"pak, mie ayam tiga ya, kayak biasa"
Sore ini Nariel dan dua sahabatnya sedang bersinggah di sebuah kedai yang menjual mie ayam dan bakso, seperti ajakan Juna siang tadi.
"YANG SATU JANGAN PAKE CEKER" timpal Juna dari meja paling pojok.
Arfi menepuk dahinya, ia lupa kalau Nariel tidak suka dengan ceker ayam. "yang satu jangan di kasih ceker pak, kalo bisa pindah aja cekernya ke mangkok saya, hehe"
"loh Arfi mau cekernya dua?" tanya pak Sukijan.
"hehe"
"kamu di tanya kok haha hehe, ini berarti yang satu ga pake ceker? terus kamu minta cekernya dua?"
"iya pak, tapi cekernya gratis ya?" ujar Arfi malu-malu.
"yaudah iya, santai aja, gausah malu-malu toh biasanya juga di kasih gratis" kata pak Sukijan sambil terkekeh.
"hehe"
"haha hehe haha hehe, ngomong-ngomong kok ini kamu pesan tiga mangkok? ohh, itu siapa yang sama Juna?"
"itu Nariel pak, dulu sering kesini juga, dia juga terakhir kesini sama saya sebulan yang lalu kayaknya" jawab Arfi.
"ohh si Nariel, kok bisa ya saya lupa"
Arfi menggeleng, "udahlah pak, saya nunggu di sana aja ya sama Juna, pegel saya berdiri terus"
"yaudah sana, saya juga gak nyuruh kamu nunggu disini"
Arfi langsung pergi untuk menghampiri Nariel dan Juna, mereka menunggu pesanan mereka datang sambil sesekali bercanda, dan membahas hal random.
"tadi pas pulsek gue liat komplotannya Ziko itu lagi malak anak SMP anjir, sumpah kasian banget"
"lah gak lu bantuin?" tanya Juna pada Arfi.
"mereka jumlahnya banyak, sedangkan gue sama Maven doang, gue gak mau mati muda ege. Akhirnya kita cuman ngintip doang, pas udah di palak terus mereka pergi, baru lah kita samperin bocah SMP nya" jelas Arfi.
"miskin kali mereka, anak SMP aja di palak" kata Juna yang langsung di setujui oleh Arfi.
"emangnya kak Ziko masih mimpin Dalgio?" tanya Nariel, membuat kedua sahabatnya menoleh.
"masih Nar, padahal dia kan seumuran bang Jehar, seharusnya ganti pemimpin gak sih? gue aja heran" jawab Arfi.
"tadi Ziko ikutan malak?" tanya Juna.
"gak, gue cuman liat anak buahnya" jawab Arfi.
Tak lama setelahnya, pak Sukijan datang dengan tiga mangkok mie ayam di atas nampannya. "ini silahkan di nikmati.. ini yang gak pake ceker, nah ini yang punyanya Arfi"
"kok ceker Lo dua?" heran Juna, ia melihat ada dua ceker di mangkok Arfi.
"hehe"
"itu tadi yang gak pake ceker, cekernya di kasih buat Arfi" ucap pak Sukijan, "Juna kalo mau cekernya lagi bilang aja, jangan rebutan sama Arfi ya"
"gak lah pak, segini aja udah cukup kok" jawab Juna.
"ya siapa tau nanti kalian rebutan ceker ayam kan gak lucu, saya udah paham betul sama kalian berdua"
"gak pak, aman"
"Nariel diem aja, udah lama gak kesini ya? Pangling saya liat kamu, tadi sempat lupa untung di kasih tau sama Arfi"
Nariel tersenyum, "iya pak"
"yaudah saya kesana dulu ya"
"siapp"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGARIEL [ NOMIN ]
FanficMungkin jika seorang Agaskar itu bukan bagian dari mereka, Nariel bisa menerimanya sejak awal.