16

3.1K 201 2
                                    







Aluna, Raya, Angel dan para inti Darkness sekarang berada di mansion milik keluarga Riandra, mereka memutuskan untuk menginap di mansion Riandra karena sebagian dari mereka mengalami luka setelah pertarungan dengan geng tiger. Dan karena besok adalah akhir pekan jadi mereka tidak perlu memikirkan sekolah.

Saat ini mereka sedang mengobati luka satu sama lain di ruang tamu,
"Bisa pelan dikit nggak sih njing,?" Ucap Bagas yang tengah diobati oleh Arjuna.

"Ini udah pelan sat, nggak usah lebay deh kayak cewe lo." Balas Arjuna sambil menekan luka Bagas secara sengaja.

"Anjing, kalau nggak ikhlas nggak usah, gue obatin sendiri juga bisa." Gerutu Bagas sambil merebut kapas dari tangan Arjuna dan mulai mengobati lukanya sendiri.

Sedangkan Aluna,Raya,Angel serta para inti Darkness yang melihat pertengkaran itu hanya diam sambil mengelengkan kepala "sudah biasa" pikir mereka.

Meraka semua sudah selesai di obati kecuali Daniel dan Kennan yang tidak mendapatkan luka sedikitpun dalam pertarungan itu, Aluna dan Langit saling mengobati satu sama lain sedangkan Raya diobati oleh Angel.

"Raya boleh tanya nggak,?" Tanya Angel.

"Apa,?" Jawab Raya sambil menoleh kearah Angel yang tengah menatapnya polos.

"Kenapa aku juga nggak boleh pulang,? Padahal aku nggak ikut berantem jadi aku nggak luka sedikitpun," pertanyaan Angel itu membuat mereka semua menatap kearahnya bahkan Bagas dan Arjuna yang masih saling adu bacotpun berhenti.

"Hey cil, lo nggak sadar muka lo sekarang seberantakan apa,?" Tanya Raya yang dibalas gelengan oleh Angel.
"Ck, jelasin na," decaknya.

Aluna tersenyum sambil mengelengkan kepala sebelum menjawab, sahabatnya yang satu ini memang punya kesabaran setipis tisu dan apesnya dia dipertemukan dengan Angel yang polosnya mendekati bego.

"Gini ya Angel, wajah lo tuh lebih parah dari gue sama Raya yang luka," ucap Aluna yang dibalas tatapan polos oleh Angel " aku kan nggak luka bagaimana bisa wajahku lebih parah,?" Pikir Angel yang dapat dibaca oleh mereka yang melihatnya.

"Muka lo yang putih itu berubah jadi merah dan mata lo bengkak karena nangis, jadi..." Ucap Aluna terpotong.

"Jadi kita nggak bisa bawa lo pulang, nanti kita kasih alasan apa sama orang tua lo pas mereka liat muka jelek lo itu,? Nanti di kira kita yang bikin lo nangis lagi kan berabe, emang lo mau nanti kita dimarahi orang tua lo terus lo nggak boleh temenan sama kita lagi,?" Jelas Raya sambil menakut nakuti Angel.

Angel yang mendengar ucapan Raya matanya mulai berkaca kaca tidak ia tidak mau teman temanya dimarahi oleh orang tuanya dan tidak bisa berteman dengan mereka lagi, karena mereka adalah teman pertama yang dia punya yang mau berteman dengan tulus tanpa memanfaatkanya.

"A-aku nggak mau nggak t-temenan lagi sama kalian lagi," ucap Angel sambil mengelengkan kepalanya ribut dan dengan suara yang bergetar.

Plak

"Aduh, apa sih na?." Kaget Raya saat Aluna menabok punggungnya dengan cukup keras yang dibalas pelototan oleh Aluna, heran dia tuk kenapa sih Raya suka banget bikin anak orang nangis.

"Nggak usah dengerin setan satu itu ngel, dia cuma asal ngomong kok.
Udah nggak usah nangis lagi kita bakal temenan terus kok," ucap Aluna menenangkan Angel sambil mengelus punggungnya lembut.

Sedangkan para inti Darkness hanya melihat perdebatan para gadis itu,
"Bener ngel jangan dengerin, Raya itu emang jelmaan setan," celetuk Bagas tiba tiba.

"Apa kakak bilang,? Aku cantik begini dibilangin jelmaan setan, aku itu jelmaan malaikat tau nggak,?" Balas Raya tak terima dengan mata melotot kearah bagas, "orang dia cantik gini kok," pikirnya.

"Iya malaikat, malaikat maut maksudnya," ucap Bagas meledek.

"Udah udah kalian tuh suka banget berantem sih," lerai Langit saat melihat Raya yang akan membalas ucapan Bagas, bakal panjang kalau nggak dihentikan.
"Udah malem sebaiknya kita tidur. Dek, Angel sama Raya tidur di kamar kamu, dan kalian tidur di kamar gue." Lanjutnya.

Mereka segera beranjak kekamar Aluna dan Langit yang ada di lantai dua,
"Eh," Aluna tersentak saat ada seseorang yang menarik tangannya dan dia pun menoleh kearah laki laki yang masih memegang tangannya.

"A- ada apa kak,?" Tanya Aluna gugup saat tatapan mereka bertemu.

Sedangkan laki laki itu hanya diam dan tersenyum tipis menanggapi pertanyaan dari gadisnya, kemudian dia mengangkat tangannya dan mengelus rambut Aluna lembut yang membuat Aluna refleks memejamkan matanya erat.

"Good night and sweet dreams, baby" suara deep voice itu mengalun indah ditelinga Aluna membuat wajahnya memerah sampai telinga dengan detak jantung yang mengalun cepat.

Sedangkan laki laki yang membuatnya seperti itu hanya tersenyum dan kemudian berlalu dari sana meninggalkan Aluna yang masih membeku dan menenangkan detak jantungnya.

Seseorang menepuk bahunya membuat Aluna tersentak kaget dan mendapati Raya serta Angel yang memandangnya dengan dahi mengrinyit,
"Kenapa lo masih disini,? kita tungguin lo malah nggak naik naik dari tadi. Ngapain sih?." Tanya Raya binggung.

"N-nggak ngapa ngapain kok, y-ya udah kita naik yuk udah malem
Hoam,,, gue udah ngantuk nih," Ucap Aluna gugup sambil menarik Raya dan Angel menuju kamarnya.

Raya dan Angel yang ditarik oleh Aluna hanya pasrah kemudian saling memandang dan mengedikan bahu mereka acuh.
"Aneh," pikir Raya.









SEE YOU NEXT PART!!!!!







Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang