15

6.8K 451 42
                                    






Deg.

Aluna dapat melihat didepan sana terdapat segerombolan anak geng motor yang menghalangi mobil mereka, walau jam masih menunjukan pukul 20.00 tapi jalanan yang mereka lewati sudah cukup sepi.

"Lo bisa berantem,?" Tanya Raya tiba tiba membuat Aluna mengalihkan pandangannya yang sebelumnya menatap ke depan.

"Ha gimana,? Lo kenal sama mereka Ra,?" Tanya Aluna saat tidak paham mengapa Raya tiba tiba menanyakan itu.

"Mereka geng Tiger musuhnya Darkness, mungkin tadi mereka liat gue makanya mereka ngikutin kita, mereka tau gue adiknya bang Daniel" jelasnya.
"Jadi gimana lo bisa berantem gak,?" Lanjutnya kembali bertanya.

"Gue cuma paham dasar dasarnya doang, dan lo udah gila ya Ra masa kita mau ngelawan mereka sih," pekik Aluna, bukan tanpa alasan dia mengatakan itu pasalnya didepan sana bukan cuma satu dua orang saja melainkan sekitar lima belas orang lebih.

"Ya terus menurut lo kita harus gimana?, masa kita cuma diem doang.
Na asal lo tau mereka itu bukan geng sembarangan, kalau kita nggak keluar mereka pasti bakal pecahin kaca mobil," jelas Raya karena dia tahu betul geng Tiger memang sebrutal itu.

"Lo punya pemukul,?" Tanya Aluna.

"Ha, pemukul apaan na,?" Tanya Raya bingung.

"Ya apa aja balok kayu kek atau apapun, gue kan udah bilang gue nggak jago banget berantem jadi gue butuh sesuatu buat jadi senjata gue," balas Aluna.

"Lah gue harus cari balok kayu kemana Na,?" Tanya Raya geram, udah disituasi genting nih orang malah nanyain balok kayu, ya kagak ada lah.

Seakan teringat sesuatu Raya menoleh kebelakang dan mendapati Angel dengan wajah pucat ketakutan.
"Angel lo gak papa kan?, tolong ambilin pemukul baseball di belakang kursi yang lo dudukin," ucap Raya panik saat melihat salah satu anggota geng Tiger mendekati mobilnya.

Angel langsung menuruti permintaan Raya walau dengan tangan yang sedikit gemetar,
"kalian mau keluar?, kalau kalian luka gimana,?" Ucap Angel dengan suara bergetar menahan tangis.

"Kita bakal baik baik aja, lo disini terus kunci pintunya dari dalam ngerti kan,?" Ucap Raya dan langsung diangguki Angel.

"Nih ponsel gue, tolong lo hubungi kak Langit buat minta bantuan," ucap Aluna dan setelah itu mereka berdua keluar setelah mendengar suara gedoran pada kaca mobil.

"Wah lihat udah bawa senjata aja,"
"Cantik tenang aja kita cuma mau main main aja kok,"
"Bener, mau yuk main sama kita,"

Dan masih banyak lagi ucapan mereka saat melihat Aluna serta Raya keluar dari mobil dengan Aluna yang membawa tongkat baseball.

"Apa mau kalian,?" Tanya Raya dengan suara kencang.

"Kan udah dibilangin kita cuma mau ajak main," ucap salah satu dari mereka sambil tersenyum smirk.

"Bacot," ucap Raya kemudian mulai menyerang mereka diikuti oleh Aluna karena dia tidak mau berbasa basi dengan para bajingan itu.

Suara perkelahian terdengar membuat Angel yang berada didalam mobil terisak pelan, kemudian dia membuka ponsel Aluna untuk menghubungi Langit seperti perkataan Aluna tadi dan pada pangilan pertama Langit langsung mengangkatnya.

"Halo, maaf dek kamu udah pulang ya?, kakak nggak ada dirumah karena sedang ada di markas."

"H-halo kak Langit, i-ini Angel kakak bisa datang kesini, tolongin Aluna sama Raya mereka sedang berkelahi dengan geng Tiger." Ucap Angel sambil berusaha menghentikan sesenggukanya.

"Apa?, kalian dimana?, kirim lokasinya sekarang, gue kesana." Tanya Langit panik.

Angel segera mematikan panggilan itu dan mengirim lokasi dimana mereka berada, kemudian dia kembali melihat kearah perkelahian didepan sana, dapat dia lihat Aluna dan Raya masih bisa melawan mereka karena tidak semua dari mereka maju untuk melawan kedua gadis itu.

Setelah beberapa saat baik Alina maupun Raya mulai kelelahan,
"Udah capek ya cantik?, gimana nih padahal gue belum maju loh,?" Ucap salah satu dari mereka mengejek.

Memang ada beberapa anggota Tiger yang berhasil mereka tumbangkan tapi masih lebih banyak yang hanya melihat perkelahian kedua gadis itu.

Wajah Aluna dan Raya terdapat beberapa luka karena tidak dapat menghindari pukulan, anggota Tiger memang terlihat main main tapi saat berhadapan dengan dua gadis itu mereka tidak bisa meremehkan kemampuannya, terutama Raya.

Suara deru motor menghentikan perkelahian itu dan membuat mereka mengalihkan pandangan pada asal suara, di sana terdapat para inti Darkness serta anggotanya yang mengikuti di belakang mereka.

"Banci lo pada,?" ucapan sarkas itu terdengar dari mulut bagas saat mereka sudah saling berhadapan.

"Bacot, SERANG," ucap seorang anggota Tiger yang sepertinya adalah ketua mereka.

Perkelahian tak dapat dihindari antara Darkness dan Tiger, sedangkan Aluna serta Raya masuk kedalam mobil atas perintah Daniel dan Langit.

Mereka bertiga melihat perkelahian itu dari dalam mobil dan setelah beberapa saat terlihat para anggota Tiger mulai menaiki motor mereka dan melaju pergi dari sana setelah dikalahkan oleh geng Darkness.







SEE YOU NEXT PART!!!















Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang