4. hampir saja!

161 16 1
                                    

Keesokannya Wooyoung dan San pergi ke sekolah seperti biasa, setelah memarkirkan motor mereka berdua langsung masuk kedalam sekolah dan berjalan menelusuri setiap koridor untuk menuju ke kelas.

"Aku lapar" keluh Wooyoung sembari mengelus perutnya.

Mendengar ucapan Wooyoung, San langsung merebut sebuah roti dari tangan seseorang yang kebetulan mereka berjalan melewatinya.

"Eh-" ucap nya terkejut saat roti nya di ambil paksa oleh San. Namun setelahnya dia langsung terdiam tidak berani mengatakan apapun.

"Nanti gw ganti" ucap San, kemudian dia memberikan roti itu kepada Wooyoung.

Wooyoung memakan pemberian roti San dengan sangat lahap, sedangkan San sedang asik memerhatikan Wooyoung yang sedang makan sembari merangkul bahunya Wooyoung. Sebenarnya dia teringin merangkul pinggang Wooyoung yang ramping itu, tapi apa boleh buat dia hanya bisa menahannya untuk tidak melakukannya.

Yuna dan Ryunjin sedang asik nongkrong di koridor sekolah sembari menunggu bel masuk, namun tujuan lain Yuna adalah untuk bertemu dengan Wooyoung yang nantinya akan melewatinya.

Beberapa lama kemudian Wooyoung dan San mulai terlihat, melihat kedatangan Wooyoung yang akan semakin mendekat. Yuna langsung merapihkan rambutnya dengan jemarinya yang cantik.

"San sama Wooyoung itu serasi banget, ya?" Ucap siswi yang ada di depan Yuna.

"Bener!" Ucap siswi lain membenarkan ucapan temannya.

Mendengar itu Yuna nampak tidak nyaman. Bagaimana tidak?, mana ada cewe yang rela crush nya di ship in sama orang lain. Apalagi sama cowo, gak rela banget deh.

"Eh, jangan ngaco deh!" Sahut Yuna dengan ketus.

"Ngaco gimana?" Tanya nya, mendengar itu Yuna menghela nafasnya sembari memutarkan bola matanya malas.

"Omongan Lo ngaco!, mana mungkin mereka gay. Mereka itu masih suka cewe!" Ucap Yuna mulai kesal.

"Tau darimana?, kita sama sekali gak pernah dengar gosip mereka kencan sama siswi di sekolah ini" balasnya, Mengungkapkan fakta.

Memang benar apa adanya, selama Wooyoung dan San sekolah disana para siswa ataupun siswi tidak pernah mendengar berita kencan. Padahal mereka berdua populer. Sekalinya dapat berita, berita itu adalah yuna dan San yang berpacaran, dan itu tidak benar adanya melainkan hanya shipper belaka.

"Mereka juga selalu bersama" timpal siswa lainnya.

"Itu karena mereka teman masa kecil!" Sahut Yuna yang masih tidak terima.

"Udah deh!" Ucap Ryunjin yang tidak tahan mendengarkan mereka debat.

Wooyoung dan San mulai mendekat, siswi yang tadi sedang bergosip kini mereka terdiam. Saat mereka berdua sudah berada di depan Yuna, Yuna langsung melangkah kedepan untuk memblokir jalan.

"Annyeong!" Sapa Yuna.

Melihat Yuna yang lagi-lagi muncul membuat San mulai merasa jengkel, padahal ini masih pagi. Sedang kan Wooyoung terlihat sudah pasrah. Yuna tersenyum dengan kedua lengan yang ia sembunyikan di balik badannya

"Kenapa?" Tanya Wooyoung, kemudian Yuna menunjukkan kedua lengannya yang sedang memegangi sebuah kotak yang berwarna coklat dan di baluti oleh pita yang berwarna emas.

"Kue, untuk Lo!. ini buatan gw lho!!" Ucap Yuna dengan penuh semangat.

San hanya terdiam menyimak ucapan Yuna. padahal hati nya terasa sakit seperti Teriris.

"Gak, makasih!" Jawab Wooyoung, Menolak pemberian Yuna.

Mendengar penolakan Wooyoung membuat Yuna kecewa, dia menundukkan kepalanya sembari menatap kotak kue dengan penuh kekecewaan.

Hero Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang