bab 11

1.6K 81 11
                                    


Halo ges aku kembali, maaf ya bikin kalian nunggu berabad-abad. Maaf banget ini mah ya, da atuh kumaha nya neangan waktu luang na hese maafken ya😭🙏🙏

Jangan lupa vote dan komen

Sekian dari aku, selamat membaca 👇👍




  ⚛》》》》》Happy Reading《《《《《⚛


Saat ini keluarga Arteza sedang berkumpul di ruang keluarga setelah makan malam selesai.

"Bang, itu bang Reo kenapa tiba-tiba sifatnya berubah jadi dingin ya?" heran Lian, Reo adalah ketua osis di SMA Aragrab.

Dulu pemuda itu memiliki sifat yang hangat, ramah, murah senyum tapi sekarang pemuda itu berubah menjadi pria yang dingin, tidak suka di ganggu dan emosional, membuat siswa maupun siswi disana menjadi kebingungan karena perubahan Reo yang mendadak.

"Abang juga kurang tau, tapi setau abang. Beberapa minggu lalu Reo bertengkar sama pacarnya terus mereka putus, abis itu sikap Reo langsung berubah," jawab Aska.

Lian yang mendengar itu mengangguk pelan, ia mengerti sekarang kenapa Reo bisa berubah secepat itu.

"Owh iya sebentar lagi ulang tahun kalian, kalian mau di buatkan pesta seperti apa?" Tanya Afgan kepada putra kembar nya.

"Bareng sama adek," ujar Arga.

Lian menatap abang pertamanya. "Loh kenapa bareng?" Heran Lian, bukannya Lian gamau bareng sama para abangnya ia cuman heran gitu loh.

Apalagi niat Lian itu dia gamau ada pesta-pesta begitu soalnya Lian kurang suka keramaian, tapi kalau udah begini gimana cara nolaknya. Jadi ga punya alesan dia tuh.

"Gapapa dek, lagian kita kan cuman beda 3 hari jadi pestanya dibarengi ajah biar hemat biaya," jawab Arga.

Ternyata orang kaya juga masih berhemat ya😁🙏

Lian mengangguk pelan, kalau ga ngangguk terus ngapain? Mau jawab apa? Yakali Lian bilang gamau nanti mereka mikir yang engga engga kan bahaya?

"Yaudah,"

"Sekarang kalian tidur, udah malam soalnya," Afgan

Mereka mengangguk pelan, dan beranjak dari duduknya berniat untuk kembali kekamar masing-masing tapi sebelum itu mengucapkan selamat malam kepada sang daddy.

"Goodnight dad,"

"Night too jagoan,"

•••

5:30

Lian sudah bangun, bahkan pemuda manis itu sudah rapih dengan seragam sekolah nya. Memang masih pagi sih tapi gapapa lah lagian kan lebih cepat lebih baik bukan.

Males sih sebenernya mau kesekolah, tapi kan demi absen jadi harus sekolah walaupun hawanya males banget.

Bukan cuman sekarang sih yang hawanya males, tapi setiap hari! Gatau kenapa kalau mau kesekolah itu hawanya males mulu padahal mah kan niatnya baik mau nuntut ilmu, iya kan?

"Masih pagi ya, terus sekarang gue harus ngapain dong? Lain kali gausah bangun pagi deh kalau gitu," gumam Lian.

Karena bosan, akhirnya Lian memilih untuk turun saja kebawah dan ia dapat melihat sang mommy yang sedang memasak untuk sarapan pagi.

"Morning mom," sapa Lian membuat Mommy Ara tekejut karena kedatangan Lian, lantas mommy Ara langsung mematikan kompornya lalu berbalik menghadap sang anak.

(Ini mommy nya masih hidup kan ya? Aku lupa soalnya 😭🙏)

"Eh aduh dek bikin kaget ajah deh," ujar Mommy Ara sambil mengelus dada pelan.

Sedangkan si pelaku hanya bisa cengengesan tidak jelas. "Hehehe maaf mom,"

"Tumben adek bangun pagi? Biasanya juga nunggu dibangunin dulu," heran mommy Ara.

"Gatau mom, tadi adek kebangun terus gabisa tidur lagi. Jadi langsung mandi terus siap-siap deh," jawab Lian.

Momen Ara mengangguk mengerti. "Yaudah sekarang adek duduk dulu, tunggu di meja makan, mommy mau lanjutin masaknya dulu,"

"Iya mom," Lian pun langsung keluar dari dapur dan menunggu di meja makan.

Tak lama angota keluarga yang lain pun mulai berdatangan.

"Good morning dek, tumben dah bangun," heran sang daddy.

"Iya, biasanya juga nunggu di bangunin dulu," lanjut Arga.

"Gappa dad, bang, tadi ga sengaja kebangun jadi langsung siap-siap ajah," jawab Lian dengan muka yang sedikit ditekuk, kesel dia tuh. Emang sesiang itu kah kalau dia bangun? Sampe pada nanya kek begitu sama dia, kan jadi bete.

"Morning dad, bang, dek, udah kumpul ajah," ujar Rafa yang datang bersama Lion dan Aska.

"Morning bang, dek," jawab mereka.

Lalu mereka pun duduk dan berbincang-bincang sambil menunggu makanan dihidangkan.

Mommy Ara datang dan menghidangkan makanan yang sudah ia masak tadi dengan dibantu oleh maid yang ada di sana.

"Makasih bi," ujar Mommy Ara sambil tersenyum kepada maid tersebut.

"Sama-sama nyonya, kalau begitu saya ijin kembali kedapur. Permisi," sopan maid tersebut.

"Asik ada kentang balado," senang Lian, soalnya itu tuh makanan favorit dia.

Mereka tersenyum melihat itu, mommy Ara langsung mengambil kan makanan untuk suami dan anak-anak nya, setelah itu baru untuk dirinya sendiri.

Seperti biasa, sebelum makan mereka wajib untuk berdoa yang di pimpin oleh kepala keluarga dan saat makan pun jangan mengeluarkan suara karena itu dianggap tidak sopan.

Setelah selesai sarapan mereka langsung pamit untuk pergi kesekolah maupun kekantor. "Owh iya, buat uang jajan udah daddy transfer ya," ujar daddy Afgan.

"Iya dad, makasih!" ujar mereka serempak.

"Sama-sama,"

"Kalau gitu kami pamit kesekolah dulu ya Dad, Mom,"

"Iya, Hati-hati ya sayang," mommy Ara.

"Jangan ngebut-ngebut bawanya, pelan ajah yang penting selamat sampai tujuan," Daddy Afgan

"Siap mom, Dad,"












Si Cadel kesayangan (bl) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang