Hari yang di tunggu tunggu Aldo akhirnya tiba, hari dimana pria kurang ajar yang berani menentangnya juga pria yang menghancurkan hati Dewinta
"Ijin Bang.. Mau di apakan dia? " Tanya Rudi heran melihat Rezky dalam sikap tegap di depan meja Aldo yang nampak santai bermain dengan ponselnya tanpa melirik Rezky sedikitpun
"Biarin aja" Jawab Aldo cuek
"Ijin, saya mau ke warung depan Abang mau nitip? " Tanya Rudi
"Boleh, kopi sama mie goreng pakai telur" Pesanan yang ia titip pada Rudi sudah tiba, Aldo memakannya tanpa rasa bersalah tetap membiarkan Rezky dalam sikap tegapnya tanpa membiarkannya istirahat atau meliriknya
Manusia normal akan pingsan apabila tidak menekuk lututnya atau berdiri dalam posisi tegap lebih dari dua jam maka mudah bagi Aldo, ia akan membuat Rezky pingsan terlebih dahulu sebagai ucapan selamat datang lalu akan mulai membullynya keesokan hari
Sementara di lain tempat beberapa teman melihat gelagat hubungan aneh Dewinta dan Tasya, selama lebih dari empat semester mereka berdua sama sekali tidak terpisahkan namun hari ini saling menegur pun tidak mereka lakukan
"One step closer ya... Selamat calon ibu Bhayangkari kita" Dewi tersenyum menghadapi godaan dari beberapa teman sekelasnya
"Bagaimana perasaannya Ibu? Baju pink nya sudah siap?" Tanya Zahra
"Udah dong, udah di beliin" Jawab Dewinta, acara pertunangannya kemarin walau di adakan di hotel besar namun hanya mengundang beberapa teman dan keluarga dekat saja dan Dewinta hanya membagikan potret dirinya tanpa menunjukan si pasangan, ia juga membiarkan teman temannya berspekulasi bahwa yang bertunangan dengannya adalah Rezky dengan alasan sederhana ia hanya menghindarkan Tasya dari tuduhan tuduhan yang kurang enak di dengar bagaimanapun Tasya pernah menjadi teman terdekatnya
"Gimana rasanya lamaran Wi? " Tanya seorang teman yang lain
"Ya.. Biasa aja ga ada apa apa" Memang apa yang berbeda? Ia mengambil jalan ini untuk balas dendam jadi tak ada yang spesial
"Ya kali aja.. Trus trus ceritain ke kita seberapa ganteng pimpinan magang mu? Kata yang lain Kapolseknya ganteng banget" Dewi mulai sedikit bingung memilih kata
"Ganteng lah.. Makanya Dewi mau, ya kan Wi? " Dewi melindunginya namun wanita ini justru membuka boroknya sendiri membuat Dewinta tertawa
"Gimana maksudnya? " Tanya Zahra tak paham dengan situasi yang tiba tiba berubah menjadi sengit
"Tunangan Dewi.. Bukan Rezky tapi Kapolsek yang baru aja kalian bilang ganteng itu" Dewi tetap tersenyum sembari memperhatikan wajah cantik Tasya dari samping
"Beneran Wi? " Tanya Zahra lagi
"Iya.. Aku ga gila validasi jadi terserah kalian mau liat situasi ini dari mana cuma emang kalau permen karet udah ga manis harus di buang kan? Bikin capek ngunyah doang kalo di terusin" Dewi belum melepaskan pandangannya dari Tasya
"Kamu.. Kenapa ngomong muter muter sih? Bilang aja yang jujur sama mereka buka aja semuanya ga usah sungkan sungkan" Merasa tak ada tanggapan Dewi menyenggol lengan Tasya sontak gadis yang biasanya tenang itu kini berubah bak kesetanan
Tasya menjambak rambut Dewinta hingga badannya terhuyung ke depan andai Nauval tak menangkap tubuh kecil Dewinta maka di pastikan gadis itu akan mencium lantai
"STOP!! Kalian ini apa apaan sih kayak bocah aja" Nauval menyembunyikan Dewinta di belakang tubuhnya dengan kejadian begitu cepat Dewi bahkan tak menyadari pipi kirinya terluka akibat cakaran Tasya
"Kamu juga Sya, kenapa harus pakai kekerasan sih? " Cekalan tangan Nauval pada Tasya terlepas, gadis yang malu akibat kelakuannya di tonton banyak padang mata itu akhirnya pergi dari sana dan meninggalkan satu kelas mata kuliah lagi yang tersisa
"Pipi mu robek Wi" Ucap Zahra sementara Dewinta hanya menghela nafas pasrah sembari membenarkan rambutnya
"Dewi emang tunangannya sama Pak Alfredo Kapolsek tempat kita magang tapi bukan Dewi yang selingkuh, justru Rezky selingkuh sama Tasya, aku liat sendiri dari sebelum pergi magang" Dewi menatap Nauval tak percaya.. Sebelum magang berarti sebelum Dewi memergokinya di rumah sakit waktu itu?
"Sorry ya Wi, aku ga tau mau ngomongnya gimana ke kamu waktu itu.. Ada cafe deket rumah aku dan aku biasanya sering kesana, aku liat Tasya sama Rezky awalnya aku pikir ada kamu juga tapi udah lama kok kamu ga dateng dateng aku sadar pas perhatiin meja mereka cuma ada makanan buat dua orang dan sudah habis ya artinya mereka ga lagi nungguin kamu, dan aku sempet dua atau tiga kali liat mereka disitu" Selama itu kah? Apakah Dewinta terlihat amat mudah di perdaya hingga terlihat begitu bodoh di mata mereka? Apakah Dewinta salah menaruh percaya?
"Gapapa Val.. Oh iya ngomong ngomong makasih udah cerita walau aku sedikit shock tapi gapapa" Andai ia tau lebih cepat apakah semuanya akan berbeda?
"Kamu beruntung di selamatkan dari orang orang kayak mereka dan di pertemukan sama Bang Aldo, walau mukanya kaku tapi bucin banget dia" Goda Nauval lagi untuk mengembalikan mood Dewinta
Benar... Walau di depan sana nanti akan banyak rintangan untuk hubungan mereka setidaknya Alfredo Dumanau lebih baik dari Maulana Rezky Arif di lihat dari sisi manapun
My Ride or Die 😘
Massss.. Dimana? 🥺
10.14Kenapa?
10.15🥺
10.15Ngetik s nya bisa satu aja ga? Kalo banyak gitu artinya beda Non
10.18🥺 ga mood becanda
10.20Kamu dimana?
10.21Mas yang dimana? Aku di kampus
10.25Aku jemput ya, mau sekalian nunjukin hadiah dari aku sama Om
10.25Iya cepetan 🥺
10.28Perasaan Aldo mendadak tak enak, Dewinta jarang bermanja manja seperti itu dalam pesan singkatnya maka dari itu ia memutuskan segera menjemput gadisnya tak lupa membawa Rezky yang nantinya akan di beri tugas membawa motor Dewinta kembali ke polsek
Aldo melihat Dewinta dari kejauhan segera mendekat matanya memicing menatap garis merah di pipi Dewinta adalah bekas cakaran
"Kenapa? " Tanya Aldo to the point menyentuh dagu gadis cantik itu agar melihat lukanya lebih jelas, beberapa teman Dewinta yang masih di sana menatap sosok Aldo tak percaya memang di kabarkan Kapolsek itu masih muda dan tampan namun ini justru jauh dari kata tampan itu sendiri
"Jatuh" Jawab Dewinta cepat
"Val.. Dewi kenapa? " Tanpa di ketahui Dewinta, Aldo dan Nauval membuat kesepakatan Nauval akan mengawasi dan menjaga Dewinta dari jarak dekat sementara Aldo akan memberinya 'uang jajan tambahan'
"Ke cakar Tasya tadi Bang" Jawab Nauval mendengar itu sontak Aldo mengalihkan pandangannya pada Rezky yang berjalan ke arahnya dengan kepala tertunduk
"Thanks Val, oh iya itu kado pertunangannya... Mulai hari ini apapun dia dan siapapun pasangannya nanti mereka akan menghormati kamu dan kejadian ini akan aku pastikan yang terakhir"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Dewinta
Romance"Gunakan saya semaumu, selama kamu tetap di samping saya maka akan saya lakukan segalanya" Alfredo Dumanau "aku bukan wanita yang akan tunduk pada ego mu" Dewinta Maheswara 🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautny...