Main Cast :
AGASKAR HARLIAN PRAMUDYA
( Agas )~
NARIEL SABITAR ZAVIANO
( Nariel )***
k i l a s b a l i k
Halenn :
nanti sebelum jam 12 aku nyuruh Tian buat jemput kamu. Aku nunggu kamu disini, aku harap kamu bisa datang walaupun udah malam.Nariel tersenyum ketika melihat pesan dari sahabatnya, remaja laki-laki yang sebentar lagi akan memasuki umur 16 tahun itu beranjak dari ranjangnya untuk bersiap-siap.
Ia menggunakan Hoodie berwarna hitam yang di padukan dengan celana jeans casualnya. Tidak ingin berlama-lama, Nariel keluar dari kamarnya untuk menunggu seseorang yang akan menjemputnya itu.
'tin tin!'
Baru saja Nariel menuruni anak tangga, seseorang diluar membunyikan klakson motornya. Segera Nariel menuruni anak tangga itu dengan terburu-buru, anak itu keluar dari rumah dan tak lupa mengunci pintu.
"ciee, yang umurnya mau nambah" ucap Bastian,lelaki itu memberikan helm pada Nariel.
Sedangkan Nariel terkekeh pelan, "pasti mau ngasih kejutan kan lo semua" tebaknya.
"yahh, udah tau jadinya bukan kejutan namanya"
Bastian menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, dan Nariel yang berada di belakangnya itu tersenyum sambil menikmati perjalanan.
"tapi nanti bakalan ada kejutan yang bikin lo kaget dan pasti lo bakalan mikir kalo, itu mimpi atau bukan"
"apaan?"
"liat aja nanti"
Bastian terus menjalankan motornya dengan hati-hati, hingga mereka sampai di tempat tujuan. Nariel turun dari motor, ia melihat tempat itu sangat sepi, namun terlihat sangat berantakan.
'BRAKK!'
Mereka berdua terkejut ketika suara ribut terdengar dari arah belakang sana.
"itu suara apa? gak terjadi apa-apa kan?"
Bastian menggeleng sebagai jawaban, karena ia juga tidak tahu apa yang terjadi di tempat ini, terakhir kali ia disini tidak ada keributan ataupun semacamnya.
"ayo ke belakang" Bastian menggandeng tangan Nariel, lalu membawanya berjalan ke sumber suara tadi.
Lagi-lagi mereka berdua dibuat terkejut, terlebih lagi dengan Nariel, anak itu terlihat panik dan takut karena keributan yang terjadi disana.
"NARIELL"
Nariel melihat sahabatnya berdiri disana setelah memukul lawannya, tiba-tiba seseorang dari arah belakang terlihat mengangkat sebuah balok besar. Jantung Nariel berdetak kencang, ia ingin berlari ke arah sana namun di tahan oleh Bastian.
"jangan nar, bahaya"
"HALEN FOKUS! DI BELAKANG LO!!"
Remaja yang diteriaki namanya itu menoleh ke belakang, namun orang yang berada di belakangnya bergerak cepat memukul tepat di kepalanya.
'BUGH!'
Tubuh itu ambruk ke bawah dengan darah yang mengalir membasahi wajahnya. Belum cukup sampai disitu, orang yang memukul Halen itu seperti memiliki dendam padanya, ia menginjak perut dan memukuli Halen hingga anak itu nyaris kehilangan kesadarannya.
"ARGHHH"
"HALEN!!!!!" teriak Nariel.
Semua orang disana menyaksikan kejadian itu, teman-teman Halen ingin membantunya namun ditahan oleh orang-orang yang bertubuh kekar.
Nariel sendiri menangis sambil terus berteriak melihat sahabatnya di pukuli, tubuhnya merosot ke bawah dengan Bastian yang terus berada di sampingnya sambil menahan pergerakan Nariel, takut jika Nariel nekat menghampiri sahabatnya dan berakhir ia ikut di sakiti.
"Kabur!"
Orang-orang yang memakai penutup wajah itu berlari melarikan diri setelah melihat orang yang di pukuli sedang sekarat.
Nariel berjalan dengan lemas menghampiri sahabatnya yang bersimbah darah, air matanya mengalir membasahi pipinya yang putih. Tangan cantiknya bergetar ketika menangkup wajah Halen yang sudah di kotori oleh darah dan luka memar.
"Ma.. ma-af.."
"Maafin aku ya..."
Nariel menggeleng pelan, tubuhnya semakin gemetar, air matanya mengalir deras ketika tangan yang sudah melemah itu berusaha menggapai pipinya.
"Jangan nangis...."
"M-maaf..."
"S-selamat.. ulang tahun.. N-nar..."
tangan yang tadinya menyentuh pipi Nariel itu jatuh bersamaan dengan matanya yang mulai tertutup.
Halenio Ragatama berhasil, ia berhasil mengungkapkan ucapan selamat itu pada sahabatnya tepat saat waktu berganti menjadi jam 12 malam, walaupun kejutan yang tadinya akan menyenangkan itu terganti menjadi kejutan yang menyedihkan dalam hidup Nariel Sabitar Zaviano.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGARIEL [ NOMIN ]
FanfictionMungkin jika seorang Agaskar itu bukan bagian dari mereka, Nariel bisa menerimanya sejak awal.