Sakura datang pada malam hari dengan perasaan yang gugup dan khawatir. Sakura masih mempunyai semangat untuk berbicara kepada Sasuke dan membuat Sasuke kembali padanya. Sakura tetap berpikir kalau Sasuke harus berakhir padanya, bukan kepada Naruto yang merupakan pengantin yang ditukar.
Di dapur, Naruto mengenakan kaos sederhana dan celana panjang olahrag. Naruto tampak sibuk memotong sayuran dengan gerakan cepat tapi gugup. Wajah Naruto cemas, alisnya berkerut dan sorot matanya terlihat jengkel.
Sedangkan Sasuke dalam pakaian hitam khasnya, bersandar dengan santai di konter. Matanya yang tajam menatap Naruto dengan sorot cemooh yang terselubung dan bibir Sasuke tersenyum tipis di ekspresi wajah Sasuke yang dingin
Sakura melangkah masuk ke dapur. Suara hak sepatunya memantul di lantai marmer yang dingin. Cahaya hangat dari dapur menyinari wajah Sakura, memperlihatkan ekspresi gugup dan cemas. Naruto menoleh ketika mendengar suara kaki yang melangkah masuk.
"Oh, Sakura. Aku tidak menyangka kau akan datang malam ini," ucap Naruto, langsung bersikap ramah ketika Sakura datang
Sakura yang melihat bagaimana dekatnya Sasuke dengan Naruto, hanya bisa tersenyum kecil dan berharap rasa cemburunya tidak ketauan oleh Sasuke dan Naruto.
"Aku hanya ingin memeriksa bagaimana keadaan kalian," jawab Sakura dengan suara yang mencoba terdengar santai.
Sasuke hampir tidak mengakui kehadiran Sakura, karena pandangan Sasuke tetap terpaku pada Naruto. Sikap Sasuke yang cuek kepada Sakura membuat Sakura kembali sedih dan semakin gugup. Naruto yang menyadari bagaimana Sakura diabaikan oleh Sasuke membuat tangan Naruto ikutan gugup saat memotong sayuran kembali
"Dobe, hati-hati dengan pisau itu," kata Sasuke dengan nada ringan, nadanya mengejek. "Kau mungkin memotong lebih dari yang kau butuhkan," lanjutnya dengan senyum sinis.
Kening Naruto berkerut, kekesalannya semakin memuncak.
"Teme.... apa maksudmu dengan itu?!" tanya Naruto, suaranya mengandung nada frustrasi.
Mata Sakura terbelalak tidak percaya terhadap bagaimana Sasuke berbicara kepada Naruto. Sakura belum pernah melihat Sasuke bertindak seperti ini sebelumnya, yaitu bersikap menggoda seseorang dengan nada yang terdengar main-main dan provokatif. Hati Sakura mulai semakin tenggelam dengan rasa cemburu. Padahal, Sakura selalu melihat Sasuke sebagai sosok yang cuek dan acuh tak acuh, tetapi di sini, Sasuke berinteraksi dengan Naruto dengan cara yang sangat tidak biasa. Sasuke terlihat seperti sosok playboy yang sedang menggoda seseorang.
Sakura berusaha untuk tenang tapi suaranya malah terdengar seperti orang cemburu
"Sasuke, kau tampak tidak biasa...aku tidak tau kau suka menggodai seseorang sampai seperti ini...," kata Sakura terdengar tak suka dengan sikap Sasuke saat ini.
Sasuke hanya menoleh dan Ekspresi Sasuke tetap dingin. Sasuke tidak menanggapi komentar Sakura. Lalu, pandangan Sasuke kembali beralih ke Naruto dengan sorot mata cemooh. Sikap Sasuke yang mengabaikan Sakura seperti nyamuk membuat Sakura semakin merasa cemburu dan frustasi.
Naruto menyadari kalau Sasuke sedang mengabaikan Sakura dan mengusir Sakura secara halus. Jadi, Naruto berbicara sesuatu yang mungkin akan meredam emosi Sakura.
"Aku penah gagal membuat makanan dan Sasuke malah menjadikan hal itu untuk membully diriku," kata Naruto berusaha menjelaskan
"Tapi...aku tetap merasa orang luar di sini..." lirih Sakura yang mulai merasakan sakit hati atas rasa cemburunya
Sasuke tetap diam saja, benar-benar menganggap Sakura seperti sosok angin lalu.
Sorot mata Sakura memancarkan sorot mata terluka dan berkaca-kaca.
"Aku ke sini padahal mau meminta maaf secara baik-baik. Tapi rupanya aku tidak diterima di sini," lirih Sakura yang sekarang bermain playing victim.
Naruto jadi bingung harus berbuat apa. Sasuke benar-benar tidak mempedulikan sama sekali. Sasuke malah terus melihat Naruto dengan tatapan mencomooh yang membuat Naruto semakin darah tinggi.
"Mungkin lebih baik aku pergi saja..." kata Sakura dengan nada yang terdengar kecewa.
Sakura berbalik dengan langkah yang bergema di lorong saat dia keluar dari dapur. Pintu tertutup dengan dentuman yang keras. Naruto jadi semakin merasa bersalah karena jarak antara rumah Sakura dengan rumah Sasuke lumayan jauh. Tapi Naruto tidak bisa berbuat banyak
"Mau sampai kapan kau merenung? Aku tidak bisa makan terlalu malam" kata Sasuke, nadanya terdengar seperti orang yang memerintah seorang pelayan
Naruto jadi semakin jengkel atas sikap Sasuke yang semakin berlagak seperti master dan Naruto adalah pelayan yang sejati, "Kalau kau tidak sabar, masak sendiri! Nih pisaunya!" kata Naruto jengkel sambil menyerahkan pisau itu
"Kenapa kau marah? Aku hanya mengingatkanmu" kata Sasuke semakin mengejek di nadanya yang dingin
"Au ah!" kata Naruto jengkel
Naruto kembali memotong sayuran untuk menyiapkan makan malam. Perasaannya yang tidak enak kepada Sakura seolah hilang begitu saja akibat terus diejek oleh Sasuke. Naruto benar-benar tidak menyangka kalau Sasuke, pria berwajah dingin seperti kulkas ini bisa mengejek seseorang sampai sejauh ini. Kalau bukan karena suaminya sendiri, Naruto sudah meninggalkan semua jejak memasaknya dan membiarkan Sasuke kelaparan sepanjang malam
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang Ditukar
Hayran KurguNaruto adalah saudara angkat Sakura. Tapi Naruto diperlakukan seperti babu oleh keluarga Sakura. Suatu hari, orang tua Sakura menjodohkan Sakura dengan seorang pria miskin di kursi roda, namanya adalah Sasuke Uchiha. Sakura berpikir kalau Sasuke ada...