14

5.5K 350 11
                                    





Aluna saat ini tengah menuruni tangga rumahnya menuju lantai bawah lengkap dengan pakaian kasual yang dikenakannya, seperti janjinya dengan teman temanya tadi saat ini dia akan ke mal, Raya sempat mengabari kalau dia sedang menuju rumah Aluna setelah menjemput Angel terlebih dahulu.

Jika kalian bertanya bagaimana kelanjutan kejadian dikantin tadi Aluna tidak tahu, dia benar benar tidak ingat karena pikiranya tiba tiba kosong, dia malu benar benar sangat malu saat mengingat laki laki berwajah dingin itu memangilnya baby dan yang dapat dia ingat hanya Raya menggandeng tangannya meninggalkan kantin setelah bel masuk berbunyi.

Saat sampai dilantai bawah ponsel Aluna berbunyi dan menampilkan panggilan dengan nama Araya pada layar, Aluna segera menggangkatnya.

"Halo na, gue sama Angel udah sampai depan gerbang rumah lo nih, lo udah siap kan,?"

"Udah kok, gue jalan kesana sekarang,"

"Lo udah izin belum sama bokap nyokap lo,?"

"Ayah sama Bunda gue lagi diluar kota, tapi tadi gue udah izin sama kak Langit dulu kok,"

"Oh, ya udah gue matiin dulu,"

Raya mematikan ponselnya setelah mendengar gumaman Aluna, setelah itu Aluna segera keluar gerbang dan dapat dia lihat sebuah mobil BMW berwarna hitam terparkir di tepi jalan dapan rumahnya.

Saat Aluna akan membuka pintu belakang mobil jendela mobil bagian depan terbuka dan menampilkan Raya dibelakang kemudi.

"Duduk depan na," ucap Raya yang langsung dituruti Aluna dan mobil pun melaju meninggalkan komplek perumahan Aluna.

"Gue pikir kita pergi sama supir, dan kenapa bukan Angel yang duduk di depan,?" Tanya Aluna saat dia sudah duduk disamping Raya.

"Angel nggak mau didepan katanya, dan tenang aja gue juga bisa nyetir kok," jawaban Raya membuat Aluna menoleh ke kursi dan dapat dia lihat Angel menganggukkan kepalanya.

"Iya na, aku lebih nyaman duduk dibelakang karena kalau didepan aku jadi agak mual," jawab Angel yang dibalas anggukan kecil oleh Aluna.

*****

Aluna, Araya dan Angel saat ini tengah menikmati makanan di salah satu restoran setelah lelah berbelanja,

"Cih, yang katanya cuma nemenin doang malah belanjaannya paling banyak gitu," ucap Raya menyindir.

Aluna yang merasa orang yang disindir Raya adalah dirinya itu hanya tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.
"ya gue kan khilaf Ra, kalau liat buku tuh bawaannya pengin beli aja."

Raya yang mendengar jawaban Aluna mencebikan bibirnya kesal, bagaimana dia tidak kesal saat Raya sedang memilih pakaian Aluna terus mengoceh untuk cepat pulang, eh giliran lewat depan toko buku tuh anak malah nemplok nggak mau di ajak pulang kan sebel.

"Loh, Luna lo disini juga," ucapan seseorang itu membuat ketiga gadis itu menoleh dan dapat mereka lihat disana ada Asha, Claudia dan Aulia.

"Ah, kakak di sini juga,?" tanya Aluna.

"Iya, kita boleh gabung duduk disini nggak,?" Aluna yang mendapat pertanyaan dari Asha menatap Raya seolah menanyakan bagaimana? dan dijawab anggukan oleh Raya.

"Boleh kak duduk aja," jawab Aluna dan setelah itu mereka duduk, tiba tiba suasana dimeja itu menjadi canggung.

Aluna menatap kearah Raya yang menampilkan ekspresi datar, dia memang tahu bahwa Raya mengganguk hanya sebagai bentuk sopan santun karena sebenarnya dia tidak menyukai Claudia.

Sedangkan Angel sedari tadi dia hanya diam sambil menunduk, Aluna mengerinyitkan alisnya bingung. Angel memang tidak banyak bicara dan hanya sesekali menimbrung, tapi semenjak mereka berangkat sampai tadi dia tidak pernah melunturkan senyumannya, tapi kenapa sekarang dia terlihat murung.

"Pulang yuk," ucap Raya tiba tiba sambil berdiri dan berlalu dari sana tanpa mendengar jawaban dari kedua temanya.

"Ah, kami pulang dulu ya kak udah malam soalnya," ucap Aluna tidak enak dan hanya dijawab anggukan oleh Asha.

Setelah itu Aluna segera berdiri dan berlalu dari sana sambil menggandeng tangan Angel, dapat Aluna rasakan tangan Angel berkeringat dingin dan sedikit bergetar.

"Kenapa,? Lo sakit.?" Tanya Aluna sambil menatap wajah Angel yang sedikit pucat.

"E-enggak, a-aku nggak papa kok," gugup Angel, Aluna hanya mengangguk tanpa bertanya kembali karena jika Angel tidak ingin menceritakannya maka dia tidak akan memaksanya.

Saat mereka masuk kedalam mobil dapat Aluna lihat wajah Raya yang masih menampilkan ekspresi datar, jika seperti ini Raya benar benar mirip dengan Daniel.

"Kenapa sih?, kan lo juga tadi ngangguk pas gue natap lo," ucap Aluna karena dia tidak nyaman dengan ekspresi datar Raya.

"Ya gue ngangguk karena yang nanya kak Asha, tapi gue tetep gedeg pas liat mereka berdua," kesal Raya.

"Berdua,?" Tanya Aluna binggung.

"Iya berdua, si Claudia sama Aulia. Kalau Claudia lo taulah alasanya, kalau si Aulia dua itu ppb, lo jangan pecaya sama tampang polosnya itu ngerti?, dia itu polos polos bangsat." Ucap Raya.

Cekit.

Saat Aluna akan menjawab ucapan Raya tiba tiba mobil yang mereka tumpangi mengerem mendadak,

"Kenapa tiba tiba ngerem sih Ra,? ucap Aluna sambil menoleh kebelakang untuk memastikan kondisi Angel," Angel lo nggak papa kan,?" Tanya Aluna.

"Aku nggak papa kok na, tapi mereka siapa,?" Ucapan Angel membuat Aluna mengalihkan pandangannya kedepan dan,

Deg.






SEE YOU NEXT PART!!!











Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang