Murid Spesial

108 8 0
                                    

Sasuke berjalan santai menelusuri koridor sekolahnya. Sampai akhirnya ia berhenti di depan salah satu ruangan yang di jaga oleh dua orang guru. Yaitu, pak Kakashi dan pak Yamato.

"Pak," Sasuke tersenyum sambil membungkukkan badannya.

"Ehhh, mau kemana kamu?" Taya Kakashi tegas.

"Mau masuk pak." Jawab Sasuke dengan tampang bego.

"Gak, tempat kamu sama di ruangan pak Orochimaru!" Ujar Kakashi seraya menunjuk ruangan di sebelah ruangan tersebut.

"Oh, oke pak." Sasuke langsung berjalan santai menuju ruangan Orochimaru.

Saat melewati jendela ruang guru, Sasuke melirik ruangan itu lewat ekor matanya, lalu ia menyunggingkan sebuah seringai pada teman-temannya yang saat ini sedang diceramahi. Sedangkan mereka yang didalam pun turut menyadari tatapan serta seringaian pemuda membalas dengan seringaian pula.

Bagi mereka sudah biasa jika melakukan kenakalan berjamaah Sasuke pasti akan berada di ruangan yang berbeda. Yakni di ruangan Orochimaru, guru paling kiler yang mampu membuat Sasuke tak berkutik saat berhadapan dengannya. Orochimaru memang bukan guru BK, apalagi kepala sekolah, ia hanya seorang guru biologi yang terkenal sangat galak, hingga membuat anak-anak takut dengannya termasuk Sasuke. Pentolan KHS yang terkenal tidak takut dengan satupun guru di sekolah itu, terkecuali Orochimaru.

Tok...tok...tok...

"Masuk!" Suara dingin dibalik pintu tersebut entah mengapa membuat sekujur tubuh Sasuke gemetar.

Dengan perlahan ia masuk kedalam ruangan itu. Saat tiba di dalam ruangan bernuansa abu-abu dengan banyak figur tubuh manusia, dan tengkorak lab IPA, Sasuke langsung dititah duduk oleh Orochimaru.

"Kopi?" Tanya lelaki berambut panjang itu seraya menuangkan secangkir kopi untuk dirinya.

"Tidak sensei." Jawab Sasuke berusaha tenang.

"Hm...sejujurnya aku sedang tidak tertarik untuk menceramahimu apa lagi menghukummu Uchiha." Ucapan Orochimaru itu sukses membuat Sasuke menghela nafas lega. Itu berarti dirinya tidak perlu menggunakan penyumbat telinga, agar dirinya tidak tuli saat mendengar ceramahan Orochimaru yang sangat luar biasa itu.

"Tapi..." Orochimaru menggantungkan kata-katanya, membuat Sasuke lagi-lagi menahan nafas tegang.

"...Tolong jelaskan padaku, kenapa gadis baru itu bisa terlibat?!" Tanya Orochimaru dengan nada yang ngegas diakhir.

"Maksud sensei, Haruno Sakura?" Dengan tampang polos Sasuke bertanya balik.

"Memangnya menurutmu gadis mana lagi hah?!" Orochimaru jelas saja kesal saat melihat tampang Sasuke yang sok polos itu.

"Aaa, tentu saja dia turun sensei. Lagian cewek mana yang gak turun tangan kalau liat tunangannya hampir dibunuh seperti tadi? Lagi pula aku sudah melarang untuk keluar dan diam saja di kelas, namun dia yang ngeyel dan memutuskan untuk ikut turun dalam pertempuran itu." Jawab Sasuke mencoba menjelaskan sesingkat mungkin.

"Tunangan?" Orochimaru tampak tidak percaya dengan pernyataan Sasuke yang mengklaim bahwa Sakura adalah tunangannya.

"Hm, ayahku menjodohkan kami beberapa Minggu lalu." Jawab Sasuke apa adanya.

"Fugaku-san pasti suda gila." Gumam Orochimaru seraya memijat pangkal hidungnya.

"Tidak, dia tidak gila sensei." Sanggah Sasuke.

Perbincangan tak berbobot itu pun terus berlanjut, alih-alih memberi Sasuke hukuman Orochimaru justru malah meladeni percakapan yang dibuat oleh muridnya itu.

Orochimaru sendiri sepertinya sudah bosan memberi Sasuke hukuman. Karena, tak ada yang berhasil membuat pemuda Uchiha itu jera akan perbuatannya. Berbagai hukuman sudah pernah diberikan dari yang paling ringan sampai yang berat, tapi tak satupun yang membuat Sasuke insyaf. Malah sebaliknya, pemuda itu maha tambah nakal bila diberi hukuman.

Ya, lihat saja. Kalau dia di suruh berdiri depan tiang bendera sambil hormat di siang bolong, pasti aja ada tuh murid perempuan yang datang memakaikannya payung, atau atau dia menyembunyikan es batu di kepalanya biar adem. Sasuke juga pernah si skors, namun bukannya diam dan merenungi kesalahannya, pemuda itu malah ikut kakaknya mengejar maling, atau atau maen ke sel penjara ngajak ngobrol tahanan disana. Bukankah hal itu sudah cukup menjadi alasan bagi Sasuke untuk tidak mendapatkan hukuman skorsing? Dari pada membahayakan nyawanya dan kedamaian sekolah, lebih baik membiarkan ia sekolah agar dapat terpantau kelakuannya yang random itu.

Flashback: on_

Beberapa bulan sebelum Sakura menjadi siswi Konoha high school.

Gerbang depan KHS benar-benar berantakan. Batu berserakan, kayu, senjata tajam, bertebaran dimana-mana. Ya beberapa saat lalu kawasan itu menjadi arena peperangan, antara Amegakure high school dan Konohagakure high school.

Konoha dan Ame memang sudah lama bermusuhan. Hal itu disebabkan karena ketidak sukaan Ame terhadap Konoha, yang selalu saja menjadi pusat perhatian masyarakat, sehingga banyak siswa yang mendaftar kesana, dan membuat sekolah itu selalu memiliki rekor unggul dalam segala hal.

Uchiha Sasuke, pemuda yang baru saja naik ke kelas 11 beberapa Minggu lalu itu ikut terlibat. Dan saat ini ia dan teman-temannya tengah berada di ruang guru, tempat dimana hukuman apa yang sesuai bagi mereka akan diturunkan. Singkatnya inilah ruang persidangan siswa KHS.

"Kami sudah memutuskan, bahwa kami pihak sekolah akan menskors kalian semua yang ada di ruangan ini. Kalian itu, baru saja beberapa minggu naik kelas 11 sudah membuat ulah." Ujar Kakashi.

.

Namun baru saja satu hari hukuman itu berjalan, Kakashi sudah menemukan salah satu muridnya berada di penjara. Lebih tepatnya didalam sel penjara.

Kala itu ia hendak mengunjungi salah sakit kerabatnya yang terlibat kasus dan berakhir dipenjara. Namun saat tiba disana dirinya malah disuguhkan dengan pemandangan yang tidak pernah terlintas dikepalanya. Muridnya, Uchiha Sasuke, yang seharusnya sedang di skors malah berada di dalam penjara!

Kakashi mendekati jeruji besi tersebut, memastikan bahwa ia memang tidak salah lihat.

"Yo, sensei apa kabar?" Sapa Sasuke riang.

"Kau? Sedang apa kau disana?" Tanya Kakashi dengan nada yang tidak bersahabat.

"Aku bosan di rumah, jadi aku kemari dan membantu nii-san ku. Namun aku malah semakin bosan, kebetulan dia juga basan jadi kami berbincang bersama. Berbicara diluar tidak enak, ada batas waktu, jadi aku masuk sajaa ke sini." Jelas Sasuke takut senseinya itu salah paham.

"Dasar kau itu. Sebenarnya apa yang ada di kepalamu Uchiha?" Kakashi hanya mampu menepuk jidatnya, tak habis fikir dengan kelakuan random muridnya yang satu itu.

Flashback: off_

"Sudah lah sensei, aku mau mengobati lenganku." Ucap Sasuke yang beranjak meninggalkan ruangan Orochimaru.

To be continue......

My Naughty LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang