09

7.1K 426 3
                                    





Seorang gadis cantik terlihat menuruni tangga lengkap dengan seragam yang melekat pada tubuhnya.

"Pagi semuanya," Aluna menyapa keluarganya yang sudah duduk di meja makan untuk memulai sarapan pagi mereka.

"Pagi."
"Pagi sayang."
"Pagi dek."

Mendengar jawaban dari ayah,bunda serta kakaknya membuat Aluna tersenyum lebar, dia bahagia.
"Mau sarapan pakai apa sayang.?" Tanya bunda.

"Nasi goreng aja bun,?" Jawab Aluna seraya duduk pada kursinya.
Bunda segera mengambilkan nasi goreng kedalam piring dan memberikannya pada sang putri.

"Makasih bun," ucap Aluna, dan merekapun memulai sarapan.

Setelah selesai dengan sarapannya Langit dan Aluna pamit kepada kedua orang tuanya, sedangkan ayah berangkat ke kantor agak siang katanya.

Tadi bunda sampat bertanya pada Aluna apakah dia akan berangkat bersama Langit atau dengan mang joko, dan Aluna memutuskan berangkat dengan mang joko.
Aluna memang tak berniat menyembunyikan hubungannya dengan Langit seperti Aluna asli, tapi biarlah orang lain yang tahu dengan sendirinya tanpa dia beri tahu.

* * * *

Aluna tiba disekolah dan segera turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih kepada mang joko. Seperti sebelumnya parkiran selalu ramai dengan murid murid yang sedang memperhatikan para inti Darkness.

"Aluna!!." Pangilan itu menghentikan langkah Aluna dan dia berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya. Terlihat olehnya Raya tengah berlari kecil kearahnya.

"Lo sekolah disini juga, kok gue baru lihat,?" Pertanyaan itu meluncur saat Raya berhenti tepat di depannya.

"Oh iya, kak Langit kan sekolah disini jadi lo pasti juga disisi lah ya,?" Belum sempat Aluna menjawab pertanyaan sebelumnya sebuah pertanyaan kembali terdengar dari mulut Raya.

Aluna hanya menggelengkan kepalanya pelan, tadi malam Langit menceritakan siapa Raya dia adalah adik dari ketua Darkness, Daniel.
Aluna masih tidak percaya bagaimana bisa kedua bersaudara itu memiliki sifat yang berbanding terbalik seperti itu.

"Lo dikelas mana,?" Tanya Aluna sambil melanjutkan langkahnya diikuti Raya disampingnya. Aluna juga tidak tau ada apa dengannya, tapi dia merasa nyaman berbicara dengan Raya.

"Oh gue di 10 IPA 1, kalau lo.?" Tanya Raya.

"10 IPA 2," Jawab Aluna.

"Kok gue nggak pernah liat lo ya,?" Tanya Raya, karena dia memang tidak pernah melihat Aluna disekolah.

"Mungkin karna gue nggak pernah keluar kelas,jadinya lo nggak liat gue," Jawab Aluna dengan tersenyum tipis.

"Ohh pantes, istirahat nanti gue ke kelas lo ya?,kita kekantin bareng." Ujarnya seraya menghentikan langkahnya karena dia sudah sampai didepan kelasnya.

Aluna menangguk singkat sebagai jawaban.
Melihat anggukan Aluna, Raya tersenyum lebar karena sebenarnya diapun belum memiliki teman, karena dia agak parno takut temannya hanya memanfaatkanya saja. Yah, seperti yang kalian tahu dia adalah Araya adalah adik dari Daniel Alexander sekaligus anak pemilik Alexander High School. Jadi dia memang harus lebih pilih pilih bukan.?

Raya masuk kelas setelah sebelumnya berpamitan kepada Aluna dan Aluna segera melanjutkan langkah menuju kelasnya yang berada di sebelah kelas Raya.

Bruk

Saat dijalan Aluna tidak sengaja menabrak seorang siswi perempuan yang berjalan berlawanan arah dengannya sehingga siswi yang dia tabrak tejatuh dengan buku berserakan dilantai. Memang siswi itu sedang membawa banyak buku ditangannya.

"Ah, maaf kamu nggak papa, sini aku bantuin," ucap Aluna panik dan segera membantu siswi itu yang sedang membereskan bukunya.

"Nggak apa apa kok, lagian aku yang salah karena nggak liat jalan tadi," balas sang siswi.

"Sekali lagi maaf ya,?" Ucap Aluna lagi saat mereka sudah selesai membereskan buku dan dapat dia lihat siswi perempuan itu tersenyum dan menganggukan kepala kecil.

"Kalau begitu aku duluan," ucapnya, lalu siswi itu pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari Aluna.
Sementara Aluna saat ini tengah terdiam setelah melihat nama yang tertempel pada seragam siswi tadi.

Bel tanda masuk menyadarkan Aluna dari lamunannya, dia kembali berjalan menuju kelasnya dengan pikiran masih tertuju kepada siswi perempuan tadi.

Dia, perempuan dengan senyum manis serta tatapan polos yang mampu menarik perhatian siapa saja yang menatapnya.

Dia, ANGEL PRANATA.
sang protagonis perempuan dalam novel "Love Angel".





SEE YOU NEXT PART!!!














Transmigrasi ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang