18

1.8K 291 134
                                    

"Kita pulang!" seru Panca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita pulang!" seru Panca.

"Cepet juga Ca, simpen belanjaanya didapur ya" pinta Irene.

Kresek penuh belanjaan Panca taruh diatas meja dapur, kemudian dia balik lagi keluar disusul dengan masuknya Sadewa, Sagara dan Karina yang masing-masing membawa satu kresek besar belanjaan.

"Banyak amat? kalian beli apa aja?" tanya Gita.

"Sekalian beli cemilan mba, ini struk belanjaannya kalo mau lihat" ucap Karina sambil menyodorkan struk kecil yang cukup panjang.

"Gak usah, ayo kita mulai masak, ntar keburu malem"

Tiga menu yang akan mereka buat yaitu, kentang wedges, daging sapi panggang, dan spaghetti bolognece. Sabiru bertugas membuat daging sapi panggang dibantu oleh Sagara. Gita membuat kentang wedges yang cukup simpel. Irene membuat saus spaghetti sementara Aji merebus mie.

Karina juga dengan cekatan mempersiapkan alat makan untuk mereka pakai, dan Sadewa yang bingung mau ngapain akhirnya memilih bantu memanggang daging.

Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing sampai melupakan bahwa ada satu orang yang gak keliatan.

Disudut belakang villa Nayanika, Panca tengah asik menikmati eskrim nya yang mulai agak cair ditemani kameramen pribadi.

"Yoga ngapain ikut-ikut? adegan gue makan eskrim gak usah direkam" ucap Panca.

"Ya kan saya kameramen pribadi, masa saya tinggalin"

"Boleh direkam, tapi rekaman nya simpen aja buat diri lo sendiri ya, awas kalo di serahin ke pak Soto"

"Memang apa salahnya? kamu kan cuman makan eskrim?"

"Itu masalah nya, nanti saudara gue tau" keceplosan kan.

"Saudara? dia kan gak disini"

"Maksud gue, nanti saudara gue nonton  dirumah. Eh btw, lo liatin mulu dari tadi, jangan minta ya" jawab Panca berusaha mengalihkan topik.

"Saya kameramen kamu, masa saya gak liatin kamu"

"Iya juga" ucapnya sambil membuka eskrim ke empat. Tanpa disadari seseorang mendekat.

"Bocah bandel!" seru Geovani.

"Aduh Yoyo ngagetin aja! liat eskrim gue jatuh!" Geovani tidak peduli, lantas dia menempelkan telapak tangan nya ke kening Panca.

S4 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang