AGARIEL 10

97 7 0
                                    


HAPPY READING

"itu Gas, Nariel lagi jalan tuh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"itu Gas, Nariel lagi jalan tuh"

"mana, mana!"

Juna menahan rasa kesalnya karena orang-orang menyebalkan yang sedang berada di dekatnya saat ini, sedangkan Arfi menahan rasa malu yang luar biasa.

"plis lah, nungguin satu orang aja heboh bener" kata Arfi.

"tau tuh, alay!" timpal Juna.

"cepetan sana samperin, keburu jauh nanti" ujar Arfi, dia mendorong-dorong bahu Agas.

"kalian ikut lah, kemarin katanya-"

"heh si goblok, yang mau pdkt tuh Lo ya bukan kita!" kesal Juna.

Erlan mengernyitkan dahinya saat melihat Nariel berjalan dengan seseorang yang lebih tinggi darinya, "Nariel sama siapa Cok? Liat tuh Gas, liattt!!" serunya.

"hah siapa tuh!"

"Junaa, malu banget gue anjir, ayok lah ke kelas aja kita"

"punya malu juga lo"

"ya punyalah, emangnya si Agas!"

Agas melototkan matanya pada Arfi yang sudah melangkah pergi, "lelaki tampan tidak boleh marah, nanti kalo marah tambah ganteng kan bahaya, semuanya makin klepek-klepek"

"goblok!"

"udah sana, samperin"

Agas mendengus kesal sambil melangkah pergi, lelaki tampan itu berbalik dan dia menunjukkan jari tengah pada teman-temannya.

"anjir si Agas, ayo lah ke kelas, biarin aja si Agas sendirian" ujar Erlan dan di setujui oleh yang lain.

Sedangkan Agas susah payah mengontrol detak jantungnya yang berdetak kencang, dia menghampiri Nariel yang sedang berjalan santai bersama laki-laki tak dikenalinya itu.

"Nariel" panggil Agas.

Yang di panggil satu nama, tapi dua-duanya menoleh secara bersamaan. Agas tersenyum kecil pada Nariel, sedangkan Nariel hanya terdiam.

"siapa Lo?" tanya Kaivan sinis.

Iya, laki-laki yang bersama Nariel adalah Kaivan, adik sepupunya sendiri. Mereka berangkat bersama karena Kaivan menginap, dan hari ini adalah hari pertama Kaivan memasuki sekolah barunya, jadi wajar saja jika tidak ada orang yang mengenal Kaivan, kecuali Nariel.

"dih, Lo yang siapa? Main rangkul Nariel lagi" kata Agas tak kalah sinis.

"suka-suke gue lah, iri ya?" Kaivan merangkul Nariel dengan posesif, dalam hatinya dia tertawa karena berhasil membuat Agas kepanasan.

"Nar, dia siapa?" tanya Agas.

"gue cowoknya" jawab Kaivan.

"gue nanya ke Nariel, bukan ke lo"

AGARIEL [ NOMIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang