🌑🌕 9

232 48 14
                                    

Ini fluffy sesuai keinginan pembaca
Kalau gak dapat 30 vote dan komenmu, sungguh terlalu 😾

Ini fluffy sesuai keinginan pembacaKalau gak dapat 30 vote dan komenmu, sungguh terlalu 😾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌑Sleep in the same room🌕



Tadi sore, Felix bepergian sendiri tanpa memberi informasi apa pun pada pelayannya. Setelah sepulang sekolah tepat di lima hari setelah kejadian hukuman, Felix terus-menerus menolak untuk dijemput oleh Minho. Selama itu juga, sang Ayah tak pernah mengabarinya bahkan tutup mulut mengenai dirinya ketika ada salah satu dari kerabat yang menanyakan anak kandung itu. Bagaimanapun rumor tentang Felix telah menyebar tanpa sepengetahuannya ke kerabat terdekat.

"Bisakah saya membawa pulang buku ini?" dengan masih memakai seragam, Felix mengunjungi sebuah perpustakaan lama di desa yang jaraknya sampai dua jam perjalanan dengan kereta.

Wajah polosnya membuat penjaga perpustakaan itu tersipu. Hari ini yang menjaga adalah seorang wanita paruh baya yang berpakaian adat. Nampak formal seperti ketika ada peringatan hari adat. Hanbok itu dapat ditemukan sama desainnya seperti para pelayan kelas senior di kerajaan.

"Apa alasan tuan muda ingin membawanya pulang?" tanyanya sembari tersenyum teduh.

Dia menarik pelan lengan Felix agar duduk di sampingnya. Mereka duduk dengan posisi yang formal. Ada meja kecil yang biasa dipakai untuk menulis kaligrafi disana. Duduk bersama kemudian dia mulai bercerita.

"Buku itu sudah disimpan terlalu lama. Bahkan kami mencari cara agar lembarannya tak habis dimakan waktu. Selama beberapa generasi hingga tiba dimana generasiku ada, biografi beserta diari itu dijaga begitu ketat oleh klan kami. Hingga detik ini hanya kami yang mengetahui isi dari buku ini. Dari banyaknya gulungan ke bentuk buku. Hanya saja sekarang saya sebagai generasi terakhir tidak dikaruniai anak, jadi.. kurasa ada baiknya jika seseorang mau berkunjung dan membaca beberapa buku disini. Akan sangat disayangkan ketika sejarah masa lalu ini hilang di generasi ini. Sudah tidak banyak orang yang peduli, juga termakan perubahan jaman dan budaya. Mungkin tidak terlalu penting bagimu, namun jika kamu mempunyai keturunan nanti. Tolong bawa mereka kesini dan baca buku disini." ceritanya panjang.

Ibu paruh baya itu sedikit menggeser duduknya agar dapat menghadap sempurna ke Felix dan lagi dia berkata "saya melihat tuan muda sebagai satu orang yang masih peduli, dari banyaknya orang yang sudah meninggalkan cerita dan kebenaran ini. Anda adalah seorang bangsawan. Maka saya dengan senang hati memberikannya untuk anda."

Dia berdiri, lalu beranjak menuju tempat yang begitu terawat. Mengambil satu buku besar juga dua buah gulungan kertas panjang. Kemudian dia mengambil kotak kayu dan membungkusnya dengan kain agar mudah dibawa. Dia dengan tegap membawakannya untuk Felix.

"Tidak perlu dikembalikan. Anggap saja ini bingkisan untuk tuan muda. Sangat jarang menemukan anak di jaman ini mendatangi tempat ini hanya karena penasaran akan sesuatu. Tolong simpanlah dengan baik dan teruskan ke anakmu kelak." pesannya pada Felix.

Your Eyes | HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang