21

2.3K 147 7
                                    







Matahari telah selesai dengan tugasnya dan bulan mulai menampakkan dirinya. Malam ini terlihat tiga orang gadis tengah berkumpul disebuah kamar bernuansa soft blue dikediaman Riandra.

Aluna, Raya dan Angel saat ini tengah duduk melingkar diatas kasur sambil saling menatap. Ah tidak, lebih tepatnya Aluna dan Raya sedang menatap kearah Angel yang belum mau menceritakan apa yang terjadi ditoilet walaupun mereka terus menerus bertanya.

"Lo bener bener nggak mau cerita apapun sama kita,?" Tanya Raya yang entah sudah keberapa kalinya, dan dapat dia lihat Angel yang sedari tadi hanya menundukkan pandangannya.

"Kayaknya cuman kita doang ya,? yang anggep lo sahabat kita, sedangkan lo kayaknya cuman anggep kita berdua orang Asing," Ucap Raya memancing Angel. Dia tau apa yang Angel pikirkan sehingga tidak mau membagikan ceritanya kepada orang lain, mungkin Angel berpikir bahwa ini masalahnya dan harus dia selesaikan sendiri. Sedangkan prinsip Raya adalah, jika bisa diselesaikan bersama kenapa harus sendiri.?

"Ra,!!" Tegur Aluna sambil menggelengkan kepala, karena dapat dia lihat Angel yang semakin menundukan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya, sepertinya dia sedang mencoba menahan tangis.

"Haaah..... sorry, gue nggak maksud ngomong gitu, tapi ngel yang lo harus tau adalah gue sama Aluna selalu ada buat lo, jadi jangan merasa lo cuma sendiri," ucap Raya sambil menatap lekat kearah Angel yang sudah mendongakkan kepala menghadap kearahnya.
"Dan lo harus tau Claudia sama gengnya itu orang gila, jadi mungkin mereka bakal nyakitin lo lagi," lanjutnya.

"B-bagaimana.....

"Bagaimana kita tau bahwa Claudia sama gengnya pelakunya,?" Ucap Aluna memotong pertanyaan Angel yang terlihat terkejut.

Angel menganggukan kepalanya bingung, benar bagaimana mereka bisa mengetahuinya padahal dia belum menceritakan apapun kepada mereka.

"Lo nggak sadar sikap lo sama kak  kennan diruang Uks tadi siang,?" Tanya Aluna yang dibalas gelengan kepala oleh Angel.

"Emang aku kenapa,?" Tanya Angel.

"Lo yang langsung bilang sama kak kennan buat jangan dekat dekat itu udah membuktikan bahwa pelakunya Claudia, karena cuman dia orang yang bakal melukai cewek yang dekat sama kak kennan." Jelas Raya.

"Ini bukan pertama kalinya,?" Tanya Aluna penasaran, karena setahunya dalam novel tidak ada khasus pembullyan secara fisik yang dilakukan antagonis. Apa ini sebenarnya bukanlah dunia novel ataukah hal ini yang tidak diceritakan didalam novelnya?.

"Mmm, setau gue sih ini memang bukan pertama kalinya, soalnya gue pernah nggak sengaja denger dari kak bagas kalau mereka pernah membuat seorang siswi masuk rumah sakit cuman karena dia nggak sengaja menyentuh tangan kak kennan," jawab Raya.

"A-apa,?" Kaget mereka berdua setelah mendengarkan penjelasan Raya.

"Separah itu,?" Tanya Aluna yang dibalas anggukan oleh Raya.

"Maka dari itu gue khawatir sama lo ngel, mereka mungkin bakal ngelakuin yang lebih buruk dari ini kedepannya," ucap Raya.

"Aku juga khawatir kalau kalian akan ikut disakiti kalau kalian ikut campur dalam masalah ini," jelas Angel mengungkapkakn kekhawatirannya.

"Lo tenang aja, lo lupa siapa kakak kakak kita. Mereka nggak akan membiarkan siapa saja yang menyakiti adik mereka dan juga disini ada kekasih bang Daniel kalau lo lupa," ucap Raya sambil menaik turunkan alisnya menggoda Aluna.

"Wajahnya kondisikan ya bu,?" Kata Aluna sambil meraup wajah menyebalkan Raya. Angel yang melihat itu tertawa, benar dia tidak perlu khawatir karena mereka bukanlah orang sembaranggan.

Dan mulailah mengalir cerita dari Angel tentang pembullyan yang dia alami ditoilet tanpa terlewat sedikitpun, Aluna dan Raya yang mendengarkan cerita itu sesekali mengumpat kasar.

"Aulia,? Lo udah kenal sama Aulia sebelumnya,?" Tanya Aluna. Karena dari cerita Angel, yang membisiki dirinya serta mengancamnya adalah Aulia.

"Mm, dia pernah menjadi temanku saat Smp dulu," jawab Angel.

"Terus apa yang terjadi sampai dia ngancem lo kayak gitu,?" Tanya Aluna lagi. Terlihat olehnya Angel yang seperti tengah berpikir, mungkin dia berpikir apakah harus menceritakannya atau tidak.

"Jadi......

Flashback on.

Angel saat itu masih duduk di bangku Smp, dia tipe orang yang tidak mudah bergaul sehingga dia tidak memiliki satu pun teman. Sejak masa Smp dia sudah terkenal dengan wajahnya yang cantik serta polos, sehingga dia disukai banyak laki laki, tetapi karena itu pula banyak perempuan yang tidak menyukainya.

Angel mengenal Aulia saat dia berada dikelas delapan, Aulia adalah kakak kelasnya yang saat itu mengajak dia berbicara terlebih dahulu.

Angel tentu saja sangat senang, karena itu pertama kalinya ada seorang perempuan yang mau berbicara dengannya, dari sanalah awal kedekatan mereka.

Sampai pada pertengahan semester Angel merasa bahwa kebencian para siswi yang mengarah kepadanya semakin terlihat. Biasanya mereka hanya sekedar mengabaikanya, tetapi kemudian mereka mulai membullynya secara terang terangan.

Angel yang saat itu tidak tahu apa apa hanya terus bergantung kepada Aulia yang selalu memihaknya. Pembullyan itu terus berlangsung beberapa bulan berikutnya.

Sampai suatu ketika Angel mengetahui kebenarannya, ternyata Aulia menyebarkan bahwa dirinya telah merebut laki laki yang Aulia cintai. Tetapi dia benar benar tidak mengerti apapun soal itu, karena bahkan dia tidak tahu siapa laki laki yang Aulia sukai.

Saat dia bertanya kepada Aulia, Aulia berkata bahwa dia tidak suka kepada Angel karena dia dapat menarik perhatian laki laki tanpa harus berusaha. Dan Aulia benci saat perhatian tidak mengarah kepadanya

Aulia hanya memanfaatkan Angel agar banyak orang bersimpati kepadanya, bahwa dia adalah wanita yang kuat karena masih mau berteman dengan seseorang yang telah menyakitinya.

Setelah kejadian itu Angel kembali menjadi penyendiri. Pembullyan yang dia alami mulai membaik saat angkatan Aulia lulus, karena kebanyakan dari pembullynya adalah kakak kelasnya.

Flashback off.

"Gila, makanya gue bilang juga apa,? Aulia itu ppb, polos polos bangsat," ucap Raya geram.

"Lo nggak papa,?" Tanya Aluna khawatir, Angel menoleh kearahnya kemudian tersenyum.

"Sekarang aku udah nggak papa, karena aku udah punya sahabat sebaik dan setulus kalian," ucap Angel dengan mata berkaca kaca.
"Makasih, karena kalian berdua mau temenan sama aku," Lanjutnya.

Kemudian mereka bertiga berpelukan erat.
"Lo tenang aja kita bakal lindungin lo dari orang orang gila itu, percaya sama kita," ucap Raya ditengah pelukan mereka.

Aluna mengangguk setuju, benar mereka akan saling melindungi satu sama lain entah takdir apa yang nantinya harus mereka hadapi mereka akan melaluinya bersama.










SEE YOU NEXT PART!!!!!







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang