🌑🌕 4

274 42 11
                                    

Maaf untuk kesalahan penulisan.

🌑Lakukan apa yang dapat dilakukan🌕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌑Lakukan apa yang dapat dilakukan🌕


'Ayah akan menjemputmu pulang'

Kira-kira seperti itu pesan masuk yang didapatnya tadi menjelang pulang. Ayah Felix mengatakan akan menjemputnya. Seperti kebiasaannya, sang Ayah selalu tiba-tiba mengirim pesan untuk bertemunya. Terkadang ketika ada acara penting, Felix akan tiba-tiba dijemput oleh asisten pribadi Ayahnya.

Tuntutan dari keturunan orang terpandang membuat Felix hidup tertata. Semua hal harus sesuai aturan dan tradisi surgawi. Wawasan dan tata krama pun harus dikuasai. Felix mungkin tak bisa memilih orang tua, namun hidup berkecukupan adalah nikmat yang tak terhingga. Dewasa sebelum umurnya. Dewasa karena lingkungan dan asimilasi.

"Ayah.." panggil Felix antusias seraya membuka pintu mobil dengan sopan.

Matanya membelalak, sedetik kemudian kembali normal. Tak disangka ada seseorang yang sudah menduduki kursi yang biasa ditempatinya disana. Wajah imut dengan seragam sekolah. Felix mengenali parfum dari orang itu, dominan raspberry yang memusingkan karena saking manisnya. Emosi aneh muncul dengan sedikit nyilu. Itu kakak tirinya, hanya beda satu tahun namun berada di kelas yang sama dengannya.

Felix hendak meminta kembali kursinya. Namun disaat melihat raut muka sang Ayah, Felix memilih untuk mengurungkan niatnya dan segera membungkuk. Dia menutup pintu mobil dengan pelan lalu berjalan membuka pintu belakang. Duduk dengan tenang juga sepantasnya, dia memilih untuk tak berbicara kecuali Ayah yang memulainya.

Bersikap selalu tenang, Ayah Felix kemudian melirik kearah kursi belakang seraya bertanya pada putra satu-satunya "Bagaimana sekolahmu?"

Felix yang awalnya menunduk itu lekas mendongak ketika diberi pertanyaan kabar "Baik Ayah"

"Bagus" Ayah hanya berucap seperti itu. Sebenarnya dia tahu semua aktivitas yang dilakukan Felix, di sekolah maupun di rumah.

Felix hanya sedikit lega ketika sang Ayah memilih tak membahas soal hukumannya. Dia tahu persis jika sang Ayah sudah tau mengenai itu karena menjemput tepat di jam Felix selesai mengerjakan hukuman dan mungkin saja wali kelas membelanya, sehingga sang Ayah memilih untuk membiarkannya kali ini.

"Renaa, kamu ingin makan apa hari ini?" tanya sang Ayah. Bukan ditujukan untuknya tapi untuk anak tiri tercintanya.

Ayah Felix telah menikah lagi, itu satu tahun yang lalu. Felix yang awalnya sebagai penerus satu-satunya sang Ayah, mau tidak mau berbagi tempat. Entah itu hati, pikiran, harta dan lainnya. Ketika ditanya untuk tinggal bersama di rumah baru, Felix enggan dan memilih untuk tinggal di rumah lama dengan kenangan masa kecil yang masih melekat.

Renaa, mencuri perhatian sang Ayah. Dia pandai berbicara dan juga memiliki wajah yang cantik, mirip mamanya. Anak tiri yang seharusnya tak mendapat semuanya. Tapi begitulah manusia, ketika mendapat cinta baru setelah mengecap suram karena ditinggal mati cinta pertama mereka melupakan masa lalunya. Ayah Felix lebih mencintai keluarga barunya dan membuat hubungannya dengan Felix seperti ada dan tiada.

Your Eyes | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang