Chapter Eighteen : Meet Again

200 19 7
                                    

{Attention Vibe's}{BxB Area}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Attention Vibe's}
{BxB Area}

Previous Chapter :

Paul memberikan penjelasan serta saran mengenai perawatan yang perlu dilakukan. "Jaga dia, terutama hindari minum - minuman alkohol dan obat-obatan lagi, serta jangan pernah melakukan hubungan seksual saat dalam masa rentan seperti ini!" tegasnya pada Grady.

Grady mengangguk-ngangguk, mendengarkan dengan saksama penjelasan Paul "Terimakasih Paul" ucapnya.

***

Pagi Hari
|Kediaman The Xylon|

'Tok.. Tok..'

Fathan yang setengah tertidur mendengar ketukan lembut di pintunya. Suara adiknya, Leona, terdengar dari balik sana "Kak Fathan! Kak!" Ketukan itu semakin keras

Dengan enggan, Fathan membuka matanya dan duduk di tepi tempat tidur, menguap panjang. "Ckk, kenapa?" tanyanya dalam keadaan masih mencoba mengusir sisa kantuk.

"masuk aja Len"

Mendengar jawaban kakaknya, Leona langsung membuka pintu dan masuk "Kak, bisa antar ke bandara gak?" pintanya berdiri di hadapan Fathan, menatap kakaknya dengan mata besar yang penuh harapan.

Fathan mengerutkan kening, "Hah? Mau ngapain?"

"Hari ini Kak Marcella pulang lho dari luar" jawab Leona dengan semangat, senyuman lebar miliknya menyebutkan apa maksud itu "Leona mau jemput kak"

"Oh, cewek itu? Suruh penjaga aja antar sana! Kak Fathan lagi malas keluar"

"Ishh, ayolah, Kak!"

"Sama penjaga aja, Leona!" ia sangat malas untuk keluar hari ini, entah kenapa moodnya terasa jelek, dan enggan melakukan apapun.

Wajah Leona seketika berubah, matanya menatap Fathan dengan kesedihan lalu menunduk, bersiap mengeluarkan jurusnya, "Emang benar ya kata orang-orang... Kakak gak pernah peduli sama aku! Kak Fathan gak pernah sayang adiknya!" membuat kalimat itu terdengar sangat menyedihkan di telinga siapa saja.

Termasuk orang yang bersangkutan pun, berhasil membuat Fathan terdiam..

Terbesit perasaan bersalah dalam benaknya "Eh, kok jadi bawa personal? Siapa yang bilang gitu?"

"Makanya antarin Leona, biar Leona gak percaya omongan itu kak" itulah tujuannya, memanfaatkan rasa bersalah kakaknya.

Fathan menghela napas panjang, menyerah pada permintaan adiknya. Meskipun sering dianggap cuek dan jahat oleh orang-orang di sekitarnya, Fathan sebenarnya sangat peduli pada orang terdekat.

"Hmmh yaudah, kakak ganti baju dulu, tunggu di depan" putusnya final. Image yang ia bangun di luar memang terkesan acuh tak acuh, tetapi di dalam hatinya, Fathan paling peduli pada adiknya. Untuknya, menjaga Leona dari omongan orang adalah hal yang terpenting.

ᴍᴀꜰɪᴀ ᴋᴇᴄɪʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang