fifteen

49 4 0
                                    

Saat ini evan membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata dan sesekali untuk melihat keadaan reysa.

Tapi pandangan evan berhenti saat melihat ressa, dia merasa kalau ressa sangat shock akan hal ini. Dari tadi ressa hanya menangis dan tidak berhenti².

Saat sudah sampai di rumah sakit, evan dengan cepat turun dari mobil untuk segera memberitahu perawat yang ada disana.

Setelah itu perawat dengan cepat untuk membawa brankar ke mobil mereka. Lalu evan menggendong reysa untuk dibaringkan di atas brankar.

Mereka berjalan mengikuti arah brankar dengan ressa yang menggenggam tangan sang kembaran.

Saat ini mereka sudah sampai di IGD untuk penanganan reysa. Sempat ressa ingin masuk juga namun oleh dokter dan perawat lainnya tidak diperbolehkan.

"Tolong tunggu di luar saja ya kak, kami akan melakukan yang terbaik" jelas salah satu perawat yang menahan ressa.

Namun ressa kekeh untuk masuk dan melihat bagaimana dokternya itu menangani reysa. Karna ressa sudah trauma 1 tahun yang lalu, dokternya sudah bilang kalau reysa tidak bernyawa tapi saat dibawa ke rumah sakit lainnya reysa masih bernyawa. Hadehhhh.

"Enggaa, izinkan saya masuk sus" ressa berusaha untuk masuk kedalam namun evan segera menarik ressa agar lebih cepat penanganan nyaa.

Ressa sempat memberontak karna evan yang tiba-tiba menarik tangan ressa untuk duduk saja di kursi tunggu.

"Apasih van, gwe mau lihat reysa" berontak ressa.

"Ress, gwe tau lo shock tapi biar lebih cepat penanganan nya ngalah dulu yaa" jelas evan.

Ressa yang menatap sahabatnya ini dengan tiba-tiba ia meneteskan air matanya. Tidak tau kenapa melihat reysa yang tiba-tiba drop begini rasanya sangat sakit sekali.

"Sini gwe peluk, biar lo ga nangis lagi" tawar evan

Ressa yang masih terisak dengan tangisan nya itu, ia langsung memeluk sahabatnya ini.

"Nangis aja ress, gwe tau perasaan lo" jelas evan mengelus surai halus ressa.

Baginya ressa adalah sahabatnya yang paling disayang setelah reysaa. Jika dengan reysaa....... mungkin ada cinta, tapi kalau dengan ressa tidak ada cinta namun ada kasih sayangnya.

Ressa terisak di pelukan evan sekarang, dia benar-benar mengeluarkan semua yang ingin dia katakan.

"Gwee kaget vann" bicara ressa ditengah tengah tangisan nya.

"Gweee..... kaget, hiks hiks"

"Iyaa res gwe tau, tapi jangan gini yaa tenangin diri lo duluu" jelas evan

Setelah ressa sedikit legaa akhirnya dia melepas pelukan itu dan kembali menatap evan sendu.

Evan yang menyadari nya malah terkekeh. Ressa benar-benar bingung akan hal ituu, sekarang jadi ressa menatap evan dengan tatapan bingung.

"Apa sih van" tanya ressa kebingungan.

Evan yang masih asyik terkekeh sampai² tidak bisa bicara "Muka lo jelek banget sumpah kalau gituu" ejek evan dengan kekehan.

Ressa yang mendengar itu pun tak segan segan untuk menjambak rambut evan, "Rasain loo" ressa menjambak dengan penuh emosi.

"Awwwww, sakit ress"

"Yaa rasainn" ressa mengatakan ini dengan wajah bombastic side eye nya.

Evan yang melihat itu pun malah makin terkekeh  "Udah udahh, fighting jangan nangis lagii putri ressi" jelas evan dengan mengangkat kedua tangannya.

MY LOVE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang