AGARIEL 04

111 10 0
                                    

Suara knalpot motor terdengar sangat bising di sirkuit balapan, sebuah tempat yang biasanya digunakan oleh geng motor untuk beradu balap kini sangat ramai di isi oleh anggota Garior dan anggota Dalgio, serta anak-anak muda yang menyaksikan pertandingan antara dua geng motor itu.

Dua nama dari geng yang berbeda di teriaki oleh para pendukungnya masing-masing, suasana menjadi begitu panas karena sorakan orang-orang yang menyaksikan mereka.

Agas tersenyum menyapa lawannya yang berdiri berhadapan dengan dirinya. "apa kabar zik, jadi balapan nih kita?"

Ziko menatap datar wajah Agas yang terlihat sangat menyebalkan, "banyak bacot" ucapnya.

"waduhh, santai aja dong bro. nanti kalah nangisss" ledek Arion yang berdiri di belakang Agas.

"diem Ar, jangan mancing emosi dia, gue gak mau ada perkelahian malam ini" tegur Agas.

"tunggu apa lagi?" kata Ziko, ia menaiki motornya lalu memakai helm full face miliknya yang berwarna hitam.

"sabar dong, orang sabar balapannya menang" ujar Agas sambil tersenyum.

Kedua musuh itu sudah menaiki motornya masing-masing, mereka saling menatap sebelum seorang laki-laki berada di depan sana mengayunkan benderanya.

"kalian udah siap?"

Agas dan Ziko menggeber motor menandakan bahwa mereka berdua sudah siap untuk bertanding, suasana menjadi sangat ramai dengan sorakan-sorakan para pendukung.

"Satu!"

"Dua!"

"Tiga!"

Begitu bendara di acungkan ke atas, Agas dan Ziko menarik pedal gas nya masing-masing. Dua laki-laki itu saling beradu kecepatan, siapa yang akan lebih dulu mencapai garis finish? Anak-anak muda yang menyaksikan mereka berharap jagoannya lah yang memenangkan pertandingan ini. Entah Agas maupun Ziko.

"GUE DULUAN!" teriak Agas sedikit keras.

"BANGSAT!!" umpat Ziko ketika melihat Agas mendahuluinya.

"bajingan"

Agas terus mengendarai motornya dengan cepat, tidak perduli seberapa jauh ia meninggalkan Ziko di belakang sana. Yang terpenting adalah sekarang garis Finish berada di depan matanya.

Sorakan pendukung Garior mulai terdengar, motor sport berwarna hitam dengan cahaya biru itu terlihat dari kejauhan, yang jelas motor itu adalah milik Agas.

Agas tersenyum dibalik helm full face nya, ia menghentikan motornya melewati garis. Sorakan kemenangan Garior menandakan bahwa Agaslah pemenangnya malam ini, sedangkan Ziko baru saja sampai di belakang Agas.

"kali ini Lo menang" ucap Ziko.

"Yaelah, dari dulu emang Agas selalu menang. Lo nya aja yang gak kapok kalah terus" celetuk Gilang.

"setan mah gak akan pernah kapok lang" timpal Arion.

Salah satu anggota Dalgio ingin maju menghajar Gilang dan Arion, namun langsung di tahan oleh Ziko, lelaki itu tersenyum ke arah Agas. "lo menang malam ini, tapi jangan harap lo bisa hidup tenang, karena lo udah ngerebut milik gue." bisiknya, lelaki itu menepuk dada Agas menggunakan satu gepok uang taruhan.

"maksudnya apa coba? salah paham kali lo, gue gak pernah ngambil punya lo" ujar Agas.

Ziko hanya diam tidak menjawab Agas, "Cabut!" ucapnya pada semua anggota Dalgio.

"WUUUUU!!!!"

Sorakan pendukung Garior itu terdengar lagi, mereka menyoraki kepergiaan Geng Dalgio dari sirkuit. Sedangkan anggota Garior langsung menghampiri ketuanya, mereka bangga memiliki ketua seperti Agas.

AGARIEL [ NOMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang