20

2K 141 3
                                    









Darkness, nama sebuah geng motor ternama yang hampir semua orang tau tentang mereka, geng yang diketuai oleh Daniel Alexander itu saat ini sedang berada di rooftop  sekolah, setelah bel istirahat berbunyi mereka memutuskan datang ke rooftop untuk menyelesaikan masalah antara Daniel dan Langit.

"Sebaiknya lo berdua bicara aja dulu, gue nggak mau persahabatan kita jadi renggang cuma karena masalah yang sebenarnya bisa lo berdua bicarain baik baik" Ucap kennan yang membuat Bagas dan Arjuna mengangguk setuju.

"Bener apa yang ken bilang, lo berdua bicara dulu gue sama yang lain nunggu di depan pintu," ucap bagas sambil beranjak keluar diikuti oleh kennan dan Arjuna.

"Jangan cakar cakaran loh ya,?" Ledek Arjuna sebelum menutup pintu yang dibalas tatapan tajam oleh Daniel dan Langit.

Setelah teman teman mereka keluar dari rooftop hanya ada keheningan  disana, tidak ada yang mau memulai pembicaraan antara mereka berdua. Hingga terdengar helaan napas dari salah satu diantara mereka.

"Apa alasan lo marah saat tau gue sama adek lo pacaran,?" Tanya Daniel memulai pembicaraan, dia merasa seharusnya tidak ada alasan Langit tidak menyukai hubungan dirinya dengan Aluna, sebab dia bukanlah seseorang yang suka mempermainkan perempuan seperti Arjuna, dan kalau boleh jujur Aluna adalah gadis pertama yang membuat dia tertarik hingga diapun jatuh cinta padanya.

"Gue bukannya nggak setuju karena  sifat lo, karena gue tau lo orangnya kayak gimana, jadi jangan ngira gue marah karena orangnya itu lo" ucap Langit sambil menatap pada Daniel yang menaikan sebelah alisnya seolah bertanya "terus kenapa,?".

Langit menghela napas sebelum menjawab.
"Gue cuma khawatir sama adek gue, kayak yang gue bilang tadi gue tau lo orangnya kayak gimana dan gue juga tau seberapa banyak musuh yang lo punya, bukan cuma musuh dari geng kita tapi juga musuh dari keluarga lo.
Gue cuma nggak mau adek gue jadi inceran musuh musuh lo karena dia deket sama lo," jelas Langit yang dibalas tatapan dingin oleh Daniel.

"Apa gue kelihatan kayak orang yang nggak bisa melindungi orang yang gue sayang,?" tanya Daniel dingin, dia benci saat ada seseorang yang meragukan kemampuannya.

"Bukan gitu, gue cuman nggak mau adek gue terluka dan kehilangan senyumannya lagi, dan lo juga bukannya bisa terus bareng adek gue buat melindungi dia selama dua puluh empat jam kan,?" Tanya Langit.

"Gue bisa melindungi Aluna sama kayak gue melindungi mommy gue sama Raya, dan gue juga bakal melindungi senyumannya, percaya sama gue" ucap Daniel meyakinkan Langit.

Langit yang melihat mata Daniel yang penuh keyakinan untuk melindungi adiknya menghela napas pasrah, sepertinya sahabatnya ini memang benar benar mencintai adiknya dan Langit akan berusaha percaya bahwa Daniel bisa melindungi Aluna.

"Gue percaya sama lo, gue harap lo bisa melindungi Aluna dari musuh musuh lo yang mungkin bakal mengincar adek gue," ucap Langit.

"Pasti,!" Jawab Daniel singkat.

"Udah baikan kan, kuy lah kita ke kantin gue udah lap...."
Ucapan Arjuna yang tiba tiba masuk ke rooftop saat dia mendengar bahwa masalah keduanya telah selesai itu terpotong oleh suara bel masuk yang berbunyi.

"Aaa.... Lo berdua sih lama banget, jadinya udah bel kan,?" Teriak Arjuna yang tidak dipedulikan oleh mereka berempat, kemudian mereka meninggalkan Arjuna yang masih menggerutu tak jelas di rooftop.

* * * * *

"Lo liat nggak tadi."

"Anak kelas sepuluh itukan,? Siapa namanya,? Ah Angel,!!"

"Iya, gila banget dia kayaknya abis dibully nggak sih,?"

"Iya serem banget, bajunya basah kuyup gitu terus yang gue liat tadi pipinya kayak ada bekas tamparan."

"Bener gue juga liat, kasian banget."

Saat para inti Darkness berjalan menuju kelas, mereka mendengar suara dua orang siswi yang tengah membicarakan seseorang yang mereka kenal.

Kemudian salah satu dari mereka mendekati siswi itu.
"Dimana,?" Pertanyaan singkat dari seseorang itu membuat kedua siswi itu mengalihkan pandangannya, dan dapat mereka lihat saat ini wakil geng Darkness sedang menatap mereka.

"A-apa,?" Tanya salah satu siswi gugup dan binging. Maksudnya, dimana,? apanya.?

"Cewek yang lo berdua bicarain tadi sekarang dimana,?" Ucap Bagas menjelaskan apa maksud dari ucapan Kennan.

"O-oh, itu kak tadi dia dibawa sama dua temannya ke arah ruang Uks," jelasnya.

Kennan yang mendengarkan penjelasan siswi tadi segera berlari ke ruangan yang tadi disebutkan,dan diikuti oleh inti Darkness yang lain.

Setelah sampai didepan pintu ruang Uks mereka segera membukanya dan saat mereka masuk dapat mereka lihat Angel yang sudah berganti pakaian tengah di obati oleh petugas Uks. Sedangkan Aluna dan Raya berdiri disisi lain sambil memperhatikan Angel.

Inti Darkness mendekat ke arah Aluna dan Raya,
"Siapa yang buat Angel sampai kayak gitu,?" Tanya Arjuna memulai pembicaraan.

Aluna dan Raya menjawab dengan menggelengkan kepala tidak tau,
"Kita juga belum tau kak, kita nemuin Angel dalam keadaan kayak gitu ditoilet dan dia belum bicara apapun dari tadi." Jawab Raya. Sebenarnya selama perjalanan mereka ke Uks baik Raya maupun Aluna terus menanyakan siapa pelakunya kepada Angel tapi dia tidak menjawabnya dan hanya terdiam.

Mereka semuapun terdiam sambil kembali memperhatikan Angel, ternyata luka yang Angel dapatkan lebih parah dari dugaan Aluna dan Raya, karena yang mereka lihat hanya bekas tamparan dipipi, tetapi ternyata ada juga luka dibagian belakang kepalanya.

"Parah banget nggak sih, sampe kepalanya juga ternyata luka, apa pelakunya membenturkan kepala Angel ke dinding ya,?" Tanya Bagas, tetapi mereka yang mendengarkan hanya terdiam karena yang mereka pikirkan sama seperti ucapan Bagas.

Setelah Angel selesai di obati mereka memutuskan tetap berada di Uks untuk menjaga Angel yang saat ini tengah tertidur akibat lelah menangis, sepertinya mereka juga sudah bisa menebak siapa pelaku yang membully Angel, Karena tadi saat kennan mendekatinya tubuh Angel bergetar sambil mengatakan "A-aku mohon kakak jangan dekat dekat sama aku lagi," itu lah yang Angel katakan.

Jadi mereka yakin bahwa pelakunya adalah orang yang selama ini terus mengejar ngejar kennan seperti orang gila dan akan melakukan segala cara agar bisa memiliki kennan, siapa lagi kalau bukan geng Claudia, itulah yang saat ini mereka pikirkan.

"Kak, nanti boleh nggak kalau Angel sama Raya menginap lagi di mansion,?" Tanya Aluna pada kakaknya. Tadi dia sudah mendiskusikan dengan Raya bahwa mereka akan mendengarkan cerita dari Angel, walaupun mereka sudah bisa menebak siapa pelakunya,tetapi mereka memutuskan untuk kembali menginap di kediaman Riandra untuk mendengarkannya langsung dari Angel.

"Boleh, lagian bunda sama ayah juga katanya nggak jadi pulang karena ternyata pekerjaan mereka belum selesai," jelas Langit mengijinkan.








SEE YOU NEXT PART!!!!!






Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang