bab 10

2K 104 23
                                    

⚛》》》》Happy Reading《《《《⚛

Sesampainya dirumah Regan...

"Mommy," teriak 𝙳𝚎𝚟𝚊𝚗𝚘 saat memasuki mansion.

"Devan jangan teriak-teriak dong sayang," tegur mommy Regan dan Devano.

"Hehehe maaf Mommy," si kecil Devano langsung berjalan menghampiri mommy nya yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.

"Mommy Devan punya temen main loh," ujar Devano.

Sang mommy langsung menatap anak bungsunya itu. "Wah siapa?"

"Itu bang Lian," tunjuk Devano kepada Lian yang sedang tersenyum kaku.

Gatau kenapa dia jadi gugup pas ketemu Arina mommy dari Devano dan Regan.

Arina beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Lian, membuat Lian tambah gugup, apalagi Arina menatap Lian intens dari bawah hingga atas membuat Lian sedikit takut. "Ngeliatin nya kok gitu banget sih," batin Lian menangis dalam diam.

Ya gimana ga takut tatapannya udah kek mau nerkam orang bae, kan Lian jadi takut. Sedangkan Regan malah terkekeh melihat wajah Lian yang menurut nya lucu.

Tapi tak lama Arina tersenyum lembut membuat Lian binggung. "Kamu teman baru nya Devano ya?"

Lian bingung harus menjawab apa jadi ya ngangguk-ngangguk bae lah.

"Devan ajak abang nya main di kamar kamu sana," ujar Arina lembut kepada anak bungsunya itu.

"Siap mom,"

"Ayok bang kita main di kamar Devan, Devan punya banyak mainan loh,"

"Wah benarkah?"

"Iyaa, ayok bang," setelah itu kedua manusia berbeda umur tersebut langsung pergi dari sana menuju kamar Devano.

Arina menatap anaknya sebentar lalu mengajak Regan duduk. "Dia bukan nya orang yang sering kamu ceritain bang?" Tanya Arina kepada putra sulungnya.

Regan mengangguk pelan. "Iya mom, dia Lian yang selalu Regan ceritain sama mommy," jawab Regan santai.

Arina mengangguk pelan. "Sepertinya dia anak yang baik dan mommy menyukai nya," ujar Arina membuat Regan tersenyum, karena itu artinya ia sudah mendapatkan lampu hijau dari sang ibu.

Entah mengapa saat melihat Lian tadi Arina langsung tertarik dengan pemuda manis yang di sukai anaknya itu. Ya Regan sering cerita tentang Lian kepada Arina dan saat mendengar cerita Regan pun Arina sudah sedikit tertarik dengan Lian tapi setelah bertemu langsung ia jadi begitu tertarik dan ingin menjadikan Lian menantunya? Ya mungkin

Arina akan membantu anak nya untuk mendapatkan apa yang ia mau, walaupun ini terdengar egois? Tapi apa peduli Arina?

"Kalau gitu Regan kau ke kamar Devano sekalian pdkt gitu mom," ujar Regan sambil cengegesan.

Jika di luar ia akan menjadi pribadi yang dingin, kejam dan tidak memiliki ekspresi tapi jika di rumah Regan akan menjadi pribadi yang hangat, perhatian dan tentunya murah senyum, tak ada tuh wajah datar kek triplek.

Arina tersenyum lalu mengangguk, Regan pergi dari sana menuju kamar Devano yang berada dilantai 2. Sekalian ketemu calon istri Hhhhh.

Sesampainya dikamar Devano, Regan dapat melihat Lian yang sedang bermain bersama adiknya membuat Regan tersenyum melihat itu karena Devano terlihat begitu akrab dan bahagia saat bermain dengan Lian.

Sepertinya jika mereka memiliki anak, anaknya akan sangat bahagia saat bersama Lian karena Lian itu orang nya lembut, perhatian membuat banyak orang merasa nyaman saat berada didekat nya. Termasuk Regan tentunya wkwkwk.

Tapi yang Regan sebenarnya ingin menyampaikan perasaannya kepada Lian tapi ia takut Lian menolaknya dan berakhir menjauhinya.

Jadi lebih baik seperti ini dari pada Lian tau dan berakhir menjauhinya karena itu lebih menyakitkan kan di banding ia melihat Lian dengan yang lain.

Regan berjalan mendekati mereka yang tidak menyadari kehadirannya karena saking asik dengan dunianya sendiri.

"Ekhmm," dehem Regan dan berhasil mereka langsung menatap Regan.

"Asik banget ya sampai ga nyadar ada abang disini," sindir Regan.

Membuat kedua laki-laki berbeda usia itu tersenyum. "Hehehe maaf bang," ujar si kecil Devano.

"Kalian lagi main apa nih?" Tanya Regan sambil duduk disebelah Lian dan Lian pun tidak merasa keberatan akan hal itu.

"Kita lagi main puzzle, abang mau ikutan?" Tanya Devano tanpa menoleh kearah Regan karena sedang sibuk menyusun puzzle tersebut.

"Wih seru tuh, abang ikutan dong,"

Lalu mereka pun bermain hingga sore hari.

•••

Karena sudah terlalu lama bermain Lian memutuskan untuk pulang karena takut abang-abang nya khawatir.

"Mau pulang sekarang? Kenapa ga nanti ajah? Ian ikut makan malam dulu disini," bujuk Arina, ia sangat tidak Rela jika Lian pulang.

"Maaf mom, Ian harus pulang soalnya takut orang rumrah pada khawatir," tolak Lian halus, ya tadi Ariana menyuruh agar Lian memanggilnya mommy, awalnya Lian menolak karena tidak enak tapi karena paksaan dari Ariana akhirnya Lian mengiyakan.

"Yaudah kalau gitu, tapi nanti jangan lupa main kesini lagi ya, mommy tunggunya sayang. Kamu pulang sama Regan kan?"

"Engga mom, Ian pulang sendiri ajah," ia tidak ingin merepotkan orang lain, padahal mah si Regan mau mau bae kalau direpotin sama Lian mah.

Sekalipun disuruh berenang dari sini ke Malaysia pun dia mau, asalkan yang nyuruh Lian seorang 😁

"Jangan buat Regan ajah yang nganter ya,"

"Gausah mom Ia- Biar gue anter," potong Regan membuat Ariana tersenyum dan Lian mengendus kesal.

"Nah kalau gitu hati-hati dijalan ya, jangan ngebut bawanya pelan ajah yang penting selamat sampai tujuan," nasihat Ariana.

Mereka mengangguk lalu Lian dan Regan mulai menyalami tangan Ariana dan pergi dari sana.








••••

Halo semuanya, bagaimana kabar kalian?

Btw maaf ya Raa telat update nya soalnya lagi sikit sibuk hehehe😁

Ini juga seharusnya update beberapa bab tapi, melihat dari pengalaman sebelumnya semakin banyak bab yang di publish maka makin sedikit Vote nya so Raa update nya 1 bab 1 bab ya😁🙏

Ini juga harusnya update pagi tapi kan Raa lagi mpls jadi ga keburu kalau lagi.

Owh iya hari ini Raa lagi ulang tahun loh, apakah ada yang ingin memberikan ucapan? Tapi kalau tidak ada pun tak apa😁🙏

Sekian dari aku, sampai jumpa dibab selanjutnya semuanya 👐

Si Cadel kesayangan (bl) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang