedua kakaknya, si kembar Jackie dan Jeremy, yang sedang asyik menonton televisi. Grady mendekati mereka untuk bertanya.

"Kak, ayah di mana?" tanya Grady kepada kedua kakaknya yang sedang duduk santai di sofa ruang tamu.

Jackie menoleh. "Mengapa mencarinya? Apakah kamu ingin mencari perhatian lagi?" balas Jackie dengan tatapan sinis dan perasaan tak suka.

Jeremy ikut bersuara "Seperti biasa, Attention-seeking must be exhausting, isn't it?" Ejeknya menaikkan sudut bibir, mencemooh Grady.

Kedua kakaknya selalu menjadikan Grady sebagai saingan. Apalagi mengingat usianya paling muda diantara mereka, tetapi selalu mendapatkan kepercayaan dari ayah mereka untuk melakukan apa pun.

Bahkan, Grady lebih sering diberi tanggung jawab, membuat kebencian terhadap sang adik semakin hari semakin bertambah.

Padahal, kenyataannya tidak seperti bayangan keduanya. Grady tidak pernah mencari perhatian atau menginginkan tanggung jawab lebih.

Ia hanya ingin melakukan yang terbaik untuk keluarganya dan berharap mendapatkan pengakuan yang tulus dari Bryant tanpa menimbulkan rasa cemburu dari kedua kakaknya.

Meskipun, Bryant terlihat tak pernah puas pada Grady

Grady menghela napas, dengan berat hati berusaha mengabaikan ejekan itu. "Aku tidak punya waktu untuk ini," gumamnya sambil berlalu menuju ruang kerja ayahnya, berharap Bryant ada disana.

'kriettt'

Pintu terbuka, dan di dalam sana Grady menemui ayahnya yang sibuk membaca kertas di tangannya, entah apa itu.

Melihat Grady di depannya, Bryant sama sekali tak berkutik dari tempatnya. Dalam posisi itu dia bertanya, "Gimana?"

Grady menundukkan kepala, berkata pelan, "Mereka gagal dalam misi," jawabnya

"Pfftt... gagal? Jangan membohongi saya," kata Bryant merasa lucu.

Grady terdiam sebentar , ia tak gentar "Aku tidak bohong. Mereka benar-benar gagal," ulangnya.

Bryant meletakkan kertas di tangannya dan menatap Grady tajam. "Jika mereka gagal, kenapa barang itu tidak ada di tanganku, Hah!?"

"Mengapa orang suruhan ku juga terbunuh di sana? Apa yang sebenarnya kau lakukan, Grady?" Bryant mendekat, berdiri di depan Grady yang masih menunduk.

ᴍᴀꜰɪᴀ ᴋᴇᴄɪʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang