Chapter Twenty Two : The Xylon vs The Vaughn

261 23 10
                                    

{Attention Vibe's}{BxB Area}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Attention Vibe's}
{BxB Area}

Previous Chapter :

Grady yang awalnya tegang, akhirnya ikut tersenyum. Namun, senyumnya cepat berubah menjadi ragu "Sama-sama, Om. Tapi maaf saya belum bisa nikahin Fathan sekarang. Dia masih belum terima... Berikan saya waktu lagi, biarkan semuanya berjalan perlahan"

Anderson tertawa ringan sambil mencandai "Ah, anak itu. Nanti tinggal bius aja buat kamu nikahin"

***

Keesokan Harinya
|Ruang Inap Fathan|

Pagi itu, Paul memasuki kamar Fathan dan dengan lembut membuka gorden, membiarkan sinar matahari pagi masuk "Pagi, Fathan. Tadi Grady keluar sebentar untuk mencarikanmu makanan" katanya, mendekat ke ranjang dan mulai memeriksa peralatan medis yang terhubung pada cowok itu.

Fathan mengerang pelan, masih merasa pusing, "Nghh.. tolongin gue bangun" Pintanya.

Paul dengan hati-hati membantunya, lalu menatap Fathan dengan ekspresi serius. Dia mengeluarkan hasil USG dari jas dan meletakkannya di pangkuan Fathan.

 Dia mengeluarkan hasil USG dari jas dan meletakkannya di pangkuan Fathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fathan, jangan menyangkal ini. Kamu hamil. Tolong pikirkan kondisi kandunganmu juga" tegasnya memberikan bukti.

Fathan hanya bisa menatap foto hasil USG itu dengan tangan yang gemetar, tidak mampu berkata apa-apa.

Paul memahami apa yang dirasakan cowok itu memutuskan untuk meninggalkannya, memberinya waktu untuknya berpikir.

-

Beberapa saat kemudian, setelah Paul pergi, Grady kembali dengan makanan yang telah dibelinya. Namun, suasana kamar itu berubah menjadi mencekam ketika Fathan tiba-tiba terdiam dan.....

"GUE GAK MAU ANJING! ARGH, BANGSAT, GUE GAK MAU PUNYA ANAK!" teriak Fathan dengan penuh amarah, mencoba melepaskan semua rasa frustrasi yang menghantuinya.

Grady berlari mencoba menahan kedua tangan Fathan yang mulai memberontak Memukuli dirinya sendiri "Jangan dipukul lagi, Fathan. Anak ini nggak salah sama kamu" kata Grady, berusaha menenangkan Fathan.

ᴍᴀꜰɪᴀ ᴋᴇᴄɪʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang