06

7.6K 442 10
                                    



Bel tanda pulang berbunyi yang menandakan selesainya pembelajaran hari ini.
Aluna segera keluar kelas untuk menuju parkiran,saat tiba diparkiran dia melihat keributan.
"Ah.....Sang antagonis." gumamnya saat melihat tiga orang yang bersama gang DARKNESS dengan salah satunya bergelayut pada sang wakil Darkness Kennan.

Kennan terlihat tidak nyaman dengan apa yang Claudia lakukan sehingga dapat Aluna lihat Kennan beberapa kali mencoba melepaskan tangan itu.
Beberapa bisik bisik dari siswa dan siswi terdengar olehnya.

"Gila,,,,gak tau malu banget sih."
"Iya, kalau gue sih malu ya apalagi ditolak berkali kali gitu."
"Murahan."
"Kasihan kennan kelihatan gak nyaman gitu."
Dan masih banyak cibiran yang ditunjukan oleh sebagian besar siswi disana pada Claudia.

CLAUDIA AYU MAHESWARA,nama gadis cantik yang sayangnya kecantikanya itu tertutupi oleh makeup tebal,sebenarnya Claudia sangat cantik dengan proprsi wajah yang hampir sempurna dengan mata berwarna biru,bulu mata lentik, hidung kecil dan mancung serta bibir tebal alami.
Sayangnya kecantikan itu tertutupi oleh sifatnya yang arogan dan sombong serta makeup yang tidak sesuai usianya itu.

FARASHA ANDINI,salah satu sahabat Caudia yang memiliki sifat tomboy, gadis yang kerap di sapa Asha itu sudah berteman dengan Claudia sejak duduk di bangku SD.
Memiliki wajah cantik dengan alis menukikik sehingga terkesan galak,hidung yang tidak mancung tapi tidak juga pesek serta tatapan yang tajam, gadis yang paling tahu seberapa terobsesinya Claudia pada Kennan itu selalu meminta Claudia untuk berhenti mengejar Kennan.

AULIA PUTRI FERDIAN, gadis imut yang entah bagaimana bisa berteman dengan si arogan Claudia dan si tomboy Asha, gadis itu memiliki sifat polos dan lola.
Memiliki wajah imut dengan mata yang selalu sayu,hidung mungil serta pipi chaby.

Mereka bukan termasuk gang yang suka membully, mereka tidak akan pernah mengusik seseorang kecuali orang itu mengusik mereka terlebih dahulu dan mereka akan membalas dengan setimpal.

Aluna yang tenggah menunggu jemputan merasa tidak nyaman dengan bisik bisik yang terdengar keras itu, karna dulu sebagai Elsa diapun sering mendengar orang membicarakan dirinnya sebab dia berteman dengan Cantika salah satu most wanted disekolahnya dulu.
Mereka menyebut dia hanya memanfaatkan Cantika agar tidak dibully.

"ALUNA" panggilan yang terdengar cukup keras itu membuat bukan hanya Aluna saja yang menoleh tapi murid lain pun ikut menoleh.
Arjuna ya Arjunalah orang yang memanggil namanya dengan kencang, dia terlihat melambikan tangan nya.

Aluna menggigit bibir bawahnya pelan apalagi saat ini beberapa murid memandang padanya.
"Aiss.....kenapa dia panggil gue sih?, gue harus gimana, apa gue kabur aja atau gimana.?" Batinnya.
"Haaaah......" Setelah menghela napas Aluna berjalan menuju inti Darkness dan ketiga orang gadis yang menatapnya dengan pandangan berbeda itu.

"Hai cantik mau pulang ya?" Ucapan dari arjuna itu yang pertama dia dengar saat dia sampai disana.

"Udah tau ngapain nanya segala, pakek teriak teriak gitu lagi." Batinnya menggerutu,tapi yang keluar dari mulutnya hanya,
"I-iya kak" gugupnya.
Bagaimana tidak gugup sekarang dia ditatap dengan berbagai ekspresi gitu.

"Hahahah,,,, gak usah gugup gitu, gue tau gue ganteng makanya lo jadi gugup gitu kan." ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

Aluna sedikit mengrinyitkan alisnya jijik, kok ada ya orang yang kepdannya setinggi itu.
Ia akui Arjuna memanglah tampan hanya saja saat dia mengatakan itu ketampanannya turun drastis.

Aluna tidak menyadari saat dia membuat raut wajah itu ada seseorang yang menatapnya sambil tersenyum tipis senyum yang benar benar sangat tipis sampai orang yang tidak memperhatikannya tidak akan tahu.

Saat Arjuna akan mengatakan sesuatu kembali, mobil jemputannya datang.
Aluna bernapas lega dan tersanyum tipis,
"Ah,,,, Aku pamit dulu kak, mobilku sudah menjemput" ucapnya.
Tanpa mendengar jawaban Aluna segera berlari dan memasuki mobilnya.

"Cabut." Sang ketua Darkness berucap kemudian menaiki motornya dan melajukannya diikuti oleh anggota inti yang lain meninggalkan ketiga gadis yang masih disana dengan salah satunya diantaranya mengepalkan tangannya erat.

"Sialan," Gumamnya yang hanya dudengar oleh dirinya sendiri.




SEE YOU NEXT PART!!!!










Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang