Selamat Membaca 💗
Sepulang sekolah Alisa menepati janjinya untuk berziarah ke makam sang Mama dengan membawa beberapa rangkaian bunga melati kesukaan Mama nya.
Gadis remaja yang masih memakai seragam anak SMA itu berjalan pelan ke arah makam Mama nya.
Tepat di samping makam yang bertulisan " Indah Permatasari ", Alisa berlutut di sana dengan memberikan senyuman yang indah.
Meletakkan bunga melati itu di atas makam Mama. " Hai Ma... Apa kabar? " Ucap Alisa lirih.
Mengelus tanah makam Mama nya dengan lembut sambil menahan air mata yang dengan tidak tahu malunya ingin keluar.
" Mama baik kan disana? Ma... Isa kangen, hiks... " Ungkap Alisa dengan meneteskan air matanya.
" Isa kangen Mama, hiks... Ma... Isa pengen peluk Mama, hiks... " Lanjutnya lagi dengan sesunggukkan.
" Isa kangen semuanya Ma...hiks... hiks... " Menutup kedua matanya dengan telapak tangannya yang mungil itu.
Meluapkan rasa sesak yang sudah lama ia pendam. Alisa habiskan untuk menangis. Biarlah untuk saat ini ia dikatakan cengeng, terpenting hatinya lega. Semenjak kepergian Mama nya itu, Alisa tidak pernah lagi menangis. Ia selalu berusaha tegar dihadapan orang lain. Alisa juga tidak suka jika dirinya dianggap lemah.
Keseringan Alisa menutupi kesedihannya dengan senyuman yang selalu ia perlihat. Untuk saat ini Alisa tidak bisa lagi untuk tak menangis, karena memang ia rindu sekali dengan sosok Mama nya.
" Maafin Alisa dan Papa Ma... Alisa membiarkan Papa untuk menikah lagi. Tapi percaya sama Isa Ma, Mama adalah Mama yang Alisa sayang dan gak akan pernah tergantikan oleh siapapun. " Ungkapnya lirih seraya mengelap sisa air mata di pipinya.
" Ma... Ibu Anindya berlaku baik sama Isa. Tadi Isa dibuatin bekal sekolah. Sebenarnya hati Isa ingin menolak, namun Isa tidak ingin buat ibu kecewa. Isa tidak ingin membuat ibu sedih, Ma. " Gumam Alisa mengingat bekal itu.
" Terkadang Isa berpikir bahwa Ibu Anindya memiliki sebagian sifat yang sama seperti Mama. Lembut dan penyayang, Isa suka itu. Tapi Isa belum bisa menerima dengan sepenuhnya kehadiran Ibu, Ma... Hati Isa tak sebaik itu. Maafin Isa Ma, maaf... " Jelasnya lagi dengan menunduk.
Cukup lama Isa berada di sana, ia juga membersihkan makam Mama nya dari rumput liar yang tumbuh di sana.
" Ma... Isa pulang dulu ya... Nanti Isa akan luangkan waktu buat ke sini dan membersihkan makam Mama lagi. " Ucap Alisa setelah selesai dari kegiatannya itu.
Sebelum pergi Isa mencium papan nama itu cukup lama. " Selamat sore Ma... Isa pulang. " Pamitnya kemudian berlalu dari sana untuk pulang ke kediamannya.
__________|||
Di sebuah ruangan kerja yang luas, terdapat seorang pria yang duduk termenung dengan bingkai foto ditangannya. Menatap dalam foto itu yang terdapat seorang wanita sedang tersenyum dengan memeluk seorang pria yang mencium keningnya lembut.
Pria itu tersenyum jika mengingat kenangannya bersama sang istri. Mengelus gambar wajah istrinya dengan memejamkan mata.
~Flashback on~

KAMU SEDANG MEMBACA
ALISA JOHNSON
FanfictionFollow yuk sebelum baca.... Terkadang perkataan orang itu memang ada yang benar " Kamu bisa saja berubah, disaat kamu merasakan kehilangan seseorang yang sangat berarti dan penting dalam hidupmu ". Meninggalkan mu di dunia yang fana ini dengan hal...