Terkadang dia lupa dimana dia berada, siapa dirinya, dan untuk apa dia hidup. Disini tidak banyak yang bisa dilihat. Tempat ini terlalu tinggi dan luas untuk dia huni sendiri hari demi hari, entah berapa lama.
Sisa pecahan kaca masih berserakan di bawah jendela. Pria itu termenung menatap jendela besar yang kini sudah dipasang besi besi. Harapnya kini terkunci, mengurung diarinya sekali lagi tanpa cela.
" Gw pengen mati"
....
.
.
.
Return (Antagonis)
.
Sebuah mobil mewah terparkir didekat gerbang sekolah. Terlihat siswa berlalu lalang melewatinya dengan banyak bisikan. itu adalah mobil hitam yang sama, yang pagi tadi membawa Lee Heeseung.
"Den Heeseung pasti marah kalau dia tau aden Niki ikut kesini" supir keluarga Lee itu menatap pemuda di sebelahnya yang sedari tadi sibuk menoleh kearah gerbang sekolah.
"bapak sok tau, abang sendiri sudah janji sama Niki bakal pergi pulang bareng mulai sekarang. Tadi perginya bareng, pulangnya juga barenglah" cecarnya tidak terima. Pak supir hanya bisa menghela nafas menanggapi bungsu keuarga Lee itu, dia sudah kepalang tau dengan tabiat Niki yang tidak bisa diberi tahu.
Niki menurunkan kaca mobilnya untuk mengelurakan kepalanya guna mencari keberadaan kakaknya yang belum kunjung muncul sejak tadi. Padahal sedari tadi gerbang sekolah sudah di buka dan murid lain sudah keluar.
" Lama banget sih" dumal Niki tidak sabar. Dia menumpuk kedua tangannya pada jendela mobil lalu menempelkan pipinya disana. Sudah hampir setengah jam lebih mereka menunggu. Niki sudah bosan setengah mati, namun hingga kini belum ada tanda tanda jika kakak nya itu akan muncul.
"mungkin aja den Heeseung kebelet ke toilet makanya belum keluar, Aden Niki juga sering gitu kan. Kadang BAB, main aer, Bapak jadi nuggu lama kan. Untung bapak sabar" niat pak supir membujuk tuannya yang tengah mengerucut kesal.
"Sussttt ! "
Yang sayangnya Niki berujung malah makin kesal.
Menyadari bila tuannya marah, Pak supir akhirnya memilih menutup mulutnya lagi.
Pucuk dicinta ulampun tiba. Dari kejauhan akhirnya terlihat Heeseung baru saja membungkuk pada seorang guru sebelum akhirnya teriakan Niki melengking karena sesaat setelahnya sulung Lee malah beranjak pergi dengan langkah yang terburu buru.
"kok malah pergi sih?"
"bener kan kata saya den Heeseung bakal marah kalo aden Niki ikut jemput. ngeyel sih"
"berisik pak!"
....
Taksi Heeseung berhenti tepat dimana bus yang Jaeyun tumpangi barusan berhenti.Dengan wajah yang babak belur dia celingak celinguk mencoba menemukan sisa jejak dari musuhnya itu. Dan ketika dia menemukan punggung Jaeyun dari kejauhan, Heeseung segera berlari mengikutinya, dia tidak boleh kehilangan jejak Jaeyun.
Tidak pernah Heseung bayangkan sebelumnya jika dia akan bertindak sejauh ini. Setelah kejadian di UKS, Heeseung seakan menemukan rencana apa yang akan dia lakukan untuk melawan Shim Jaehyun dan mengubah takdirnya.
Meski Heeseung kalah telak soal otot, namun dia berhasil melayangkan satu pukulan pada wajah brengsek Shim sialan itu. Namun sial sekali, saat itu guru tiba-tiba muncul dan memergoki tindakannya bersamaan dengan rokok yang di temukan didalam sakunya. Saat itu Heeseung tidak dapat mengelak dan berakhir ke ruangan BK. Heeseung juga jadi bertanggung jawab soal ruang uks yang becek.
![](https://img.wattpad.com/cover/370797770-288-k99007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Antagonis) || HEEJAKE
Fiksi PenggemarHeeseung muak dengan peran protagonis yang dia jalani. Ketika kematiannya membawanya kembali ke masa lalu, Heeseung memutuskan untuk mengambil peran antagonis dan bersiap untuk membalaskan dendamnya pada Shim Jaeyun, pelaku utama dari kekerasan yang...