5

13 4 0
                                    

Selamat Membaca 💗

Masih dengan keterkejutannya, Alisa menatap manik abu-abu milik seorang pria dewasa dihadapannya. Wajah itu, seperti tidak asing dilihatnya. Gadis remaja itu masih dalam keterdiamannya sembari berpikir.

Selang beberapa menit, Alisa sontak langsung melebarkan matanya ketika sudah mengingat dengan jelas siapa gerangan pria dewasa itu. Pria ini, mantan tunangan ibu. Batinnya dalam hati mulai merasa takut dan tak tenang.

Dengan mengumpulkan keberaniannya, Alisa berucap " Ma__maaf... Yang Anda lakukan ini tidak benar. " Ungkapnya pelan dengan menelan Saliva kasar.

" Apakah teman say__ " lanjutnya lagi terpotong.

" Ikut dengan saya atau temanmu yang menjadi korban. " Ujar Zalard memberikan pilihan.

" Apa maksud Anda? Tolong jangan melakukan hal yang membuat Anda menyesal nantinya. " Balas Alisa dengan berani walau saat ini kakinya dalam keadaan bergetar karena rasa takut yang mendominasi.

Zalard yang mendengar perkataan gadis itu seketika tertawa keras, tawa yang sangat menakutkan bagi kedua gadis remaja itu.

" Hahaha... Tau apa kamu tentang kata penyesalan? Tidak ada kata itu dalam kamusku. Lagi, aku tidak ingin mendengar nasihat darimu, gadis bodoh. "

" Anda___ " ucap Alisa namun lagi dan lagi dipotong oleh Zalard dengan cepat.

" Pilihan ada di tanganmu. " Potongnya santai.

" Apa maksudnya ini, dengar tuan, tolong lepaskan ka__ "

" Tidak banyak waktu. Dalam hitungan ketiga saya tunggu. Dihitung dari sekarang. Satu... " Ucap Zalard memotong.

" Ap__ "

" Dua... "

" Apa kamu ingin balas dendam?! " Tebak Alisa dengan cepat yang membuat Zalard terdiam dan menatap tajam manik cokelat gelap itu.

Risa yang sedari tadi hanya mendengar saja, kini terkejut sekaligus bingung dengan isi percakapan kedua manusia yang di sampingnya itu. Ingin bersuara, namun ia takut malah memperparah keadaan.

" Benar bukan? Kumohon, dalam hal itu aku yakin Papa ku tidak bersalah. Ia bahkan juga dijebak. Bukan hanya mantan Anda saja yang menjadi korban di sini. Papa ku jug___ " lanjut Alisa terpotong.

" Sepertinya sudah terlalu banyak kata yang keluar dari bibirmu itu, gadis sialan. Cara baik-baik ternyata tidak ampuh untukmu. " Potong Zalard kemudian dengan cepat tangannya mengambil jarum suntik kecil yang berada dalam saku celananya dan menancapkan ke punggung gadis itu.

" Akh!! " Pekik Alisa tertahan ketika merasakan sesuatu yang menancap di punggungnya.

Tak lama kemudian, gadis itu terjatuh pingsan di lantai yang dingin itu.

" ALISA!!! " Pekik Risa terkejut dengan aksi tiba-tiba pria dewasa itu.

" Brengsek kau!!! " Maki Risa kepada Zalard yang dihadiahi dengan tamparan yang keras mengenai pipi gadis itu.

" Akh!!! " Pekik Risa kesakitan.

" Beraninya kau mengumpati diriku, gadis sialan ?! " Umpat Zalard geram.

ALISA JOHNSON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang