fourteen

61 7 0
                                    

Saat sudah sampai di depan kelas musik. Evan tidak melihat orang sama sekali di dalam, akhirnya evan mencoba untuk mengirim pesan kepada reysa

Princess♡~

•Lo dimana rey, gwe udah ada di depan kelas musik

Saat sudah sedikit lama evan menunggu tapi pesan itu tidak di baca sama sekali, akhirnya evan memutuskan untuk masuk ke kelas musik

Saat sudah sampai di depan pintu. Evan melihat tas reysa yang ada di kursi, tapi kemana orang nyaa?.

Akhirnya evan masuk lebih dalam lagi untuk mengecek. Saat sudah sampai di dalam kelas betapa terkejutnya evan Saat melihat reysa yang tergeletak di lantai dengan darah yang bercucuran di hidungnya.

Dengan cepat evan mengangkat kepala reysa untuk di taruh di pahanya, setelah itu evan mengambil tisu untuk segera menyumbat darah yang terus keluar dari hidung reysa.

"Reyyy, sadar lo kenapa?"

"Kenapa lo sampek kek gini, gwe telat yaa?"

"Maaf gwee ga keburu ngecek lo tadi" evan berbicara sendiri sambil membersihkan darah yang ada di hidung reysa

Tidak tau kenapa, air mata evan malah jatuh tepat di pipi reysa.

Dia berusaha sebisa mungkin untuk segera memberhentikan darah yang terus keluar itu.

**

Saat tadi sudah di beri tau oleh evan, ressa baru sadar jika jaket yang di bawa nya itu malah jaket nya reysa.

"Eh iya dong ini kan jaket nya si reysa" gumam ressa

Akhirnya ressa segera menuju ke ruang musik untuk mengembalikan jaket punya reysa ini. Jika tidak, pasti reysa bakal kedinginan.

Saat sudah sampai di kelas musik, ressa tidak melihat keberadaan evan.
D
Akhirnya ressa berniat untuk masuk saja, mungkin mereka sudah selesai namun evan dan reysa masih berbincang di dalam.

Saat sampai di depan pintu kelas, betapa terkejutnya ressa saat melihat jaegar yang ada dihadapan nya sekarang.

Ressa menatap jaegar dengan penuh tanya, dengan arti kenapa lo masih di sini kok ga pulang.

Jaegar juga sama, ia menatap ressa dengan tajam.

Saat evan menyadari ressa sampai di sini, akhirnya evan berteriak untuk meminta bantuan.

"RESSAAA" evan berteriak sedikit keras

Ressa yang kenal sekali dengan suara itu pun segera masuk ke dalam kelas musik.

Jaegar yang penasaran akhirnya juga mengikuti ressa untuk masuk ke dalam kelas.

Dan betapa terkejutnya ressa saat melihat kembaranya itu sudah tidak berdaya lagi.

Seragam putih yang penuh darah, muka yang begitu pucat dan darah yang terus mengalir.

Dia begitu shock akan hal itu, sudah lama sekali reysa tidak pernah drop, tapi kenapa kali ini dia malah drop parah.

"Hiks hiks, ini kenapa van reysaa kenapaa" ressa menangis sambil mengelus pipi sang kembaran halus.

Jaegar juga shock melihat istrinya itu penuh darah akhirnya dia juga ikut untuk membantu.

"Bantu gwe dulu buat bawa ke mobil, gwe ga bawa mobil pake mobil lo dulu ya res" ressa yang mendengar penuturan evan hanya mengangguk

"Pake mobil gwe aja" jaegar tiba-tiba menyahut.

Ressa yang sadar akan hal itu langsung menggeleng tidak mau

"Gwe punya mobil, biar pake mobil gwe aja"

"Mobil gwe ajaaa" sahut jaegar lagi

"Engga anjing, pake mobil gwee"

BRAKK!!

Evan jengah akan hal itu, dia langsung menggebrak meja dan menyebabkan ke 2 makhluk itu kaget.

"Bisa diem ga si lo berdua"
"Nih cepet tolongin bukan malah adu bacot" jelas evan kesal

"Cepet res siapin mobil nya, biar gwe yang gendong reysa"

Ressa kembali menatap sahabatnya itu dan hanya mengangguk.

"Gwe aja yang gendong" tiba-tiba saja jaegar menyahut saat evan hendak menggendong reysa.

Ressa membulatkan matanya dan menatap jaegar tajam.

"Lo sebenarnya siapa sih" tanya evan tidak suka

"Gwee su-" belum selesai bicara, saat jaegar menatap ressa terdapat ressa yang menatap jaegar dengan melotot.

"G-gwe teman baru nyaa" sahut jaegar

"Huh, lo temannya gwe sahabatnya" jelas evan dan siap siap untuk menggendong reysa.

Evan dengan cepat untuk menggendong reysa dengan gaya bridal style. Ressa juga cepat untuk mengikuti evan ke parkiran dan segera membawa reysa ke rumah sakit.

Sekarang hanya tersisa jaegar yang sedari tadi hanya memperhatikan, "sahabat?, mimisan?, apa yang terjadi sama reysa" batin jaegar.

"Sahabat?, tapi kenapa kayak pacarnya" gumam jaegar.

Setelah itu jaegar menyusul dimana tadi reysa dibawa.

**

Saat sudah sampai di parkiran kini ressa menyalakan mobilnya, dan siap untuk duduk di mobil pengemudi.

Namun evan dengan cepat menahan ressa agar dia saja yang mengemudi, dan ressa yang menjaga reysa di belakang.

"Gwe aja yang nyetir, lo jaga reysa dibelakang" sahut evan

Ressa yang sedari tadi menangis hanya mengangguk saja.

Dengan cepat ressa segera masuk kedalam pintu belakang untuk siap menjaga reysa.

Lalu evan memasukkan reysa kedalam mobil sembari merebahkan tubuh reysa dan menjadikan paha ressa sebagai pelindung kepala.

"Udah res jangan nangis, yakin sama gwe kalo reysa gapapa" sahut evan sembari mengelus surai ressa.

"Hati gwe ga karuan van, gwee takut"

"Iyaa gwe tau, sekarang lo berdoa aja ya, semoga reysa ga kenapa napa" ressa mengangguk dan menatap kembaranya itu.

"Gwe harap lo gapapa rey, gwe takut kayak kejadian yang dulu lagi. Gwe takut lo dibilang mati sama dokternya"  batin ressa

































Haii semuaaa
Sampai sini dulu yaa guysss

Tandai typoo Jangan lupa vote jugaaa

Spam komen woyyyy

@wattpadsweet__
Ini tiktok nya, jangan lupa follow and like vd nya

Byeeeeeeeee


MY LOVE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang