12 (18+)

10 4 0
                                    

••• Selamat Membaca •••


" Ahh k_kak... " Desah seorang wanita yang berada di bawah Kungkungan suaminya.

" Ahh... Bisakah pelan? Ini sakit nghh... Ahhh... Sshh..."

Namun tampaknya pria dewasa yang di atasnya ini seakan tuli dan masih asyik dengan kegiatannya untuk membuat tubuh polos itu terguncang-guncang.

Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jenjang milik Alisa seraya menggeram nikmat tertahan dengan nafas yang sama memburu.

Alisa pasrah dengan keliaran suaminya. Ia mencoba mengikuti nalurinya dengan mencengkram punggung lebar nan kokoh itu untuk melampiaskan rasa sakit akibat goncangan hebat itu.

" Sshh... " Desis Zalard ketika merasakan cakaran lumayan kuat di punggungnya.

Namun hal itu juga tidak membuatnya melambatkan temponya. Justru semakin menambah laju temponya yang lagi dan lagi membuat Alisa mendesah keras.

" Ahh... Ahhh... "

Tubuhnya terguncang hebat dan Alisa butuh pegangan. Lalu tanpa berpikir ia memeluk erat leher suaminya dengan memejamkan mata.

"Emphh... " Desahnya lagi karena Zalard menghisap kuat pucuk dadanya dan meremas buah dada yang sebelahnya.

Cukup lama mereka dalam bergulat berbagi peluh satu sama lain hingga akhirnya gelombang kenikmatan itu datang.

" Ahh kak... Ak_kuh mau pipishh... "

" Bersama gadis sialan, sshh... Ahhh, fuck... "

Tubuh Alisa seketika melemas ketika ia berhasil mengeluarkan cairan miliknya bersama dengan rahimnya yang seketika menghangat karena cairan milik suaminya menyembur di sana.

Memejamkan mata dengan nafas yang memburu untuk mengontrol nafasnya kembali.

Sedangkan Zalard yang sama juga masih menikmati sisa-sisa percintaan mereka, membiarkan tubuhnya yang masih menyatu dengan istrinya.

" K_kak... "

" Hm... "

" Bi_bisakah kamu melepaskannya? Aku merasa pen_uhh " pinta Alisa lirih.

Zalard yang mendengar ucapan itu seketika menatap wajah Alisa sebelum berguling ke samping dengan cepat.

Kembali mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai dan memakainya dengan cepat membelakangi Alisa.

" Segera minum pil itu! Jangan sampai kau lupa atau tidak meminumnya. Kau akan tau akibatnya nanti jika itu sampai terjadi. " Ujar Zalard sebelum kemudian melangkah pergi dari kamar Alisa.

Alisa yang kembali ditinggalkan dalam keadaan tanpa busana hanya bisa menghembuskan nafas lirih. Berusaha tersenyum walau hatinya terasa tersayat pisau yang tak kasat mata.

" Jangan sedih Isa, ini keputusan yang kamu ambil. Jangan menyesalinya. Ingat ini demi keluargamu, oke. " Ucapnya dalam hati untuk menguatkan hati dan dirinya.

Wanita muda itu bergerak untuk memunguti pakaiannya yang sudah berserak di lantai dengan kaos kebesaran miliknya yang sudah robek besar di bagian dadanya karena keganasan seorang Zalard.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALISA JOHNSON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang