🌕☯️ 19

185 31 16
                                    

Maaf untuk kesalahan penulisan.

🌕Dear My Teacher, You're the best☯️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌕Dear My Teacher, You're the best☯️


Etika pada diri orang tidak semudah itu dibentuk. Hyunjin mungkin mulai memperlakukannya bak seorang guru. Niatnya, pelajaran awal yang akan diberikannya yaitu tentang etika. Hyunjin sudah mempelajari etika dasar sebagai keturunan kerajaan. Tapi dia tidak belajar etika tentang hubungan yang terjalin diantara setiap orang yang berhubungan dengan kehidupannya.

Untuk ukuran seorang anak, dia mulai berada di fase kenakalannya. Menumpahkan minuman atau makanan yang dirasa tak sesuai selera adalah perilaku yang buruk. Menghindari sambutan dari berbagai petinggi kerajaan di jamuan makan malam yang penting juga dilakukannya. Anak itu sangat pandai bersandiwara.

Yongbok jadi penasaran pada siapa diantara kedua orang tuanya, anak ini lebih banyak mewarisi kepribadian. Bertolak kembali ke arena bela diri. Sore ini waktunya si pangeran Hwang untuk berlatih pedang. Panglima perang yang menjaga bagian timur kerajaan adalah guru bela diri khusus untuk pangeran Hwang. Namanya adalah Yoon.

Kali ini, Hyunjin datang bersama Yongbok. Ini pertama kalinya Yongbok berada di arena bela diri yang luasnya seperti sebuah ruang pertemuan pesta. Aula dalam arena bela diri ini berdiri kokoh dari kayu besar yang dipernis dan dicat dengan warna gelap. Di aula besar itu, juga terdapat gudang senjata yang besar. Gudang itu menyimpan segala jenis senjata dan di paling ujung ruangan, terdapat tempat khusus yang menyimpan senjata yang telah berisi roh.

Salah satu diantara pedang itu telah dimiliki oleh pangeran Hwang.

"Pedang dengan ganggang silver itu sudah dimiliki oleh pangeran Hyunjin" katanya dengan hati-hati mengangkat pedang itu dan mempersilahkan Yongbok menyentuhnya.

"Kelak dia akan menggunakan pedang ini. Pedang ini sebenarnya peninggalan dari Ibunya." ceritanya pada Yongbok.

"Apa nama pedang ini?"

"Hyun-jin."

Yongbok terdiam dan sesaat dia merasa sedikit sedih.

"Jadi, nama pangeran berasal dari nama pedang ini?" pandangan Yongbok jatuh pada senjata itu lagi.

"Itu bentuk kecintaan Raja pada istrinya" ungkap panglima tanpa keraguan.

Dalam percakapan ini, dia dapat membuka perspektif baru tentang Raja Hwang. Raja mungkin terlihat kejam pada Hyunjin, tapi sepertinya dia ingin Hyunjin hidup sebagai wujud cintanya pada sang istri.

Ada sesuatu yang berbeda dari sudut pandang ini. Atau mungkin dia belum menemukan segala macam fakta tentang semua insan di kerajaan ini. Pelan-pelan Yongbok akan memahami dan berusaha menyesuaikan diri di dunia yang berbeda.

Di lantai dua aula bela diri, Yongbok dapat melihat pangeran Hwang sedang beradu senjata dengan murid seumurannya. Ketika salah satu dari mereka kalah, maka akan dihukum membersihkan ruang senjata. Aturan itu berlaku untuk semuanya, termasuk Hyunjin sekalipun.

Your Eyes | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang