14. Beri

77 11 0
                                    

Di saat piknik. Wooyoung, san dan si kembar berkeliling.  Mereka bermain perosotan dan ayunan serta melihat banyak tanaman dan bunga yang cantik.

Wooyoung berada di depan San beberapa meter sembari mengajak  Ara memetik bunga untuk di jadikan hiasan kepala, sedangkan San menggendong Ari sembari menatap tanaman yang di tumbuhi buah yang berwarna biru. San mengamati buah tersebut kemudian dia menyeringai senang saat mengetahui bahwa buah yang dia lihat adalah beri.

"Ari ya Ari.. lihat!, itu buah beri" ucap San dengan senang.

Mendengar San, Ari pun merasa sangat senang dan terlihat tidak sabar untuk mencoba buah beri. San memetik satu buah kemudian memakannya.

"ini enak!. Ari, kamu mau?" Tanya San kemudian Ari menganggukkan kepalanya.

"Oke, sebentar ya" ucap San kemudian kembali memetik buah beri, setelah itu dia langsung menyuapi Ari.

Namun sebelum beri itu masuk kedalam mulut Ari, kakaknya Wooyoung yaitu ayahnya Ari datang dan langsung menepis lengan San sehingga buah beri itu jatuh.

"Kenapa?" Tanya San yang sedikit terkejut dengan tindakan Hyung yang tiba-tiba.

"Jangan kasih sembarang" ucap nya.

"Tapi ini beri Hyung" balas San.

Hyung berdecak sembari menggelengkan kepalanya, kemudian dia menggendong Ari ke dekapannya dan membawanya pergi.

San mengabaikan kakak nya Wooyoung yang terlihat kesal, San justru kembali melahap buah beri itu satu persatu dengan senang. Namun tak lama itu, hujan turun. Dengan terpaksa mereka harus menghentikan acara piknik dan kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah hujan semakin besar, Wooyoung duduk di dekat jendela sembari menatap kearah luar.

"Ternyata sekarang lo suka liatin hujan ya? baru tau gw" ucap Hyung sembari melewati Wooyoung.

Wooyoung melirik kakaknya sembari menghela nafas dengan panjang, melihat respon adik nya tentu saja membuatnya heran.

"Kenapa?" Tanyanya.

"hujan nya gak berenti²" jawab Wooyoung.

"Terus kenapa?" Tanyanya lagi.

"ya gw gabisa pulang lah" kesal Wooyoung yang terus saja di tanya.

"Kalian menginap lagi saja disini, besok masih libur kan?" sahut ibu datang sembari membawa sepiring makanan ringan.

"hum iya Bu" jawab Wooyoung.

"Yasudah, menginap lagi ya?" Tanya ibu, kemudian Wooyoung menganggukkan kepalanya.

"Tapi, kita gak punya baju lagi" jawab Wooyoung.

"Baju lama kamu masih ada" jawab ibu.

Wooyoung baru ingat. Ternyata saat dia pergi dari rumah, dia tidak membawa satu pakaian pun dan semua pakaian nya masih tersimpan rapih di lemari. Mendengar ucapan ibunya Wooyoung pun langsung bergegas pergi ke kamar nya untuk memeriksa pakaiannya.

Sesampainya di kamar, Wooyoung langsung membuka pintu lemari dan mencari pakaian yang masih muat untuk dia pakai. Namun saat sedang di cocokan dengan tubuhnya ternyata semua pakaian itu sudah kecil, semua pakaian itu masih muat di badan Wooyoung tetapi rasanya akan kurang nyaman karena sempit.

Setelah beberapa di coba ternyata masih ada satu baju yang lumayan besar, dan sekarang waktunya Wooyoung untuk memilih celana. Tapi nyatanya celana milik nya pun hampir sama. Wooyoung mulai merasa sangat frustasi, alhasil dia pakai saja. Ya, meskipun terlihat sangat pendek tapi tidak apa-apa.

Hero Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang