twenty three

52 7 2
                                    

Reysa berangkat ke sekolah sendirian tanpa adanya ressa. Ressa masih ada dirumah sakit terbaring lemah, tubuh nyaa belum sepenuh nyaa pulih. Bahkan alat selang yang berada di hidung nya pun masih menempel.

Reysa berjalan memasuki sekolah dengan wajah tak senang, ia sama sekali tak bersemangat sekarang. Namun ia melihat ada hazel dan juga teman nya, (cici) adalah teman hazel dari angkatan yang berbeda.

Reysa berlari kecil ke arah hazel berdiri, "haiii good morning" ucap reysa tersenyum manis.

Sedangkan hazel dan cici yang melihat nya pun tersontak kaget, "l-lo reysa?, bukan ressa?" Tanya hazel menghadap ke arah reysa.

Reysa sangat bingung dengan pertanyaan yang dibicarakan oleh hazel, "Iyaa gwe reysaa, nih tag name gwe" balas reysa menunjukkan nama yang tertera di bajunya.

"Emmm, morning too" balas hazel, dan dengan cepat ia mengajak cici pergi dari situ. Dari wajah kedua manusia itu terlihat sangat panik..... ada apa??

Reysa sangat bingung dengan tingkah laku teman nya itu, saat ia melihat ada evan dan satya ia segera menghampiri nyaa. Sebenarnya asa jaegar dan juga jayden namun reysa tak melirik nya sama sekali.

Ia berlari kecil ke arah evan dan juga satya, "good morning tuyullll" ucap nyaa seakan meledek.

Evan dan satya saling bertatapan dan tertawa, "hadehh rey aneh-aneh ajaa, btww morning too" balas satya yang masih dengan kekehan.

Reysa terlihat bingung namun semenit kemudian ia juga ikut tertawa bersama kedua sahabatnya ituu.



》《


Reysa berjalan keruang guru untuk memanggil wali kelas nyaa, karena sedari tadi wali kelas nya tak kunjung datang.

Saat ia berhenti didepan pintu ruang guru, matanya langsung menuju ke arah wali kelas nyaa. "Ibuu mari kekelas" ucap reysa dan diberi anggukan serta senyuman oleh wali kelas nya.

Wali kelas nya bilang jika setelah ini akan keluar sebentar jadi reysa disuruh balik lagi kekelas, dengan cepat reysa meninggalkan ruang guru san menuju ke kelas nya.

Namun saat ia berada di depan kelas 12 MIPA 4, ia melihat ada guru yang sedang merokok dengan berjalan, otomatis asap nya berhamburan kemana-mana.

Reysa dengan cepat menutup hidung nyaa, asap itu benar-benar ia hirup, ia takut jika harus pingsan disini.

"Yaa tuhan, tolongg" gerutu reysa.

BRUK!!

Tak ada tenaga lagi karena dada pun sudah sangat sesak, akhirnya reysa pingsan didepan kelas 12 MIPA 4.

Evan dan satya yang kebetulan ada dikelas itu pun melihat ada rambut yang seperti tergeletak di lantai, evan izin untuk keluar sebentar. Memastikan.

Evan berjalan pelan menuju tempat itu, saat ia sudah sampai evan membalikkan tubuh gadis itu. Saat sudah tau evan begitu kaget dan sangat shock jika itu adalah reysa.

"SATYAAA, INI REYSAA" teriak nya sangat menggelegar di satu sekolah.

Satya menyusul evan, terdapat evan yang sudah menggendong reysa dan akan membawa reysa ke UKS.

Jaegar?... ia melihat istrinya itu pingsan, sangat ingin sekali ia menyusul namun dengan jayden ia tidak diperbolehkan.

"Gausah, biar mereka aja. Nanti kita jenguk kalau udah sepi" ucap jayden menahan pundak jaegar agar tidak keluar.

》《


Evan, satya, sudah sampai di depan UKS. Satya dengan cepat membuka pintu UKS itu dan evan dengan cepat membawa reysa masuk.

Satya mengambil alat bantu nafas yang ada di lemari UKS, ia memberikan nya kepada evan, "nih" ucap satya menyodor kan alat bantu nafas itu.

Evan bertindak cekatan, ia menyodorkan nya ke hidung reysa agar nafas nya terbantu, sudah sedikit lama namun reysa tak kunjung sadar.

Tak berhenti, evan masih berusaha agar sahabatnya itu membuka mata. Tak lama mungkin 5 menit kemudian, reysa membuka matanya dan menatap ke dua sahabat nyaa itu. Evan yang melihat itu pun segera melepas alat bantu nafas.

"Evan, satya" ucap reysa terbilang sangat lemah.

Evan mengangguk, ia menarik kursi agar bisa duduk didekat reysa. "Udah ga sesak?" Tanya evan meyakinkan.

Reysa menggeleng. Mungkin sudah ada 30 menit kedua orang itu berada di UKS, dan setelah itu mereka izin pamit dan menuju ke kelas mereka.

》《

Dirumah sakit, masih ada ressa yang terbaring lemah, ada nadia juga yang menjaga putrinya, namun johan ia sedang berada di kantor untuk bekerja.

Sedari tadi nadia hanya memandang putrinya itu, sesekali menetas kan air mata nyaa karena melihat putrinya tak berdaya.

Ressa, ia masih sangat susah untuk melepas selang yang ada di hidung nyaa, yang berarti ia masih keadaan kritis. Memang tubuh nya masih belum meyakinkan jika selang itu dilepas, tak tau lagi kapan ressa bisa bertahan untuk melewati masa kritis nya.

"Kuat ya sayang, mama tau kamu pasti bisa" ucap nadia mengelus dahi putri nya.

Saat lagi seru memandang ressa, tiba-tiba suster masuk membawa obat dan infus ganti untuk ressa pakai.

"Pagi buk" sapa suster itu kepada nadia.

Nadia yang melihat itu pun tersenyum balik, "mau diganti sus infus nyaa?" Tanya nadia kepada suster itu.

"Iyaa buk, oh Iyaa ini salep untuk luka bakar nya ya buu, nanti saya beri air hangat untuk menyeka sedikit luka nya" ucap suster itu memberi arahan untuk mengobati ressa.

Nadia tersenyum lebar ka arah suster itu, "makasiii yaa sus" balas nadia menerima obat salep itu.
















































Anak kembar ini sama-sama tersakiti gesss

Reysa yang drop, dan ressa yang kritis, ohh myy guddd

_________

Maaf yaa lama up
Ini nih sekarang udah up, jangan lupa vote and komen nyaaa.

Byeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

MY LOVE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang