Alasan

194 15 2
                                    

Seluruh keluarga Uchiha telah berkumpul disatu ruangan malam ini, karena hari ini juga akan mereka akan melaksanakan pertunangan si bungsu Uchiha.

Selagi menunggu keluarga Haruno mereka menggunakan waktu yang ada degan kegiatan mereka masing masing.

Ada yang menyelesaikan pekerjaan kantornya, ada yang main dengan saudara yang lainnya, ada yang bergosip, ada yang bucin, dan ada juga yang lagi mojok di sudut ruangan, siapa lagi kalau bukan Sasuke yang masih merenungi nasibnya.

Tek lama kemudian keluarga yang ditunggu tiba dan langsung memasuki kediaman Uchiha setelah dibukakan pintu oleh maid.

"Selamat malam dan selamat datang dikediaman Uchiha, Kizashi." Ucap Fugaku berdiri dan menyambut mereka.

"Malam Fugaku, terimakasih karena kau dan keluargamu telah bersedia menyambut kami." Ucap Pria setengah baya dengan rambut merah muda yang lebih gelap dari rambut Sakura dengan model berbentuk bintang.

"Suatu kehormatan bagi kami untuk menyambut kalian. Ayo silahkan duduk." Fugaku duduk diikut oleh keluarga Haruno yang duduk di sebrang keluarga Uchiha.

"Sasuke kemari nak, beri salam kepada calon mertuamu." Ucap Mikoto.

Sedangkan yang dipanggil hanya berjalan gontai menghampiri orangtuanya lalu menyalami orangtua Sakura seperti perintah Mikoto.

"Malam Om, Tante." Ucap Sasuke yang kemudian duduk di antara kedua orangtuanya.

"Malam nak Sasuke, kau sangat tampan seperti kata ibumu." Ucap wanita setengah baya yang duduk disamping Sakura.

"Kau ini jangan membongkar rahasiaku didepan anakku dong, Mebuki." Ucap Mikoto malu karena ketahuan sering menggosipi anak sendiri.

"Sasuke sebaiknya kau ajak Sakura jalan-jalan keliling mansion sambil kita nunggu kakek Madara." Ucap Fugaku.

Sasuke hanya menurut dan langsung mengajak Sakura berkeliling mansion besar yang terlihat estetik dimalam hari itu.

"Kenapa kau menyetujui perjodohan ini?" Tanya Sakura membuka perbincangan diantara mereka

"Gua gak punya pilihan lain, lagipula gua juga gak punya pacar jadi mau gimana lagi kan?" Jawab Sasuke yang mah curhat.

"Lu sendiri kenapa?" Tanya balik Sasuke.

"Menurut Lo?" Kali ini justru Sakura justru balik melemparkan pertanyaan pada Sasuke hingga membuat bungsu Uchiha itu kesal karena pertanyaannya dibalas pertanyaan.

"Uang?" Jawabnya asal.

"Kok tau, Lo cenayang ya?" Tukas Sakura.

"Bukan, nebak aja." Sasuke menyandarkan punggungnya pada pagar balkon karena saat ini keduanya sedang berada di balkon kamar Sasuke.

"Oh, gua kira Lo cenayang." Ucap Sakura ikut menyenderkan punggungnya dipagar sebelah Sasuke.

"Lo kecewa karena gue bukan cenayang?" Tanya Sasuke menolehkan kepalanya pada Sakura.

"Enggak, tapi gua akui Lo keren juga bisa tau kalau gue nerima perjodohan ini karena duit, soalnya kalau gue nolak perjodohan ini kartu rekening gua bakal dicabut." Jawab Sakura apa adanya.

"Matre juga ya lo." Ucap Sasuke mengomentari.

"Gua gak matre ya. Semua orang itu butuh duit asal Lo tau itu." Ucap Sakura yang tidak terima dikatai matre.

"Heh, lu masih mending dari pada gua, kalau gak cepet-cepet dapet pacar atau gak tunangan, kakek gak bakal ngebagi warisan buat gua." Ucap Sasuke seraya mendongak menatap langit malam penuh bintang.

"Kasian juga ya hidup lo, udah sering masuk BK, sering dituduh macem-macem di sekolah karena bandel, kalau gak punya doi gak dapet warisan pula." Ketus Sakura yang saat ini membalikkan badannya menatap pekarangan rumah keluarga Uchiha yang terlihat estetika dari kamar Sasuke.

"Lo juga kasian sama hidup lo, penuh kepura puraan, pura-pura polos, pura-pura lugu, padahal aslinya....heh, sama aja." Balas Sasuke melirik sekilas Sakura.

Sakura tak membalas apapun hingga menciptakan Takan keheningan diantara keduanya.

"Haaaah/Huft..." Keduanya hanya menghela nafas lelah tanpa sadar mereka sama.

Sasuke menoleh dan saat itu pula Sakura ikut menoleh hingga membuat kedua manik berbeda warna itu bertemu untuk beberapa saat sampai kedua pemiliknya tertawa bersamaan.

To be continue......

My Naughty LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang