"Gunakan saya semaumu, selama kamu tetap di samping saya maka akan saya lakukan segalanya" Alfredo Dumanau
"aku bukan wanita yang akan tunduk pada ego mu" Dewinta Maheswara
🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨
Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautny...
Yuhuuuuuu double Up karna rame 😉 siapa tadi yang nangisnya kejeda? Ayo lanjut nangis lagi 🥺
Ramein dong gais makanya biar sering sering double up kan akunya jadi semangat wkwkk
Dewinta termenung di dalam kamar tidurnya. Malam yang sunyi seolah menemani kesendiriannya saat prianya ingkar
Usia Dewi bahkan baru menginjak 21 tahun beberapa waktu lalu, dara cantik itu tertawa hambar menyadari kebodohan mereka yang sama sama tak tau kejutan ulang tahun itu nyaris saja menjadi petaka bagi mereka
Kini mata indahnya belum terpejam berharap mendengar deru mobil yang membawa suaminya pulang, Dewi bahkan berjanji akan melupakan segala kecewa dan amarahnya andai sang suami pulang namun hingga tengah malam berganti dini hari Alfredo Dumanau tak kunjung kembali
Dewinta meloncat bangkit dan berlari ke teras rumah mendengar pintu pagar di buka dari luar saking semangatnya Dewinta bahkan merasakan tendangan kecil di perutnya sepertinya si jabang bayi juga terkejut. Harapan Dewi musnah melihat Dewa yang datang bukan Alfredo
"Kakak belum tidur? Udah pagi ga baik ibu hamil main hapeeeee mulu" Omel Dewangga Maheswara yang baru saja pulang latihan bela diri melihat kakaknya yang tengah hamil itu masih saja terjaga padahal sudah nyaris pukul 1 dini hari
"Ga bisa tidur Kakak" Jawab Dewinta lemas. Dewa meraih remote televisi yang tergeletak di atas meja, menyalakan televisi itu dalam mode kanal youtube mencari sebuah siaran yang menampilkan tim kepolisian di bawah pimpinan si Kakak Ipar yang tengah melakukan penyergapan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Abang tuh" Dewa tau Kakak perempuan satu satunya itu merindukan sang suami hingga terasa begitu menyakitkan juga
"Pagarnya udah Dewa kunci.. Kakak tidur aja nanti kalau Abang pulang Dewa yang bukain" Dewi hanya mengangguk tanpa membantah
"Matiin aja tv nya Kakak mau tidur" Dewi tak lagi bersemangat ia berjalan kembali ke kamarnya, baru saja tangannya menyentuh handle pintu Dewi mendengar sang Adik berusaha menghiburnya
