chapeter-4

389 36 4
                                    

Setelah selesai makan siang mereka berempat namtan, milk racha dan jane kini kembali di ruang santai. Baik milk maupun namtan tetap diam dan menunduk mereka merasa takut dengan aura yang tiba-tiba kembali mencengkram.
"Aku senang kau perduli dengan kita sampai mau repot-repot berbelanja" Jane memecah ke keheningan, dan pernyataan itu di tujukan untuk namtan.

"Aku tidak berbelanja" Namtan menyangkalnya karna memang sebenarnya dia tidak pergi berbelanja, kemarin dia pergi untuk menghabisi musuhnya yang mencoba mencuri emas hasil dari garapannya saat menuju ke markas mereka.

"Jangan malu-malu seperti itu tadi pagi penjaga mengantarkannya pada jane, itu kau yang bawakan?" Kini milk ikut menimpali.

"Aku tidak berbelanja, aku keluar tidak bawa uang" Namtan mengelak lagi.

"Kau memang selalu tidak punya uang" Racha melihat namtan
"sehingga kau mengambil mobil dan blanjaanku. Itu semua punyaku, orang ini dia tidak punya malu " Lanjutnya sambil menunjuk namtan
"aku mau pulang sekarang juga, ayo antarkan aku pulang" Ujarnya beralih menatap jane hanya jane yang menurutnya bisa di ajak kerja sama

"Tidak bisa, kau tetap disini" Namtan menyela, semua orang diam
"Kenapa tidak bisa? Aku mau pulang ayah dan ibuku pasti khawatir"
"Aku tidak perduli kau tetap disini. Milk bukannya kau ada janji hari ini? Dan kau jane sudah pergi ke rumah sakit? Tanyakan pada jimmy tentang laporan bulan lalu" Tampa menjawab milk dan jane bangkit dari duduk meraka dan pergi secara bersama-sama.

"Aku akan keluar sebentar, kau jangan coba-coba pergi dari sini, mengerti" Namtan bangkit dan pergi keluar menyusul jane dan milk, sementara racha berpikir ada apa dengan namtan dia seolah menawannya disini, bukankah lebih baik jika dia dipulangkan itu lebih baik daripada dia tidak melakukan apa-apa disini.

Film pov

"Apa itu tadi, dia berubah sikap dengan cepat" Aku tidak mengerti dengan semua ini. Tentang namtan. Ya namtan dia orang yang waktu itu aku temukan di samping kamar di villa ku dulu. Yang membuatku khawatir karna pergi begitu saja, tapi aku bersyukur dia sudah sehat dan sudah bisa membunuh orang, upss! Astaga dia penjahat, ternyata yang dia katakan dulu adalah benar, bahwa dia adalah penjahatnya. Aku harus melarikan diri dari sini secepatnya, bukankah mereka pergi keluar semua? Aku bisa pergi dari sini sekarang.

Aku kembali ke kamar tempatku semalam tidur, mencari handphone dan kunci mobilku tapi nihil aku tidak menemukannya, dimana dia menyimpannya. Ayo tenang hanya perlu keluar dan melarikan diri saja, pasti mudah. Pertama-tama aku harus keluar dari sini. Aku keluar kamar. Menemukan tangga dan turun mencari jalan kelaur, aku melihat beberapa pekerja sedang melakukan pekerjaan mereka, aku Melihatnya rata-rata pekerja disini berbadann kekar dan tinggi-tinggi membuatku takut saja, aku menuruni anak tangga satu persatu tidak ada yang menyadari kehadiran ku disini, ini bagus aku bisa keluar dengan aman jika seperti ini.
Aku mengendap-ngendap menuju pintu belakang, jika lewat depan disana banyak penjaganya. Aku berhasil keluar melalui pintu belakang dan sekarang berada di halaman belakang rumah ini, disini terlihat seperti tempat latihan, entahlah apa itu namanya yang jelas disini banyak sekali peralatan yang tidak ku mengerti, yang jelas disini aman dan tidak ada penjaganya.

"Untuk apa Punya banyak pekerja tapi aku bisa lolos dengan mudah heghh" Disini aneh tidak ada penjaganya padahal aku melihat banyak penjaga di bagian depan

Setelah melihat sekeliling, aku menemukan pintu keluar, tempat ini dikelilingi tembok tinggi yang menjulang, bukan hanya tinggi tapi juga kokoh. Pintu ini kecil seukuran orang dewasa, meskipun aku tidak tau ini dimana dan bagaimana keadaan diluar aku tetap harus keluar, aku mau pulang ayah dan ibuku pasti khawatir, apalagi setelah kejadian kemarin pasti beritanya sudah muncul diportal berita. Tapi aku masih heran kenapa pintu belakang ini tidak ada penjaganya, biasanya setiap pintu pasti ada penjaganya tapi ini tida. Sebenarnya itu menguntungkan ku, aku bisa bebas keluar dan segera pulang. Setelah berhasil membuka pintunya aku keluar dan menutup pintu itu lagi, tapi hal yang membuatku bingung adalah didepan ku sekarang hanya hutan belantara saja, jika begini bagaimana aku bisa pulang, apakah aman jika hanya berjalan lurus terus kedepan. Jika memutar arah ke depan pasti akan ketahuan.

Us! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang