Selamat Membaca 💗
Tak terasa waktu bergulir dengan cepat, dan sampai pada hari ini. Hari dimana pernikahan Zalard dan Alisa akan dilaksanakan.
Di dalam sebuah gereja yang cukup besar adalah tempat dimana kedua mempelai itu mengucap janji suci pernikahan. Pernikahan mereka tertutup dan hanya beberapa orang saja yang hadir dalam pengucapan janji suci itu. Papa Gallen menyetujui hal itu, karena ia tak mau anak gadisnya di cap buruk oleh banyak orang.
Zalard, pria itu tampil dengan sangat tampan hari ini. Tubuhnya dibalut dengan stelan jas berwarna biru tua dengan di dada sebelah kirinya terdapat bunga indah yang menempel di saku jasnya.
Begitupun juga dengan Alisa, gadis itu tampak terlihat seperti putri kerajaan. Memakai baju pengantin yang warna senada dengan pria itu dan gaun yang menjuntai kelantai cukup panjang. Memakai hiasan bunga yang indah di rambutnya.
Namun ekspresi yang kedua mempelai keluarkan sangat jauh dengan kata bahagia. Zalard yang berwajah datar, dan Alisa yang hanya menatap kosong ke depan.
Gadis itu kebanyakan terdiam sedari awal akan di laksanakan pernikahan mereka. Seperti saat ini, di atas altar ia hanya diam dengan menundukkan kepalanya.
Di saat Zalard selesai mengucapkan janji sucinya Alisa terdiam. Pria itu meremas tangan yang sudah ia pasangan cincin pernikahan mereka, menyadarkan gadis itu yang seperti melamun. Alisa mendongak untuk menatap calon suaminya. Zalard memberi kode untuk gilirannya mengucapkan janji suci. Dengan keadaan terpaksa Alisa juga mengucapkan janji suci pernikahan mereka dan memasangkan cincin pernikahan ke tangan Zalard.
Kini mereka telah resmi menjadi sepasang suami-istri. Pendeta meminta mempelai pria untuk mencium mempelai wanitanya.
Zalard kemudian menarik pinggang ramping milik Alisa lembut dan menarik tengkuk milik gadis itu kemudian mencium bibir Alisa dengan lembut.
Alisa yang merasakan sapuan hangat dibibirnya sontak saja terpejam dengan kedua tangannya menggenggamnya erat sisi jas milik suaminya.
Kaki gadis itu seperti tak bisa bertumpu dengan baik dan hal itu dapat di tangkap jelas oleh Zalard kemudian ia mendekap gadis itu dengan erat.
Di rasa gadis dihadapannya ini sudah hampir kehabisan nafas, Zalard dengan cepat melepaskan ciuman mereka. Zalard tersenyum miring kemudian mengusap lembut bibir yang sudah di rasakannya barusan.
Sedangkan Alisa meraup udara sebanyak-banyaknya dengan masih berada dalam dekapan pria itu. Gadis itu mendongak menatap wajah suaminya dengan nafas terengah-engah.
" Bernafaslah... " Ujar Zalard pelan dengan menatap istrinya tersenyum miring.
__________|||
Di sinilah mereka, sepasang suami-istri itu berpamitan kepada keluarga istrinya. Alisa yang sedari tadi memeluk Papa nya seolah enggan untuk berpisah. Papa Gallen tersenyum membalas pelukan putrinya dengan erat seraya mencium keningnya.
Zalard hanya menatap dan membiarkan ayah dan anak itu berpelukan untuk salam perpisahan. Ia mengalihkan pandangannya ke samping ayah mertuanya dan tersenyum miring menatap wanita itu.
Ibu Anindya yang melihat itu mencoba menahan emosinya. Ia marah pada mantannya ini. Membuang pandangannya ke arah lain enggan untuk menatap Zalard.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALISA JOHNSON
Fiksi PenggemarFollow yuk sebelum baca.... Terkadang perkataan orang itu memang ada yang benar " Kamu bisa saja berubah, disaat kamu merasakan kehilangan seseorang yang sangat berarti dan penting dalam hidupmu ". Meninggalkan mu di dunia yang fana ini dengan hal...