9

6 4 0
                                    

Selamat Membaca 💗

Matahari mulai terbit dengan malu-malu dan bersiap untuk menerangi bumi. Terlihat seorang gadis yang sudah rapi dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.

Gadis itu adalah Alisa. Ya, semalam orang suruhan Papa nya mengirim beberapa barang dan perlengkapan sekolahnya ke mansion yang ia tempati saat ini.

Sudah cukup banyak ia mengambil cuti untuk urusan pernikahan tertutupnya. Gadis remaja itu akan bersekolah hari ini.

Ia tak ingin mengambil banyak cuti yang mungkin akan mengakibatkan kerugian pada pendidikannya. Ia masih harus fokus terhadap studi nya dan menyelesaikannya dengan nilai yang sempurna.

Biarpun masalah yang gadis itu alami, tidak menyurutkan semangatnya untuk menempuh pendidikan yang ia tekuni. Mungkin untuk ke jenjang yang lebih lanjut, akan Alisa pikirkan lagi. Terlebih sekarang statusnya bukan seorang gadis melainkan sudah menjadi istri seorang Zalard. Walaupun hanya istri pelampiasan dendam pria itu.

Mengingat semalam yang tidak terjadi apa-apa terhadap mereka berdua. Ya, semalam Zalard tak meminta haknya kepada Alisa. Dikarenakan pria itu tak pulang sampai saat ini. Entahlah Alisa tak tau kemana perginya pria itu, yang terpenting saat ini ia harus segera pergi sekolah.

Alisa menuruni anak tangga dengan tas sekolah di pundaknya. Gadis itu melangkah lumayan cepat karena ia harus memesan ojek juga. Alisa tak berminat untuk minta di antarkan oleh para pekerja suaminya, ia tak ingin merepotkan mereka ditambah lagi dengan ucapan suaminya semalam.

Baru saja ingin berjalan menuju pintu utama, langkah gadis itu terhenti oleh suara seseorang.

" Nona... " Panggil gadis yang tak lain adalah Sari.

Alisa menoleh ke samping dan menatap bingung pada maid muda itu.

" Ya? " Balasnya.

Sari menunduk hormat kepada Alisa, dan menatap nona nya dengan tersenyum lembut.

" Nona ingin pergi sekolah? Makan lah terlebih dahulu. Bi Ijah sudah menyiapkan sarapan buat, anda nona. " Ucap Sari kepada Alisa.

" Berapa umurmu? " Tanya Alisa.

Kontan saja Sari bingung dengan gadis di hadapannya ini. Ia menyuruh nona nya untuk makan, namun malah ditanya tentang usia dirinya. Dengan ragu ia berucap.

" Usia saya, 21 tahun nona. " Jawab Sari memberitahu.

Alisa mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, " usia ku masih 18 tahun. Berarti aku akan memanggilmu dengan sebutan kak, bukan? Jangan memanggilku dengan sebutan hormat seperti itu. Aku bukan majikanmu. Namaku Alisa, panggil saja dengan nama. " Ucap Alisa panjang.

" Tap__ " balas Sari terpotong.

" Tolong panggil saja aku Alisa. Jangan lupakan bahwa aku bukan siapa-siapa tuanmu. " Potong Alisa lembut.

" Emm... Sepertinya aku tak bisa makan, kak. Karena aku terburu-buru untuk pergi sekolah dan ini lagi memesan ojek. Ucapkan terimakasih pada bi Ijah dan maaf karena aku tak bisa sarapan pagi ini. " Lanjutnya lagi menatap wajah Sari.

" Non__ maksud saya, A_lisa. Randi akan mengantarmu ke sekolah. Tuan sudah memerintahkan pria itu untuk mengantarmu. " Ucap Sari yang membuat Alisa mengerutkan keningnya.

ALISA JOHNSON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang