Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banyak orang sudah tau jika villa Nayanika yang ada di puncak Bogor merupakan villa paling bagus di daerah itu. Tapi kepemilikan atas villa tersebut tidak diketahui khalayak banyak, sehingga tersebar rumor bahwa villa tersebut dimiliki oleh pengusaha besar ataupun pejabat negara.
Villa Nayanika memiliki luas dua kali lebih besar dari villa biasanya, dengan dua lantai yang sangat terstuktur. Halaman nya pun tak kalah besar, dilengkapi dengan taman, area untuk berbaque dan tempat olah raga. Namun villa mewah itu tidak dilengkapi kolam renang seperti villa pada umumnya.
Alasannya tentu saja karena anak dari pemilik villa tidak tahan dingin, jika disediakan kolam renang maka si anak pasti akan nyemplung walau sudah dimarahi dan berujung demam tinggi di keesokan harinya.
Para member walking man memandang takjub pada villa tersebut, tidak terbayangkan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menginap di villa ini.
Sementara itu Sadewa, Sagara dan Sabiru sibuk saling melirik satu sama lain. Mereka was-was takut-takut ada barang tertinggal yang lupa di bersihkan. Ya karena mereka sudah menempati villa ini ketika mereka usia 5 tahun. Jadi tentu saja barang yang disimpan di villa tidak sedikit.
Beda dengan Panca, dia terpaku menatap villa dihadapanya. Dia kesal dan marah, bisa-bisa nya pemilik villa merencanakan hal ini di belakang nya. Sudah dia teguhkan dalam hati kalau pemilik villa mau bertemu, maka dia harus membawa sogokkan untuknya.
'Lihat aja pak, Aca pokoknya marah sama bapak. Aca mau dibuatin kolam renang, kalo engga, Aca marah nya mau lama!' dumel Panca dalam hati.
Muka nya udah asem banget, bibir kecilnya manyun-manyun. Sadewa, Sagara, Sabiru yang lihat muka cemberut Panca tentu saja gemas, tapi mereka gak punya cukup nyali buat deketin adik bungsunya.
Selain tripltes, ada satu orang juga yang lagi nahan gemes pengen cubit pipi tembem Panca. Oknum tersebut bernama Deon Ajisidqi. Tapi Aji juga gak punya cukup nyali buat deketin pacar kecilnya.
Kemudian lamunan member wa-man di intrupsi oleh sutradara.
"Sebelum memulai syuting, silahkan kalian makan siang, touch up dan istirahat sejenak" ucap pak Santoso.
"Oke pak"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.