37

1.9K 128 10
                                    



"Kasian anak Mama ini ya Allah... Siang ikut Mama kuliah, malem ikut Papa berburu gultik... Capek banget" Dewinta bermonolog memangku putranya sembari duduk di pinggir jalan menemani Aldo memenuhi keinginan ngidam gultik kesukaannya

 Capek banget" Dewinta bermonolog memangku putranya sembari duduk di pinggir jalan menemani Aldo memenuhi keinginan ngidam gultik kesukaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehe gapapa latihan biar kuat" Aldo menyuapi Dewinta juga agar mereka bisa makan bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehe gapapa latihan biar kuat" Aldo menyuapi Dewinta juga agar mereka bisa makan bersama

Sejauh ini Aldo lebih setuju saat mereka makan salah satu menggendong Melvin maka satu lagi bertugas menyuapi dengan begitu makan bersama mereka tidak terganggu, makan menjadi lebih cepat juga membangun keromantisan antara dirinya dan sang istri

Beberapa pembeli lain melihat kekompakan pasangan muda itu dan berdecak kagum di tambah pengawalan dari dua orang ajudan yang berdiri di sisi Aldo dan Dewinta membuat mereka bertanya tanya siapakah gerangan pasangan muda mudi itu hingga makan pinggir jalan pun harus di kawal

Melvin menggeliat mulai rewel dengan berisiknya kendaraan yang berlalu lalang, Aldo dan Dewinta bertukar peran kini Aldo yang menenangkan si kecil dalam gendongannya sedangkan Dewi yang menyuapi Aldo

Keesokan harinya Dewinta memulai aktifitasnya seperti biasa pergi ke kampus di temani buah hati tercinta ternyata sangat menyenangkan juga

Kedatangan mahasiswi transfer yang sangat cantik tentu banyak menarik perhatian mahasiswa lain namun banyak juga yang menunjukan rasa hormatnya terang terangan saat tau bahwa Dewinta adalah seorang Bhayangkari dari Kapolres Jakarta Utara yang terkenal tampan namun tegas

Tak hanya itu bahkan beberapa dosen terlihat memberikan perlakuan khusus usai melihat mahasiswi tranfer itu di antar sang suami yang menggunakan seragam PDL lengkap beberapa waktu lalu

Dewinta cukup nyaman dengan lingkungan barunya walau selalu banyak pasang mata memperhatikan terang terangan namun ibu satu anak itu sedang masuk dalam proses belajar untuk tidak peduli

Beberapa teman sekelas Dewinta ternyata memiliki usaha kecil kecilan hingga Dewi sering di mintai tolong mereview dan membantu promosi produk produk yang temannya buat tentu saja Dewinta dengan senang hati membantu

Pengikut Dewi di sosial media kian hafi kian melejit beriringan dengan kepopuleran sang suami yang kian meningkat usai terus saja tampil di acara khusus kepolisian yang biasanya di tayangkan tengah malam

Lalu suatu ketika ketenangan Dewinta mulai terusik saat sebuah nomor telfon yang tak di kenal mengajaknya bertemu di tempat yang tak jauh dari kampusnya

Florencia Karra, nama yang cukup sering Dewi dengar bahkan wajahnya pun masih ia ingat jelas beserta larangan untuk mendekat yang ia dapat dari suami dan adik iparnya

Usai dua mata kuliah siang ini Dewinta menemui Florencia meninggalkan Melvin bersama pengasuh juga ajudannya di kampus, setelah cukup beramah tamah kalimat yang di ucapkan Flo mampu membuat Dewi merasa sesak

"Saya sama Aldo pernah ada hubungan" Okee... Lalu apa? Dewinta juga punya mantan kekasih bukan? Maka mantan kekasih dari suaminya pun tak ada masalah baginya. Dewinta tak bergeming matanya fokus menatap netra tajam Florencia

"Saya tau Aldo belum lupakan saya" Dewinta tertawa geli seperti mendengar sebuah lelucon di tengah malam

"Lalu? " Reaksi Dewinta sepertinya memancing emosi Florencia

"Saya mau kamu tinggalkan dia" Demi apapun Dewinta tak marah ia hanya mengikuti alur yang sudah Flo buat

"Dulu saat kami masih sama sama di daerah saya bercita cita menjadi seorang dokter lalu saya minta dia jadi polisi, sampe sini paham seberapa  besar cinta dia ke saya? " Ekspresi wajah Dewinta mulai berubah saat ia mengingat foto yang pernah ia lihat di meja kerja Aldo dulu. Ia yakin betul bahwa wanita dalam foto itu Florencia. Setiap kata yang Flo ucapkan tak di dengarkan Dewi dengan baik, dara cantik itu sedang sibuk dengan tanda tanya di kepalanya sendiri

"Saya harap kamu ga terlalu percaya diri, selama ini kamu hanya hidup dalam bayang bayang yang saya tinggalkan" Dewi merasa ia harus mendapat penjelasan yang lebih masuk akal dari ini

"Sudah selesai? Putra saya menunggu di mobil, permisi" Dewi bangkit dari kursinya namun langkahnya terhenti mendengar suara Flo lagi

"Jangan terlalu besar kepala, dia cuma mencoba melanjutkan hidupnya kebetulan cuma kamu perempuan yang mau maunya di nikahi gitu aja sama dia... Soal anak, i think s*x itu kebutuhan bukan soal cinta jadi lagi lagi saya ingatkan kalau kamu hanya sebagai pelengkap hidupnya saja jangan mencoba terlalu percaya diri" Dewinta memberikan senyuman terbaiknya

"Saya? Percaya diri? Tentu... Bukan karna 'Suami' saya tapi saya memang sudah terlahir begitu percaya diri jadi terimakasih sudah diingatkan, saya merasa terhormat mendapat perhatian anda, dan satu lagi... Kalau tujuan anda mengatakan ini hanya agar saya melepaskan suami saya maka anda salah... Apa yang sudah di satukan Tuhan tidak akan bisa di pisahkan manusia" Tak lupa Dewinta mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu di atas meja lalu berkata pada pelayan bahwa ia meninggalkan uang tips di meja dan meminta meja tersebut di bersihkan segera

Ibu satu anak itu keluar dari restoran tidak dengan amarah melainkan kebingungan. Jujur saja ia tak merasa terusik dengan keberadaan Florencia lalu kenapa suami dan adik iparnya menyembunyikan fakta ini rapat rapat? Semua orang punya masa lalu bukan? Dan tak ada salahnya dengan itu bahkan Aldo mengenal mantan kekasih Dewinta dengan baik

Sampai di rumah tak ada satupun kata yang keluar dari bibir wanita cantik teguh itu, ia hanya menikmati bising di kepalanya sendirian

"Non.. Melvin kemana? Di depan ga ada disini ga ada" Baru saja sampai di rumah yang di cari selalu anak pertama mereka seperti biasa

"Mandi dulu Mas trus makan, abis itu kita bicara ya" Aldo meneguk ludahnya kasar merasakan atmosfer berbeda

Usai membersihkan diri dengan cepat Alfredo menuju meja makan yang telah di siapkan persis semua makanan kesukaannya tertata rapih di meja mulai dari ayam woku, tumis kangkung dengan bunga pepaya dan abon cakalang

Melihat wajah istrinya nampak tak bersahabat Aldo memakan makan malamnya dalam diam walau mulutnya sudah gatal ingin bertanya alasan di balik ini semua

"Tadi siang aku ketemu orang" Sendok Aldo berhenti di udara mendengar penuturan sang istri

"Siapa? " Tanya Aldo penasaran

"Mantan pacar kamu" Aldo terpaku beberapa saat sebelum mulai melanjutkan makannya

"Kenapa di sembunyikan dari aku? Kenapa ga cerita aja? Kenapa fotonya masih ada di meja kamu waktu itu? " Hati Aldo mencelos saat tau Dewinta menyadari semuanya setiap pertanyaan yang Dewi ajukan seolah mengorek luka lamanya

"Aku ga tau harus cerita dari mana, aku ga pernah berusaha sembunyikan dari kamu Non cuma aku ga tau kalau reaksi.. " Kalimat Aldo terputus

"Kamu... Kamu masih suka sama dia? " Dewinta menatap mata elang suaminya, menunggu jawaban Aldo yang beberapa detik saja terasa sangat lama dan menyiksanya dalam ketakutan akan jawaban yang tak sesuai harapan








Bersambung...










Binar DewintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang