🌑🌕 1

436 55 17
                                    

Maaf untuk kesalahan penulisan.

🌑People are the foundation of the kingdom🌕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌑People are the foundation of the kingdom🌕

Berdiri dengan dua kaki yang kokoh, anak berusia dua belas tahun sedang memilah buku mana yang akan dipilih untuk menemaninya mengisi waktu luang seusai bel tanda pulang sekolah berbunyi. Satu dua jari meruntut deretan buku yang dapat diperkirakan setara beratnya dengan beras satu kilogram atau lebih.

Bunyi sepatu pantofel khusus digunakan di sekolah itu terdengar saat ruangan telah sunyi. Jari telunjuknya yang terus bergerak akhirnya terhenti di sebuah buku dengan hard cover klasik khas kerajaan. Buku berumur dan tak tersentuh itu diletakkan diujung rak. Berat, tapi anak muda itu tertarik dengan cover mencolok berwarna merah dengan judul buku berwarna keemasan.

"Masa Kejayaan Kerajaan-" dia hendak melanjutkan membaca ketika ada satu guru masuk memeriksa ruang perpustakaan.

"Felix?"

"Pak Yuu" ketahuan memakai ruang perpustakaan melebihi jam kerja membuat anak muda dengan panggilan Felix itu tersenyum kikuk.

"Ternyata kamu yang setiap hari berada di perpustakaan pada jam pulang" Pak Yuu berjalan mendekat.

Dia memperhatikan Felix memeluk buku dengan erat,  seakan buku itu butuh tenaga lebih untuk diangkat.

"Kamu ingin meminjamnya kan?" pungkasnya setelah tersenyum. Jarang sekali anak di jaman sekarang tertarik dengan buku-buku yang sekiranya tak sesuai umur mereka.

Pak Yuu pun mengambil kertas tanda peminjaman buku di dalam buku tua yang masih kosong itu. "Tulis namamu dan bawalah pulang. Khusus untukmu, boleh meminjam sampai kau selesai membacanya."

"Huh?"

"Kenapa malah huh?"

"Umn, tapi Pak. Saya tidak tau kapan bisa menyelesaikan buku setebal ini."

"Tiga tahun cukup lama untukmu menyelesaikannya. Apalagi kau sudah terbiasa membaca buku. Walaupun buku itu terkesan tua dan mungkin membosankan tapi bisa saja buku itu memberikan wawasan baru untukmu."

"Pak, saya sudah berada di kelas dua sekarang."

"Oh benarkah?"

Felix segera mengangguk.

"Dua tahun itu cukup. Ayo cepatlah. Dan lagi.. tolong kasihanilah gurumu, ini sudah jam pulang kantor jadi kau juga harus pulang sekarang" dia mendorong punggung Felix agar segera menulis daftar pinjam buku dan pulang.

Setelah keluar dari perpustakaan dan berjalan ke gerbang sekolah, Felix menyesali keputusannya untuk membawa pulang buku tadi. Benar saja, baru sampai depan gerbang dan dia sudah merasa tak sanggup membawa beban berat di tasnya. Ada tiga buku paket, buku, kotak makan dan alat tulis lainnya. Ditambah buku tadi yang dibawa, maka punggung pada tubuh kecilnya berdenyut minta dibebaskan dari beban berat.

Your Eyes | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang