"Non.. Itu.. " Kalimat Aldo terputus. Kedatangan Sari dan Adit di rumah sakit benar benar menyelamatkan Aldo dadi cecaran pertanyaan Dewinta juga situasi kaku di sekitar keduanya
"Kakak... Ya Allah nak.. Untung cucu Mama baik baik aja, makanya jangan banyak tingkah kamu ini kayak masih gadis aja Dewinta!!" Omel Sari panjang lebar kesal dengan sikap Dewinta
"Salahin mantu Mama itu" Geram Dewinta menujuk Alfredo yang tertunduk lesu, apapun itu ia lebih rela di marahi dari pada Dewinta menanyakan perihal Florencia. Ia harus segera menyingkirkan foto itu dari sana agar kejadian serupa tak terulang kembali karna nanti tak akan ada jalan keluar baginya lagi
"Maaf Ma.. Aldo ga sengaja niatnya mau bikin kejutan malah ikutan terkejut" Pernyataan sang suami justru memancing senyum Dewinta, hormon Ibu hamil ini benar benar menyebalkan rupanya
"Pulang rumah aja ya sementara ya.. Gapapa kan Do? " Tanya Sari pada menantunya
"Ma.. Maaf apa ga mending Mama yang tinggal di rumah kami sementara waktu? Jarak dari rumah kami ke kampus Dewi lebih dekat dari pada dari rumah Mama Papa" Mertuanya benar bagaimanapun kondisi sang istri seperti ini tak akan bisa ia atasi sendiri dengan segala kesibukannya
"Gapapa, biar Mama Papa nginep di tempat kalian berapa malam gitu aja sampe Dewi pulih, kata dokter gimana Do? " Jawab Adit turut penasaran dengan kondisi putrinya. Sebenarnya sebagai seorang Ayah Aditya juga marah namun bagaimanapun menantu kesayangannya ini tidak sengaja lalu kondisi putri dan cucunya selamat maka Aditya bisa lebih tenang
"Dokter bilang semuanya baik baik aja Pa, setelah infusnya habis Dewi bisa langsung pulang" Aldo bersyukur calon bayi mereka sangat kuat bertahan jika tidak maka penyesalan seumur hidup akan menghantuinya hanya karna ide gila surprise kejutan di ulang tahun istrinya
*****
Setelah beberapa hari berlalu Aldo mengamati pola makan Dewinta tak berubah, semenjak hamil istrinya sangat susah makan entah dengan alasan tak napsu makan atau karna mual selalu ada saja kendala
Bahkan masakan mertuanya sendiri juga tetap di tolak Dewinta, wajah yang pucat dan tubuhnya yang lemas kerap menghantui Aldo khawatir dengan kondisi sang istri
"Ma.. Kalau hamil kan harusnya ga haid ya? Kok Kakak keluar darahnya sedikit sih Ma? " Sari tersentak mendengar pernyataan putrinya itu, dengan sedikit panik Sari bangkit menyambar jaket dan kunci mobil lalu melemparkannya asal pada sang menntu yang juga duduk di ruang televisi itu
"Do kita ke rumah sakit sekarang" Titah Sari sedangkan Dewi dan Aldo masih sang tatap satu sama lain tak mengerti dengan situasi ini
"Apa sih Ma? Ada apa? " Tanya Dewi tak mengerti
"Itu namanya flek Kak kamu harus hati hati apalagi baru dua hari kemarin di rumah sakitkan, udah ayo cepetan" Pasutri yang belum berpengalaman itu segera bangkit
Setibanya di rumah sakit Dewi di tangani oleh dokter yang sama saat di larikan ke rumah sakit beberapa hari lalu, sang dokter nampak memberikan senyum senyum jahil dan sesekali melirik Aldo
"Papanya Dedek ni... Sabar dong Pa, Mama sama Dedek baru enakan sedikit aja Papa udah ngebut banget.. Jangan ya Pa biar istirahat dulu ya sampe lewat trimester pertamanya ya Pa" Dokter paruh baya itu kian tertawa melihat Aldo yang nampak salah tingkah dengan telinga memerah, tak jauh berbeda Dewintapun begitu pipinya terasa panas persis seperti anak SMP yang baru saja kepergok gurunya di sekolah
"Jadi ini gara gara Papanya terlalu semangat jengukin ya Dok? " Sindir Sari dengan suara lantangnya membuat Aldo terasa ingin segera pergi dari sana saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Dewinta
Romance"Gunakan saya semaumu, selama kamu tetap di samping saya maka akan saya lakukan segalanya" Alfredo Dumanau "aku bukan wanita yang akan tunduk pada ego mu" Dewinta Maheswara 🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautny...