18

2.6K 168 7
                                    








Akhir pekan berlalu dengan cepat, hari ini adalah hari senin hari yang dibenci oleh sebagian orang karena harus memulai kembali rutinitas yang menguras tenaga serta pikiran.

Aluna saat ini sedang berjalan sendirian di lorong sekolah, sekolah masih cukup sepi karena dia berangkat lebih pagi dari pada biasanya, sebenarnya dia berangkat terlebih dahulu untuk menghindari kakaknya.

Aluna tiba tiba bergidik ngeri saat dia mengingat kejadian kemarin saat Daniel dengan santainya mengatakan bahwa mereka berpacaran tepat didepan kakaknya serta teman temannya.

Langit yang saat itu sudah berdiri mendekat kearah Daniel dan langsung mencengkram kerah bajunya, ekspresinya saat itu juga benar benar menakutkan Aluna baru pertama kali melihat kakaknya membuat ekspresi seperti itu. Untung saja tidak sampai terjadi perkelahian karena inti Darkness yang lain langsung melerai mereka, tetapi setelah kejadian itu kakaknya mendiaminya dan Aluna pun tak berani memulai pembicaraan saat melihat wajah datar kakaknya.

"Aluna,!!!" Saat Aluna masih memikirkan kejadian kemarin seseorang memanggilnya dan saat dia mengalihkan pandangannya dapat Aluna lihat Angel yang tengah berlari kecil kearahnya.

"Loh, lo kok jam segini udah berangkat,?" Tanya Aluna saat Angel sudah berdiri didepanya, pasalnya ini masih terlalu pagi dan hanya sedikit orang yang sudah berangkat termasuk dirinya yang memang sedang menghindari kakaknya.

"Aku memang biasa berangkat jam segini, kalau kamu kenapa berangkat sepagi ini,?" Tanya Angel sambil berjalan saat dia melihat Aluna kembali melanjutkan jalannya.

"Lo pasti bisa nebak alasannya,?" Jawab Aluna sambil melirik kearah Angel yang memiringkan kepalanya
berpikir.

"Aahhh....!!!" Serunya saat sudah menemukan jawabannya, kemudian meringis saat mengingat kejadian kemarin.
"Kak Langit masih marah ya,?" Tanyanya kemudian yang dibalas anggukan oleh Aluna.

"Kata Raya kemarin lo di anter sama kak kennan ya,? Gimana,?" Tanya Aluna mencoba mencari topik lain.

"Hmm, gimana,? Apanya,?" Tanya Angel polos, Aluna yang mendengar jawaban Angel menghela napas lelah.

"Salah gue salah, ngapain juga gue nanya sama nih bocah yang polosnya minta ampun," batin Aluna kesal.

Aluna menarik napas dalam kemudian menghebuskannya lalu memaksakan senyumnya sebelum menjawab,
"Ada sesuatu yang terjadi nggak,? Sesuatu yang spesial gitu," Tanyanya kemudian.

Terlihat olehnya Angel yang memiringkan kepala seperti sedang berpikir, tak lama kemudian wajah gadis cantik dengan mata polos itu memerah.

"Ada sesuatu yang terjadi ya,?" Tanya Aluna menggoda sambil menaik turunkan alisnya.

"Iisss.... Luna apa apaan sih,? Nggak terjadi apa apa tau,!!" Jawabnya kesal saat melihat wajah Aluna yang masih menggodanya.

"Bohong, pasti ada apa apakan,? Hayo ngaku." Lanjutnya menggoda. Sekarang dia tahu kenapa Raya suka sekali menjahili gadis disampingnya ini, karena rasanya ternyata cukup menyenangkan.

Angel yang terus digoda oleh Aluna menghela napas lelah, dia heran kenapa kedua temannya suka sekali menjahilinya, dia pikir Aluna sedikit lebih normal dari pada Raya tapi setelah mengenal lebih dekat ternyata mereka berdua sama saja.

Flashback on.

Setelah keluar dari kediaman Riandra Angel, Raya dan inti Darkness sekarang berada dihalaman depan mansion untuk pulang setelah sebelumnya sang tuan rumah yaitu Langit tiba tiba pergi kekamarnya.

Mereka yang merasa bahwa suasana menjadi canggung memutuskan untuk pulang setelah berpamitan pada Aluna.

"Lo pulang sama gue,!!!" Ucapan tiba tiba dari seseorang itu membuat mereka yang ada di sana menatap kearahnya kecualai Daniel yang langsung melajukan motornya pergi dari kediaman Riandra.

"Kak ken ngomong sama siapa,?" Tanya Raya yang dibalas dengan tatapan mata kennan yang mengarah kepada Angel.
"Angel,?" Tanya Raya memastikan.

"Hmm," jawab kennan berdehem dan menatap kearah Angel menunggu jawaban.

"A-aku pulang sama Raya aja kak," Jawab Angel gugup karena dia merasa tidak sedekat itu dengan kennan sampai dia harus diatarkan pulang.

Raya yang cukup peka dengan situasi itu mencoba mencari alasan agar Angel pulang bersama dengan kennan, karena sejujurnya dia lebih setuju sahabat kakaknya itu bersama dengan Angel dari pada si nenek lampir Cludia .

"Aduh gimana yang ngel, mobil gue kayaknya mogok deh semalem makanya gue tadi ijin sama Aluna buat titipin mobil gue disini dulu dan gue bakal pulang bareng kak bagas, ya kan kak,?" Tanya Raya sambil memberi kode dengan mengedipkan matanya pada bagas.

Bagas yang langsung paham dengan kode yang diberikan Raya menganggukan kepalanya sebelum menjawab,
"iya ngel, jadi sebaiknya lo pulang sama kennan aja deh kebetulan kalian searah kok,!" Jelasnya.

Angel yang masih terdiam setelah mendengarkan penjelasan Raya dikejutkan dengan suara klakson motor didepanya.
"Naik,!!" Ucap kennan yang sudah duduk dimotornya dan dapat Angel lihat kalau sekarang disana hanya ada mereka berdua.

"Maaf ngerepotin kak," ucap Angel tak enak sambil menaiki motor besar itu, dia agak kesusahan menaikinya dan dibantu oleh kennan dengan mengulurkan tangan kearahnya.

Motor melaju kencang membelah jalanan kota siang itu, tidak ada pembicaraan yang terjadi antara keduanya dalam perjalanan sampai tiba dirumah Angel.

"Makasih kak dan maaf banget udah ngerepotin kakak," ucap Angel sambil menunduk, selama beberapa saat tidak ada jawaban membuat Angel memberanikan diri mendongakan pandanganya.

Deg.

Jantung keduanya berdetak dengan cepat saat kedua mata itu bertemu dan entah setan dari mana kennan tiba tiba memajukan wajahnya dan...

Cup.

Satu kecupan mendarat dengan mulus didahi Angel, kemudian keduanya sama sama tersentak kaget saat menyadari apa yang baru saja mereka lakukan.

"Eh, i-itu gue pulang dulu,!" ucap kennan gugup dengan pipi bersemu merah dan kemudian dia melajukan motornya meninggalkan Angel yang masih membeku dengan kedua pipi yang sama merahnya dengan milik kennan.

Flashback off.

Aluna yang mendengar cerita Angel tersenyum dan dapat dia lihat Angel yang pipinya masih memerah sedari awal cerita tengah menundukan pandangannya malu.

Aluna jadi berpikir apa semua inti Darkness punya kebiasaan mencium seseorang tanpa setatus apapun mengingat kemarin dia juga mengalaminya, kemudian dia menggelengkan kepalanya kenapa dia malah jadi mengingat kejadian kemarin.

"Tapi syukurlah, walupun keberadaan gue sedikit mengubah alur cerita novelnya tapi sepertinya takdir para pemeran utama masih terjalin," batin Aluna senang dan tak beberapa lama bel masuk berbunyi.

Kemudian Angel serta Aluna menuju kelas masing masing tanpa menyadari ada seseorang yang mendengarkan pembicaraan mereka sedari awal.

"Sialan, gue nggak akan biarin lo rebut kennan dari gue," batinnya.









SEE YOU NEXT PART!!!!!


















Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang