11

6.9K 410 12
                                    





Aluna saat ini sedang makan malam sendirian di meja makan. Saat pulang sekolah tadi kedua orang tuanya bilang mereka akan makan malam diluar bersama salah satu rekan bisnis ayahnya, sementara Langit katanya sudah ada janji dengan kekasihnya.

Setelah selesai makan Aluna beranjak menuju ruang keluarga untuk menonton televisi. Aluna kembali memikirkan kejadian hari ini, sepertinya dia memang sudah tidak bisa menyangkal bahwa kehadiranya telah merubah alur novel.

"Haaah, nggak tau ah, gue bakal nikmatin aja hidup gue tanpa mikirin alur lagi." Ucap Aluna, karna jujur saja dia sekarang bahagia dengan hidupnya. Aluna sekarang punya orang tua, kakak dan disekolah tidak ada yang menjauhinya seperti dulu saat dia masih menjadi Elsa, bahkan sekarang dia memiliki dua orang teman.

"Apa gue keluar aja ya,? bosen gue dirumah sendirian, apalagi ini baru jam 19.00 jadi kayaknya ayah,bunda sama kak Langit masih lama deh pulangnya." Gumam Aluna, setelah itu dia mematikan tv dan berjalan menuju kamarnya untuk mengganti baju.

Aluna keluar dari kamarnya dengan menggunakan celana jeans dan hoodie oversize berwarna hitam yang membuat tubuh mungilnya tenggelam.

*****

Aluna sekarang berada di depan sebuah mini market yang dekat dengan komplek perumahan miliknya dengan sekantung belanjaan ditangannya.

Ya Aluna memutuskan untuk ke mini market karena dia belum telalu hafal jalan disini. Aluna pergi menggunakan motor matic yang dia pinjam dari satpam rumahnya, karena digarasi hanya terdapat mobil dan dia belum bisa mengendarainya.

Saat dijalan pulang Aluna melihat sebuah perkelahian, Ah bukan lebih tepatnya pengeroyokan karena terdapat seorang pemuda yang melawan kira kira sepuluh orang sendirian.

"Gue tolongin nggak ya?, gue emang bisa bela diri tapi cuma dasar dasarnya doang." Gumamnya yang tanpa sadar sudah turun dari motornya.

"Tapi kalau nggak gue tolongin dia kenapa kenapa gimana?, kan nggak lucu kalau besok gue denger ada berita penemuan mayat didekat komplek rumah." Ucapnya sambil melihat sekeliling dan matanya terhenti pada sebuah balok kayu dipingir jalan.

Aluna segera berlari dengan membawa kayu balok itu dan mulai memukul dan sesekali menendang orang orang tadi.

"Hoss... Hosh... Hosh." Napas Aluna tersengal sengal dan buliran keringat membasahi wajah serta bajunya setelah dia dan pemuda tadi berhasil mengalahkan mereka.

Aluna dapat melihat orang orang itu mulai kabur menggunakan motor mereka.
"Lo nggak apa apa,?" Suara berat itu membuat Aluna mengalihkan pandangannya kepada sang pemuda.

Deg

Entah kenapa jantung Aluna berdetak dengan cepat saat matanya bertatapan dengan mata dingin pemuda didepannya itu.

"K-kak Daniel,?" Ya pemuda yang Aluna tolong adalah ketua Darkness sekaligus kakak dari Araya, Daniel Alexander.

"Mmm, lo ada yang luka,?" Tanya Daniel, sebenarnya dia cukup terkejut saat tahu yang menolongnya adalah adik dari sahabatnya.

"A-ah, aku baik baik aja kok kak, justru kakak yang luka." Ucap Aluna sambil memperhatikan wajah tampan itu yang mendapat luka dibeberapa bagian, seperti ujung bibir serta pelipis yang mengeluarkan darah.

"Gue nggak apa apa," ucap Daniel sambil menghapus darah yang mengalir di pelipisnya. Aluna yang melihat itu meringis pelan, sepertinya sakit pikirnya.

"Kakak tunggu disini, aku ambil kotak P3K dulu dimotor buat ngobatin luka kakak." Ucap Aluna sambil berlari menuju motornya sebelum mendengar penolakan dari Daniel.

"Sini kak aku obatin," ucap Aluna.
Daniel hanya bisa menghela napas pelan seraya mendekat kearah Aluna, karena menolakpun sepertinya percuma, gadis didepanya tidak akan mendengarnya.

Aluna dengan telaten mengobati luka pada wajah Daniel, sementara Daniel sedari tadi menatap gadis cantik didepanya dengan lekat, gadis yang sejak awal menarik perhatiannya saat dikantin dan parkiran saat itu yang baru dia ketahui adalah adik dari sahabatnya.

Jika kalian bertanya dari mana Aluna mendapat kotak P3K, dia membelinya di mini market tadi. Elsa dulu memiliki kebiasaan membawa hansaplast kemana mana karena adik adiknya dipanti sering jatuh dan terluka saat bermain, jadi saat dia melihat kotak P3K tadi tanpa sadar dia membelinya.

"Selesai." Ucap Aluna sambil tersenyum setelah memakaikan hansaplast pada pelipis Daniel, dia pun segera membereskan kotak P3Knya kembali.

"Makasih." Ucap Daniel singkat dan dibalas anggukan oleh Aluna.

"Kalau begitu aku pulang dulu kak," ucap Aluna.

"Gue anter." Ucapan singkat itu menghentikan langkah Aluna yang sedang berjalan menuju motornya.

"Eh, nggak usah kak, lagian rumahku deket kok." Tolak Aluna, tapi sepertinya Daniel tidak mendengarkan dan langsung naik kemotor sportnya kemudian mengkode pada Aluna untuk segera melajukan motornya.

Aluna pasrah dan segera menaiki motornya kemudian melajukannya dengan Daniel yang mengikuti dibelakannya.

Setelah sampai didepan gerbang rumahnya Aluna melihat motor Daniel melaju setelah mengklakson padanya.

Aluna segera masuk rumahnya setelah sebelumnya mengembalikan motor dan mengucapkan terima kasih kepada satpam rumahnya.

Satpamnya bilang Bunda dan Ayah belum pulang sementara Kak Langit langsung kekamarnya setelah pulang, mungkin kakaknya mengira dia sudah tidur makanya Langit tidak menunggunya.






SEE YOU NEXT PART!!!














Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang