Chapter Twenty Four : Will You Marry Me?

179 18 0
                                    

{Attention Vibe's}{BxB Area}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Attention Vibe's}
{BxB Area}

Previous Chapter :

"Tak apa, cuma luka kecil" jawab Grady menahan rasa sakit dengan tampang biasa yang ia pasang.

Paul hanya bisa menggeleng melihat kegilaan ini. Dia menawarkan diri untuk membantu Grady keluar dari sana

***

Setelah situasi sedikit tenang, Fathan kembali ke ruangan di mana Grady sedang dirawat.

Dengan sedikit empati, ia mendekati Grady yang duduk di pinggir ranjang dan melihat perban di tangan pria itu. "Gua benci Lo! Kenapa lo bodoh banget sih" ucapnya, meskipun begitu suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya.

-Sweetievanilla- : "bisa ga jgn marah-marah mulu"

Grady hanya merespon Fathan dengan tersenyum lemah dan dengan tangan kanannya yang masih utuh, dia mengelus kepala Fathan "yang penting kamu dan anak kita selamat" jawabnya dengan penuh kasih sayang.

Fathan mendapat perlakuan itu menunduk kemudian bergumam pelan, seolah berbicara pada dirinya sendiri "sebenarnya gue gak punya impian punya suami cacat…"

namun, Grady mendengar gumaman itu

Dari lubuk hatinya ia merasakan perasaan bersalah, merasa dirinya semakin tidak pantas untuk Fathan, "maaf…" hanya kata itu yang bisa diucapkan

Fathan melanjutkan dengan nada yang lebih jelas tak seperti tadi "Tapi karena itu lo, ya mau gimana lagi"

Ia baru menyadari sesuatu

Grady menatap Fathan dengan bingung, "Fathan? tunggu.... m-maksudmu tadi...

... suami?" ia baru menyadari kalimat yang baru saja diucapkan Fathan.

Fathan mengalihkan pandangan, berusaha menyembunyikan wajahnya "gamau gue ulang!"

"fathan…" panggil Grady dengan lembut, merengek penuh harapan.

"saya gak dengar jelas ucapanmu... tolong katakan sekali lagi..."

"ck… butuh validasi banget lo" gumam Fathan sebelum akhirnya ia mengakui, "gue udah nerima lo Grady! gue mau nikah sama lo! ayo nikah sama gue!"

ini bukan ilusi, bukan imajinasi atau semacamnya! semua ini adalah kenyataan!!

Grady terdiam, matanya berkaca-kaca, sekarang Ia malah merasa sangat bersyukur akan insiden buruk tadi, jika ia tahu akan secepat ini, ia akan rela mengerahkan seluruh bagian badannya yang hilang.

"woi jangan nangis Grady! kenapa? kepala lo sakit juga?!?!" Fathan mulai panik, melihat pria itu menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

"kamu gak kepaksakan?" tanyanya, masih tidak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴍᴀꜰɪᴀ ᴋᴇᴄɪʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang