43

1.8K 153 16
                                    


Target komen 35 dan 90 vote sampe ga? Dilarang spam next next doang ya 👊 curang itu

semangaaattt 😚









Dewinta kembali pulang ke Jakarta setelah menghabiskan 4 hari di Surabaya untuk menenangkan dirinya, kini Dewi menyusun strategi balas dendamnya dengan sungguh sungguh dan serapat mungkin

Apa yang sudah menjadi miliknya tak akan pernah di ambil oleh siapapun di muka bumi biarlah Tuhan yang memainkan perannya nanti

"Kesayangan Mamaaaa... Anak sholeh, anak pinter, anak ganteng" Demi Melvin, Dewi akan menelan semua pahit getirnya kehidupan rumah tangganya, demi Melvin Dewi akan menjadi lebih kuat

"Pinter banget Bu ga rewel sama sekali" Ucap Bu Ida membuat senyum di wajah cantik Dewinta kian lebar

"Makasih ya Bi udah bantuin saya jagain Melvin, nanti saya kasih bonus buat Bi Ida" Setidaknya selama beberapa hari Dewinta bisa terus mengawasi putranya tanpa menghubungi Alfredo

"Sudah tugas saya Bu" Dewinta membawa si kecil kembali ke kamar mereka, ini masih jam kerja dan Dewinta tak lagi penasaran dimana suaminya berada

Terserah mau ada di kantor, di TKP atau di apartemen dokter laknat itu Dewi tak lagi peduli

"Uuuuu ga mau di taruh bobo sendiri, masih kangen Mama ya? Masih mau peyuk peyuk Mama ya? " Dewinta kembali mengangkat Melvin dan menimangnya sayang

"Comel... Kalau Mama kerja sambil Mama kuliah Comel mau ikut kan? Ikut Mama kemana mana terus... Enak nanti kita bisa jalan jalan terus, Mama bisa beliin Comel mainan yang banyak pakai uang Mama sendiri bukan uang Papa" Tak ada lagi air mata, ia akan menguatkan hatinya tak akan lagi tunduk pada seorang Alfredo Dumanau

Menjelang sore Dewinta mendengar deru mobil yang amat ia kenal milik suaminya, tiba tiba muncul perasaan aneh di hati membayangkan ia akan bertemu dengan Alfredo pertama kali setelah ia melihat rekaman cctv itu

"Papa gimana Non? " Dewi mengambil tangan kanan suaminya dan menciumnya seperti biasa masih dengan Melvin di gendongan tangan kirinya

"Udah baik" Jawab Dewinta sekenanya memang kondisi sang Ayah baik baik saja yang tak baik kan Dewinta

"Alhamdulillah, sini peluk dulu aku kangen banget... Kenapa tadi ga telfon waktu di bandara? Aku tadi bisa jemput" Aldo mencium tubuh ramping itu penuh rindu sementara Dewinta mengepalkan tangannya di balik punggung Aldo menahan rasa risih nya lagi lagi ia membayangkan tubuh tegap yang memeluknya juga memeluk perempuan lain selain dirinya

"Gapapa.. Toh aku sudah sampe rumah" Jawab Dewi mengurai pelukan mereka

"Nih Mamanya udah pulang nih... Siapa yang happy? " Aldo memainkan lengan kecil putranya

"Melvin aja yang kangen? Papanya enggak? " Ucap Dewinta memancing, ia akan membuat Aldo kembali ke pihaknya dan membuang selingkuhannya itu

Bukankah Dewinta jauh lebih berhak atas suaminya dari pada Florencia?

"Papanya juga kangen dong... Makan dulu ya.. Abis itu kangen kangenan bikin gempa lokal" Senyum tersungging di wajah tampannya namun sungguh Dewinta sudah tak menginginkannya lagi

"Kamu bobo sama Bi Ida ntar malem ya Mel... Papa sama Mama mau bikin Adek, Papa udah puasa seminggu lebih ini" Aldo menciumi pipi bulat Melvin, tentu saja satu minggu lebih karna terhitung sejak peristiwa itu.. Peristiwa yang masih segar di kepala Dewinta bahkan beserta jam dan tanggalnya yang tertulis di video cctv itu

Binar DewintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang