Karena kejadian tadi siang Mikoto memutuskan agar Sakura tinggal di mansion Uchiha saja. Bagaimanapun ia juga ingin lebih dekat dengan calon menantunya itu. Namun, berbeda dengan Sakura yang terus berusaha menolak tawaran tersebut.
"Tidak mamih, Saku pulang saja. Kasian mama sendirian rumah." Ucap Sakura
"Gak, kamu disini aja. Mamih juga udah hubungi mamamu, katanya gak papa." Cegah Mikoto bersikeras.
"Tapi, mih-"
"Cep, gak ada tapi-tapian. Please kali ini aja ya sayang." Tegas wanita itu tak ingin dibantah.
Sakura tak seketika tak bisa berkata-kata. Tak ada lagi alasan baginya menolak, mengingat kakaknya pun telah pulang dari luar negeri, jadi bisa menemani ibunya.
"Aku pulang." Suara seorang pria paruh baya menggemakan ruangan yang sejenak menjadi sunyi.
"Selamat pulang, anata, Itachi-kun." Ucap Mikoto seraya berjalan menghampiri suaminya yang baru pulang dari kantor diikuti oleh putra sulungnya, Itachi.
"Aku pulang, ibu." Ucap Itachi sambil mengganti sepatunya dengan sandal rumah.
"Ibu, akan siapkan air untuk kalian mandi, Sasuke tolong antar Sakura ke kamarnya yang ada di sebelah kamarmu." Ucap Mikoto sambil menggandeng tangan suaminya.
"Baik." Jawab Sasuke malas.
Pria itu menggenggam tangan Sakura mengantarkan gadis itu ke kamarnya. Yang terletak tepat di samping kamar Sasuke. Sementara sang kakak hanya menatap penuh selidik kepada adik tercintanya itu.
"Sasuke, lu gak bisa gitu bujuk mamih Miko?" Tanya Sakura menatap punggung pria dihadapannya.
"Hm? Enggak." Jawabnya datar.
"Hah? Lu kan anaknya. Plis lah Sas." Bujuk gadis itu.
"Lagian sehari doang apa salahnya. Atau jangan-jangan lu mau dugem ya?" Tukas Sasuke menghentikan langkahnya membuat Sakura pun ikut menghentikan langkahnya.
"Enggak ajay. Gua gak bisa aja nginep di rumah orang lain." Elak Sakura.
"Kan gua bukan orang lain, gua calon suami lu." Sakura terkejut saat tiba-tiba pria itu membalikan badannya, dan langsung melangkah mendekatinya.
"Lu...lu mau apa?" Sakura merasa gugup, deru nafasnya menjadi tak beraturan begitupula dengan detak jantungnya yang seperti orang habis lari maraton.
Cup
Sakura membelalakkan matanya. Bibirnya tiba-tiba dibungkam oleh Sasuke. Bibir tipis pemuda terasa hangat dibibirnya, sesasi yang belum pernah gadis itu rasakan. Sasuke memanggut bibirnya begitu dalam, sambil sesekali melumatnya.
"Emmmhhh." Lenguh Sakura ditengah kulumana itu.
Sasuke segera menyudahi panggutan mereka, takut bila ada yang melihat. Sebuah benang saliva memanjang diantara mereka.
"Belum halal. Oi!!!" Sebuah suara menginterupsi keduanya, membawa mereka menoleh ke sumber suara itu berasal.
"Ni-nii-san? Sedang apa disini?" Tanya Sasuke panik.
"Ya mau ke kamar lah. Kalian sendiri ngapain disini?" Jawab Itachi ketus.
"Ma-mau anter Sakura ke kamarnya, nii-san." Jawab Sasuke yang langsung pergi meninggalkan Itachi, sambil menarik tangan Sakura.
.
Keduanya tiba di depan pintu kamar yang letaknya persis di samping kamar Sasuke. Mansion besar itu memiliki 3 kamar utama dan 3 kamar tamu di lantai atas, yang dekat tangga utama adalah kamar Itachi, sebelahnya ada kamar Sasuke, dan di sebelah kamar Sasuke, ada satu kamar yang tidak terlalu digunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Lover
FanfictionBagaimana jadinya jika Seorang brandalan sekolah seperti Uchiha Sasuke di jodohkan dengan seorang gadis lugu berwajah polos seperti Haruno Sakura? Karakter Naruto tetap milik Matashi Kishimoto, saya hanya meminjam untuk keperluan cerita. Cerita ini...