Maaf untuk kesalahan penulisan.
🌑Jangan melawan dinginnya salju🌕
Jisung datang pagi sekali, dia sudah menyiapkan seragam tuannya hari ini. Tentunya Jisung sudah lebih dahulu menyiapkan kebutuhannya. Dia sudah memakai seragam dari sekolah yang berbeda dari Felix. Felix ingin merasakan berangkat sekolah bersama Jisung. Jadi pagi sekali dia sudah dibangunkan dan bersiap.
Berjalan kaki rupanya membuat Felix terpana pada setiap tempat yang dilewati. Mereka memakai payung masing-masing untuk menghindari salju yang turun tak begitu lebat. Matanya terpana, entah itu perumahan di samping jalan, setiap orang yang berjalan untuk sekolah, kerja ataupun aktivitas lainnya. Kadangkala Jisung harus memegangi tangan Felix agar tak menyeruduk atau salah arah. Berjalan dengan bangsawan yang tak paham kehidupan luar rupanya membuatnya sedikit banyak mengeluarkan energi.
"Felix.., kalau kamu tak melihat arahku berjalan. Kamu bisa tersesat."
"Iya. Maaf" bola mata Felix yang awalnya masih berkeliaran ke berbagai sudut akhirnya menatap penuh ke Jisung dan mulai berjalan cepat.
Dia menarik bibir dalam lengkungan sempurna "ternyata melihat dunia bergerak dalam waktu lambat itu sungguh menyenangkan ya"
Jisung tercengang, sebegitu menyenangkannya kah aktivitas menyibukkan seseorang di pagi hari. Jisung terkadang sangat bosan sampai ingin sesekali bolos sekolah. Rupanya ada manusia seperti Felix. Jadi mungkin dia harus bersyukur karena ada orang di dunia ini yang menghargai setiap aktivitas yang dilakukan.
Jisung benar-benar mengantar Felix sampai ke gerbang sekolah hari ini. Mereka berjalan, memakai transportasi umum dan berjalan lagi. Sesudah memastikan Felix sampai, Jisung segera pamit dan berangkat ke sekolah.
"Jisung..!" Felix tiba-tiba berlari kearahnya lagi.
"Ada apa? Apa tuan melupakan sesuatu?" Jisung jadi panik di tempat. Tidak lucu di hari pertama dirinya bekerja sudah melakukan kesalahan.
"Tidak, bukan itu. Tinggal lima belas menit lagi untukmu sampai di sekolah. Aku memanggil seseorang untuk mengantarmu ke sekolah."
"Tidak. Itu tidak perlu" Jisung menolak dan merasa tidak pantas dengan itu.
"Tidak apa. Dia akan datang sebentar lagi" Felix mengecek ponselnya dan tak lama, mobil hitam datang dengan gagahnya.
Tuan muda itu segera menemui sopirnya dan berbincang sebentar. Jisung di tempat dapat mendengar kalimat kurang mengenakkan seperti mengapa kamu harus memintaku mengantarkan pelayanmu?. Lalu Felix juga terdengar menasehati laki-laki itu.
Tak lama, Felix menggeret lengan Jisung untuk masuk ke dalam mobil dan berpamitan. Tak lupa mengatakan pada sopir untuk mengantar Jisung sampai ke sekolahan dengan selamat. Mobil itu telah berjalan menjauh dan Jisung merasa tidak nyaman berada dengan orang ini. Selama diperjalanan pun mereka hanya diam tanpa ada yang memulai percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes | HyunLix
Historical FictionAku merusak masa lalu kita Takdir mengubah masa depan kita Lalu apa kita akan kembali ke masa lalu? "Aku menyukai dua bola mata milikmu" Dia tertawa rendah kemudian berbisik "jika kau menyukainya walaupun itu hanya sedikit dari diriku. Maka kau bisa...