Emosi dari part sebelumnya masih berasa ya bund 😌
Jangan lupa komen komen sama vote lagi yawww... Vote dulu tekan bintang yg di bawah itu batu lanjut baca ya 😉Siang ini Dewinta dan Aldo menunggu giliran mereka untuk sidang pengajuan BP4R yang wajib di laksanakan setiap anggota polri sebelum menikah sah secara agama dan hukum, beberapa calon pasangan lain juga sama gugupnya dengan Aldo dan Dewi
"Kalau di tinggal tugas lama ga pulang pulang, Dek Aldo gapapa? " Panggilan untuk Dewinta masih belum membuat dara cantik itu terbiasa walau sudah di beri tahu oleh Aldo sebelumnya bahwa setelah menikah namanya akan berubah menjadi Ny. Dewi Alfredo
"InsyaAllah kalau untuk tugas saya siap Ibu" Suara Dewinta kaku ia benar benar gugup sedangkan Aldo duduk di sampingnya nampak santai
"Jangan tegang begitu.. Kalau boleh tau dulu pertama ketemu sama Mas Aldo gimana perasaannya? " Memori Dewinta kembali ke masa lalu tak mungkin ia menyebutkan bahwa ini semua adalah hasil dari taruhan gila bersama teman temannya
"Hmm dulu awal ketemu di salah satu acara di windham hotel waktu itu Bu, perasaannya ya biasa saja" Bagaimana Dewi harus menjelaskan? Ia tersiram kopi yang di sengaja atau ia mengakui dirinya yang membuat strategi?
"Kalau Mas Aldo nih, gimana perasaannya waktu pertama kali ketemu" Tanya ketua Bhayangkari
"Ijin, waktu itu awal saya ketemu saya dengar suara yang sangat merdu Bu.. Penyanyinya juga luar biasa cantik waktu itu membawakan lagu judulnya sang Dewi.. Saya juga masih ingat betul waktu itu rambutnya di gulung, pakai gaun warna silver, strapp i watch nya floral pink.. Saya pikir sejak saat itu saya sudah jatuh hati sama beliau ini" Dewinta ingin menciumi Alfredo gemas.. Ia ingat setiap detail pertemuan pertama mereka bahkan strapp jam tangannya saat itu yang kini sudah berganti warna hijau army polos
Riuh suara decak kagum seisi ruangan humas Polda Jatim itu, beberapa orang bertepuk tangan kagum tak terkecuali keluarga Aldo dan Dewinta sendiri yang turut hadir sebagai pendamping semua yang hadir di sana turut larut dalam suasana penuh cinta pasangan Aldo Dewinta yang nampak sempurna tanpa tau apa yang ada di balik kemesraan mereka
"Dek Aldo ini masih kuliah ya? Masih 20 tahun muda sekali" Ketua Bhayangkari itu tersenyum ramah namun Dewinta justru gugup setengah mati
"Betul Bu, ya mungkin karna memang sudah jodohnya" Jawab Dewi sekenanya bagaimanapun juga ini di luar prediksi daftar pertanyaan Dewi
"Berarti Mas Aldo wajib membimbing ekstra ini ya, bedanya hampir delapan tahun ini pertengahan bulan depan Mas Aldo sudah dua puluh delapan" Yaa perbedaan usia mereka memang cukup jauh dan justru itu berhasil membuat Dewinta nyaman di perlakukan dan di manja oleh sang calon suami
"Siap Bu" Jawab Aldo tegas
"Tapi saya penasaran ini sebagus apa suaranya calon Bhayangkari kita sampai sampai Iptu Alfredo terpikat, boleh nyanyikan sebuah lagu" Ketua sidang yang berbicara maka habislah Dewinta
Aldo diminta memutar musik dari ponselnya, walau sudah sering bernyanyi di hadapan banyak mata namun gadis cantik itu terus saja demam panggung atau karna suasana panggung kali ini berbeda?
"Walaupun jiwaku pernah terluka.. Hingga nyaris bunuh diri, Wanita mana yang sanggup hidup sendiri
Di dunia ini" Dewinta melantunkan sebuah lagu yang indah kini semua orang yang turut hadir dalam sidang BP4R itu paham bagaimana kuatnya daya tarik suara Dewinta, Aldo dan Dewi adalah wujud dari jatuh cinta lewat nada yang nyataUsai segala pertanyaan yang di ajukan kepada kedua calon mempelai akhirnya sidang BP4R itu di tutup dengan pembacaan dan penandatanganan pakta integritas sidang BP4R. Setelah itu, dilakukan pembacaan penetapan hasil putusan sidang oleh sekretaris sidang
Aldo terkejut saat menggenggam tangan Dewinta yang terasa sangat dingin di tangannya, wajah ayu itu bahkan terlihat sedikit pucat akibat dari banyaknya pertanyaan yang di ajukan walau sangat berbeda dengan sidang pidana namun kata 'sidang' saja sudah membuat Dewinta berdebar"Dingin banget ini tangannya" Aldo meletakkan tangan Dewinta di kedua pipi kanan kirinya sementara wajah Dewinta menatap Aldo memelas
"Aku takuuuttt" Rengek Dewinta
"Saya mau peluk kamu tapi masih banyak pimpinan" Gurau Alfredo wajah panik dan gugup si calon istri ini sangat menggemaskan, Dewi gemas mencubit pelan pipi Aldo yang ada di tangannya
"Sembilan hari lagi nama kamu sah jadi Dewinta Maheswara Dumanau" Dewi tersenyum di tengah kesibukan kuliah kerja nyata yang sedang ia jalani jujur saja pengajuan dan persiapan pernikahan ini membuatnya amat kerepotan walau sudah di bantu oleh event organizer namun ia tak menyangka waktu satu bulan terasa begitu cepat hingga tersisa beberapa hari lagi mereka akan menjadi suami istri
"Aduuhhh aku sakit perut Mas, mau boker" Senyum Aldo sirnah.. Walau luar biasa cantik calon istrinya ini juga pandai merusak suasana romantis
"Rusak sudah suasana romantisnya" Gerutu Aldo
Pasangan Aldo Dewi memutuskan untuk makan di salah satu restoran tak jauh dari Kepolisian Daerah Jawa Timur bersama kedua keluarga
"Walau Ace lebih muda dari Abang tapi Ace lebih dulu ngerasain rumah tangga jadi nasehat aku buat Abang cuma jadilah dewasa, Ace adalah orang paling bangga sama Abang.. Aku tau Abang juga dewasa hanya saja dewasa setelah menikah itu berbeda, semua semua yang Abang punya bakal di bagi sama Kakak even tempat tidur pun begitu, kalau misal uang yang Abang kasih buat Kakak Abang pinjem lagi atau Abang minta lagi itu berarti Abang kasih pinjam doang ke Kakak bukan Abang kasih, uang kalau sudah sampai di tangan istri itu lupain.. Aku percaya Abang ga akan begitu karna Abang duitnya banyak but who knows?" Aldo dan Dewi tertawa mereka semua berkumpul untuk memberi wejangan wejangan pada calon suami istri di hadapan mereka ini
"Kalau Papa... Papa cuma mau bilang suatu saat kalau kamu sudah ga cinta lagi sama Dewi, jangan kasih tau dia.. Jangan sakiti dia.. Kasih tau Papa kembalikan Dewi sama Papa.. Putri sulung Papa sangat berharga, laki laki pertama yang memegang tangannya, mencium dan memeluknya itu Papa bukan kamu.. Dalam hitungan hari dia akan lepas dari Papa dan jadi tanggungjawab kamu jadi jangan terlalu tega dengan putri kesayangan Papa" Suasana mengharu.. Dewi bahkan menangis di pelukan sang ayah
"Maaf ya Kak.. Mungkin Mama Papa ga bisa kasih contoh yang baik buat Kakak... Tapi Mama berharap kehidupan Kakak jauh lebih baik dari Mama.. Hiduplah bahagia nak" Sari menciumi kepala Dewinta.. Dalam hitungan hari putri kecilnya akan di peristri.. Mereka akan kehilangan putri kecil mereka yang dulu selalu menangis meminta sesuatu, yang melakukan banyak pekerjaan rumah saat menginginkan sesuatu
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Dewinta
Romance"Gunakan saya semaumu, selama kamu tetap di samping saya maka akan saya lakukan segalanya" Alfredo Dumanau "aku bukan wanita yang akan tunduk pada ego mu" Dewinta Maheswara 🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautny...